Misalkan:
x : jumlah rumah tipe A
y : jumlah rumah tipe B
Maka soal tersebut dalam dibuat menjadi model matematika sebagai berikut.

Selanjutnya gambarkan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut. Pertama tentukan titik potong sumbu koordinat setiap garis (anggap pertidaksamaan menjadi suatu persamaan) :

Maka,
menghasilkan titik
dan
serta
menghasilkan titik
dan
. Dari titik tersebut dibuat garis dan digambar pada bidang kartesius sebagai berikut.
Persamaan x+y=125 diwakilkan dengan garis berwarna merah muda sedangkan garis 4x+3y=480 diwakilkan dengan garis berwarna biru.
Selanjutnya uji titik untuk menentukan daerah penyelesaian (bebas baik di atas maupun di bawah garis). Titik tersebut di substitusikan ke sistem pertidaksamaan di awal. Jika pernyataannya menjadi benar maka titik tersebut termasuk dalam penyelesaiannya.
Daerah penyelesaian merupakan daerah irisan yang diperoleh dari masing-masing penyelesaian pertidaksamaan tersebut.
Untuk mengetahui nilai maksimum, kita cari titik pojok terlebih dahulu.

Ternyata ada salah satu titik pojok yang belum diketahui lokasinya. Karena merupakan perpotongan dua buah garis yang persamaannya sudah kita temukan sebelumnuya, maka untuk mencari titik tersebut kita bisa lakukan dengan metode eliminasi-substitusi kedua persamaan itu.
Kemudian substitusikan nilai x ke salah satu persamaan tersebut untuk mendapat nilai y.
x+y105+yy===12512520
Sehingga titik potong dua garis adalah
.
Selanjutnya substitusi titik pojok ke fungsi objektif untuk memperoleh nilai maksimum :
A(0,0)B(0,125)C(105,20)D(120,0)→==→==→==→==f(0,0)=100.000.000(0)+60.000.000(0)0+00f(0,125)=100.000.000(0)+60.000.000(125)0+7.500.000.0007.500.000.000f(105,20)=100.000.000(105)+60.000.000(20)10.500.000.000+1.200.000.00011.700.000.000f(120,0)=100.000.000(120)+60.000.000(0)12.000.000.00012.000.000.000
Dengan demikian, pendapatan hasil penjualan seluruh rumah adalah Rp12.000.000.000 dengan penjualan tipe A sebanyak 120 unit dan tipe B 0 unit.