Iklan

Pertanyaan

Tuliskan cara pengujian polisakarida dan pengujian gula pereduksi!

Tuliskan cara pengujian polisakarida dan pengujian gula pereduksi!space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

23

:

08

:

11

Iklan

Q. 'Ainillana

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pengujian polisakarida dapat dilakukan dengan uji iodin dan pengujian gula pereduksi dapat dilakukan dengan uji Benedict, uji Fehling, atau uji Tollens. Kandungan karbohidrat dalam bahan makanan/sampel dapat diuji dengan beberapa cara. Diantaranya adalah uji iodin dan uji Benedict. Uji Iodin : uji iodin bertujuan membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen dan dekstrin).Reaksi yang terjadi merupakan pembentukan kompleks adsorpsi berwarna spesifik olehpolisakarida. Reaksi iodin dengan amilum atau pati menghasilkan warna biru, dengan dekstrinmenghasilkan warna merah, serta dengan glikogen dan. sebagian pati menghasilkan warna cokelat. Uji Benedict :Uji gula pereduksi bertujuan membuktikan adanya gula pereduksi, misal glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa dan laktosa.Pereaksi yang dapatdigunakan adalah pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens . Uji positif dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata ( CuO ). Uji positifterhadap pereaksi Tollens menghasilkan cerminperak. Senyawa sukrosa, amilum, dan selulosatidak bereaksi dengan pereaksi Fehling dan Tollens.Uji gula pereduksi juga dapat dilakukan dengan pereaksi Benedict. Pereaksi Benedict terbuatdari larutan natrium karbonat, natrium sitrat, dan· tembaga(II) sulfat pentahidrat. Jika sampeltidak mengandung glukosa, hasil uji berwarna biru. Akan tetapi, uji positif menghasilkan endapanyang berwarna hijau, kuning, atau merah bata tergantungkonsentrasi glukosa dalam sampel. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pengujian polisakarida dapat menggunakan uji iodin dan pengujian gula pereduksi dapat menggunakan uji benedict, uji fehling, atau uji tollens.

Pengujian polisakarida dapat dilakukan dengan uji iodin dan pengujian gula pereduksi dapat dilakukan dengan uji Benedict, uji Fehling, atau uji Tollens.

Kandungan karbohidrat dalam bahan makanan/sampel dapat diuji dengan beberapa cara. Diantaranya adalah uji iodin dan uji Benedict.

  • Uji Iodin: uji iodin bertujuan membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen dan dekstrin). Reaksi yang terjadi merupakan pembentukan kompleks adsorpsi berwarna spesifik oleh polisakarida. Reaksi iodin dengan amilum atau pati menghasilkan warna biru, dengan dekstrin menghasilkan warna merah, serta dengan glikogen dan. sebagian pati menghasilkan warna cokelat.
  • Uji Benedict: Uji gula pereduksi bertujuan membuktikan adanya gula pereduksi, misal glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa dan laktosa. Pereaksi yang dapat digunakan adalah pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens. Uji positif dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata (). Uji positif terhadap pereaksi Tollens menghasilkan cermin perak. Senyawa sukrosa, amilum, dan selulosa tidak bereaksi dengan pereaksi Fehling dan Tollens. Uji gula pereduksi juga dapat dilakukan dengan pereaksi Benedict. Pereaksi Benedict terbuat dari larutan natrium karbonat, natrium sitrat, dan· tembaga(II) sulfat pentahidrat. Jika sampel tidak mengandung glukosa, hasil uji berwarna biru. Akan tetapi, uji positif menghasilkan endapan yang berwarna hijau, kuning, atau merah bata tergantung konsentrasi glukosa dalam sampel.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pengujian polisakarida dapat menggunakan uji iodin dan pengujian gula pereduksi dapat menggunakan uji benedict, uji fehling, atau uji tollens.

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!