ABC adalah bangun geometri segitiga dengan koordinat-koordinat titik sudut A ( 1 , 1 , 2 ) , B ( 3 , 0 , − 1 ) , dan C ( − 1 , 1 , − 4 ) . Dengan menggunakan rumus jarak, perlihatkan bahwa segitiga ABC adalah segitiga siku-siku di B .
ABC adalah bangun geometri segitiga dengan koordinat-koordinat titik sudut A(1,1,2), B(3,0,−1), dan C(−1,1,−4). Dengan menggunakan rumus jarak, perlihatkan bahwa segitiga ABC adalah segitiga siku-siku di B.
terbukti bahwa segitiga ABC adalah segitigasiku-siku di B .
terbukti bahwa segitiga ABC adalah segitiga siku-siku di B.
Pembahasan
Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut dijelaskan pada uraian di bawah ini.
Misalkan diketahui titik P ( x 1 , y 1 , z 1 ) dan Q ( x 2 , y 2 , z 2 ) . Jika d menyatakan jarak antara titik P dengan titik Q dalam ruang, maka d dapat ditentukan dengan rumus:
d = ( x 2 − x 1 ) 2 + ( y 2 − y 1 ) 2 + ( z 2 − z 1 ) 2
Pada segitiga siku-siku berlaku teorema Pythagoras:
c 2 = a 2 + b 2
dimana panjang sisi miring dan , b panjang sisi lainnya.
Jarak titik A ( 1 , 1 , 2 ) dan titik B ( 3 , 0 , − 1 ) adalah sebagai berikut.
AB AB 2 = = = = ( 3 − 1 ) 2 + ( 0 − 1 ) 2 + ( − 1 − 2 ) 2 4 + 1 + 9 14 14
Jarak titik B ( 3 , 0 , − 1 ) dan titik C ( − 1 , 1 , − 4 ) adalah sebagai berikut.
BC BC 2 = = = = ( − 1 − 3 ) 2 + ( 1 − 0 ) 2 + ( − 4 − ( − 1 ) ) 2 16 + 1 + 9 26 26
Jarak titik A ( 1 , 1 , 2 ) dan titik C ( − 1 , 1 , − 4 ) adalah sebagai berikut.
AC AC 2 = = = = ( − 1 − 1 ) 2 + ( 1 − 1 ) 2 + ( − 4 − 2 ) 2 4 + 0 + 36 40 40
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan di atas, berlaku hubungan:
AB 2 + BC 2 = AC 2
Hubungan ini merupakan teorema Pythagoras bagi segitiga ABC siku-siku di B . Jadi, terbukti bahwa segitiga ABC dengan A ( 1 , 1 , 2 ) , B ( 3 , 0 , − 1 ) , dan C ( − 1 , 1 , − 4 ) merupakan segitiga siku-siku di titik B .
Dengan demikian, terbukti bahwa segitiga ABC adalah segitigasiku-siku di B .
Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut dijelaskan pada uraian di bawah ini.
Misalkan diketahui titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2). Jika d menyatakan jarak antara titik P dengan titik Q dalam ruang, maka d dapat ditentukan dengan rumus:
d=(x2−x1)2+(y2−y1)2+(z2−z1)2
Pada segitiga siku-siku berlaku teorema Pythagoras:
c2=a2+b2
dimana panjang sisi miring dan , b panjang sisi lainnya.
Jarak titik A(1,1,2) dan titik B(3,0,−1) adalah sebagai berikut.
ABAB2====(3−1)2+(0−1)2+(−1−2)24+1+91414
Jarak titik B(3,0,−1) dan titik C(−1,1,−4) adalah sebagai berikut.
Jarak titik A(1,1,2) dan titik C(−1,1,−4) adalah sebagai berikut.
ACAC2====(−1−1)2+(1−1)2+(−4−2)24+0+364040
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan di atas, berlaku hubungan:
AB2+BC2=AC2
Hubungan ini merupakan teorema Pythagoras bagi segitiga ABC siku-siku di B. Jadi, terbukti bahwa segitiga ABC dengan A(1,1,2), B(3,0,−1), dan C(−1,1,−4) merupakan segitiga siku-siku di titik B.
Dengan demikian, terbukti bahwa segitiga ABC adalah segitiga siku-siku di B.
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
4
0.0 (0 rating)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!