Diketahui:
Gelombang stasioner ujung bebasA=8 cm=0,08 mλ=20 cm=0,2 mT=0,1 sL=3,5 mx=60 cm=0,6 m (dari ujung pemantulan)
Ditanya: xp...?xs...?
Penyelesaian:
Dalam gelombang stasioner terdapat partikel-partikel yang selalu memiliki simpangan nol, disebut simpul, dan partikel-partikel yang selalu memiliki simpangan maksimum, disebut perut. Pada gelombang stasioner, persamaan untuk menentukan letak perut yaitu x=(2n)41λ, dengan n=0, 1, 2, dst. dan untuk menentukan letak simpul yaitu x=(2n+1)41λ, dengan n=0, 1, 2, dst..
Langkah-langkahnya yaitu:
1. Menentukan letak terjadinya perut saat n=0
xp0=(2n)41λxp0=(2(0))41(0,2)xp0=(0)41(0,2)xp0=0 m
2. Menentukan letak terjadinya perut saat n=1
xp1=(2n)41λxp1=(2(1))41(0,2)xp1=(2)41(0,2)xp1=(0,4)41xp1=0,1 m
3. Menentukan letak terjadinya perut saat n=2
xp2=(2n)41λxp2=(2(2))41(0,2)xp2=(4)41(0,2)xp2=(0,8)41xp2=0,2 m
4. Menentukan letak terjadinya perut saat n=3
xp3=(2n)41λxp3=(2(3))41(0,2)xp3=(6)41(0,2)xp3=(1,2)41xp3=0,3 m
maka diperoleh tempat-tempat terjadinya perut adalah:
xp=(0, 0,1, 0,2, 0,3, ...) meter
5. Menentukan letak terjadinya simpul saat n=0
xs0=(2n+1)41λxs0=(2(0)+1)41(0,2)xs0=(1)41(0,2)xs0=(0,2)41xs0=0,05 m
6. Menentukan letak terjadinya simpul saat n=1
xs1=(2n+1)41λxs1=(2(1)+1)41(0,2)xs1=(3)41(0,2)xs1=(0,6)41xs1=0,15 m
7. Menentukan letak terjadinya simpul saat n=2
xs2=(2n+1)41λxs2=(2(2)+1)41(0,2)xs2=(5)41(0,2)xs2=(1)41xs2=0,25 m
8. Menentukan letak terjadinya simpul saat n=3
xs3=(2n+1)41λxs3=(2(3)+1)41(0,2)xs3=(7)41(0,2)xs3=(1,4)41xs3=0,35 m
Substitusi nilai panjang gelombang, maka diperoleh tempat-tempat terjadinya simpul adalah:
xs=(0,05, 0,15, 0,25, 0,35, ...) meter
Dengan demikian, tempat-tempat terjadinya perut dan simpul dari ujung pemantulan masing-masing adalah xp=(0, 0,1, 0,2, 0,3, ...) meter dan xs=(0,05, 0,15, 0,25, 0,35, ...) meter.