Iklan

Pertanyaan

Pemerintah Orde Baru melaksanakan program REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Pada saat itu, yang menjadi sektor terbesar dalam ekonomi Indonesia adalah bidang ...

Pemerintah Orde Baru melaksanakan program REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Pada saat itu, yang menjadi sektor terbesar dalam ekonomi Indonesia adalah bidang ...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

08

:

18

:

08

Klaim

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Dalam melaksanakan program Repelita, sektor terbesar dalam ekonomi Indonesia adalah bidang pertanian. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut: Pemerintahan Orde Baru memiliki konsep pembangunan yang menunjukkan fokus utama mereka dalam memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu Trilogi Pembangunan. Trilogi Pembangunan lahir karena Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi pada awal tahun 1966, kurang lebih sebesar 650% setahun. Adapun beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pada masa Orde Baru salah satunya adalah Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang disusun pada bulanApril 1969. Repelitabertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang dan pangan. Repelita ini akan dievaluasi selama lima tahun sekali. Adapun isi dari Repelita tersebut adalah sebagai berikut. Repelita I(1 April 1969-31 Maret 1974). Sasaran utama yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3 sampai 5,7% sedangkan tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%.Namun, kebijakan pada masa Repelita I dianggap menguntungkan investor Jepang dan golongan orang-orang kaya saja. Hal ini memicu timbulnya peristiwaMalapetaka Lima Belas Januari(Malari). Repelita II(1 April 1974 - 31 Maret 1979). Repelita II menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Repelita III(1 April 1979-31 Maret 1984). Repelita III menekankan pada Trilogi Pembangunan dengan menekankan pada azas pemerataan. Repelita IV(1 April 1984 - 31 Maret 1989) . Repelita IV menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri. Repelita V (23 Maret 1988 hingga tanggal 17 Maret 1993) . Repelita Vmenekankan bidang transportasi, komunikasi, dan pendidikan. Repelita IV(1 April 1984 - 31 Maret 1989). Repelita IV menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri. Repelita VI (1 April 1994-tidak selesai). Repelita terakhir ini menitikberatkan padapembangunan yang berfokus pada pada sektor ekonomi, industri, pertanian, dan peningkatan sumber daya manusia. Pembangunan di Indonesia sejak Repelita I, Repelita II, dan Repelita III diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan pertanian sebagai titik pusatnya. Pada Repelita IV dan Vdiletakkan titik berat pembangunan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan. Berkat rencana pembangunan ini, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan pada tahun 1984. Pembangunan pertanian juga mulai terstruktur dengan dibentuk Badan Litbang Pertanian di bawah Departemen Pertanian berdasarkan Keppres tahun 1974 dan 1979 serta pada sekitar tahun 1980-an berdiri Departemen Koperasi yang secara khusus difungsikan untuk membantu golongan petani lemah di luar Jawa dan Bali untuk membangun usaha tani berskala lebih besar.

Dalam melaksanakan program Repelita, sektor terbesar dalam ekonomi Indonesia adalah bidang pertanian.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:

Pemerintahan Orde Baru memiliki konsep pembangunan yang menunjukkan fokus utama mereka dalam memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu Trilogi Pembangunan. Trilogi Pembangunan lahir karena Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi pada awal tahun 1966, kurang lebih sebesar 650% setahun. Adapun beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pada masa Orde Baru salah satunya adalah Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang disusun pada bulan April 1969. Repelita bertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang dan pangan. Repelita ini akan dievaluasi selama lima tahun sekali. Adapun isi dari Repelita tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Repelita I (1 April 1969-31 Maret 1974). Sasaran utama yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3 sampai 5,7% sedangkan tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%. Namun, kebijakan pada masa Repelita I dianggap menguntungkan investor Jepang dan golongan orang-orang kaya saja. Hal ini memicu timbulnya peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari).

  2. Repelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979). Repelita II menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

  3. Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984). Repelita III menekankan pada Trilogi Pembangunan dengan menekankan pada azas pemerataan.

  4. Repelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989). Repelita IV menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri.

  5. Repelita V (23 Maret 1988 hingga tanggal 17 Maret 1993). Repelita V menekankan bidang transportasi, komunikasi, dan pendidikan.

  6. Repelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989). Repelita IV menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri.

  7. Repelita VI (1 April 1994-tidak selesai). Repelita terakhir ini menitikberatkan pada pembangunan yang berfokus pada pada sektor ekonomi, industri, pertanian, dan peningkatan sumber daya manusia.

Pembangunan di Indonesia sejak Repelita I, Repelita II, dan Repelita III diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan pertanian sebagai titik pusatnya. Pada Repelita IV dan V diletakkan titik berat pembangunan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan. Berkat rencana pembangunan ini, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan pada tahun 1984. Pembangunan pertanian juga mulai terstruktur dengan dibentuk Badan Litbang Pertanian di bawah Departemen Pertanian berdasarkan Keppres tahun 1974 dan 1979 serta pada sekitar tahun 1980-an berdiri Departemen Koperasi yang secara khusus difungsikan untuk membantu golongan petani lemah di luar Jawa dan Bali untuk membangun usaha tani berskala lebih besar.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

25

rellganteng

Makasih ❤️

Daffa yudha musyaffa

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Pertanyaan serupa

Keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam program rehabilitasi ekonomi dilanjutkan dengan program pembangunan. Dasar pelaksanaan program pembangunan tersebut adalah ...

11

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia