Pertama, cari titik bantu dari pertidaksamaan tersebut untuk dimasukkan ke grafik (bebas).
Jika x=6 maka
x−2y6−2y−2yyy=====−2−2−8−2−84
Jika x=0 maka
x−2y0−2y−2yyy=====−2−2−2−2−21
menghasilkan titik (6, 4) dan (0, 1).
Jika x=2 maka
2(2)4y===yy4
Jika x=0 maka
2(0)0y===yy0
menghasilkan titik (2, 4) dan (0, 0).
Kemudian titik tersebut di masukkan ke grafik, sambungkan kedua titik tersebut dan perpanjang garis tersebut. Untuk pertidaksamaan dengan tanda < atau > menggunakan garis putus-putus. Sedangkan pertidaksamaan dengan tanda ≤ dan ≥ menggunakan garis utuh (bukan putus-putus).
Untuk mengetahui daerah himpuran penyelesaian, uji titik hingga menemukan daerah penyelesaian.
Misalkan uji titik (0,0) untuk pertidaksamaan pertama. Substitusikan nilainya ke pertidaksamaan tersebut. Jika hasilnya benar maka titik (0,0) termasuk dalam penyelesaiannya (sehingga daerah arsiran melewati titik itu).
x−2y0−2(0)0<<<−2−2−2 (salah)
Maka daerah penyelesaian tidak mencakup titik (0,0) untuk pertidaksamaan x−2y<−2.
Selanjutnya pertidaksamaan 2x≥y. Misalkan uji titik (2, 0). Substitusikan nilainya ke pertidaksamaan tersebut. Jika hasilnya benar maka titik (2,0) termasuk dalam penyelesaiannya (sehingga daerah arsiran melewati titik itu).
2x2(2)4≥≥≥y00 (benar)
Maka daerah penyelesaian mencakup titik (2,0) untuk pertidaksamaan 2x≥y.
Selanjutnya pertidaksamaan y≤4. Misalkan uji titik (0, 0). Substitusikan nilainya ke pertidaksamaan tersebut. Jika hasilnya benar maka titik (0,0) termasuk dalam penyelesaiannya (sehingga daerah arsiran melewati titik itu).
y0≤≤44 (benar)
Maka daerah penyelesaian mencakup titik (0,0) untuk pertidaksamaan y≤4.
Daerah irisan dari ketiga penyelesaian tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.
Dengan demikian, daerah himpuran penyelesaian adalah daerah yang diiris seperti gambar di atas.