Iklan
Pertanyaan
Cermati kutipan cerpen berikut!
"Masak ngasih nama anak orang Kartini."
"Lho, memang kenapa? Ibu Raden Ajeng kartini kan orang besar. Tokoh sejarah. Nama itu bukan soal sepele. Memberi nama anak harus dengan cita-cita, akan jadi apa anak itu kelak. lbu Kartini kan sudah berjasa membangkitkan kaum perempuan di Indonesia supaya percaya diri. Dia itu hebat, Bu!"
"Memang. Tapi tak semua orang yang namanya Kartini bisa seperti RA Kartini!"
"Makanya yang namanya usaha itu penting, jangan hanya bergantung dari nama tok. ltu nama klenik. Nama sakti juga kalau pendidikannya tidak becus jadi sampah. Lihat itu anak tetangga kita namanya Gajah Mada, mau bapaknya supaya jadi orang besar, eh nyatanya cuma kusir dokar."
"Mending Gajah Mada. Jelas. Kok Kartini!"
"Lho tidak bisa dibandingkan begitu, Bu. Sebesar-besar gajah Mada, orang Sunda benci sama dia. Sementara Kartini, walaupun hanya bangsawan Jawa, tapi perjuangannya sangat berarti bagi kaum perempuan di seluruh Indonesia yang sampai sekarang nasibnya masih di bawah telapak kaki lelaki!"
"Betul! Tapi kalau anak laki-laki diberi nama Kartini, itu namanya sudah sinting!"
Amat terkejut. "Lho, jadi anaknya laki-laki?"
Penyebab konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah ....
Perdebatan pemberian nama Kartini dan Gajah Mada.
Keyakinan bahwa tidak semua orang bisa menjadi RA Kartini.
Pemberian nama pada anak dengan menggunakan nama pahlawan.
Kesalahan memberi nama kepada anak laki-laki dengan nama perempuan.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
02
:
15
:
20
:
45
Iklan
N. Hayati
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
109
1.0 (2 rating)
Arista Cahyani
Pertanyaan terpotong
Rahmat Ariadi Nur
Jawaban tidak sesuai
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia