Iklan

Pertanyaan

Kaum priyai pada masa kolonial lebih merujuk pada kelompok …

Kaum priyai pada masa kolonial lebih merujuk pada kelompok … space

  1. Alim ulama space

  2. Terpelajar space

  3. Pegawai Eropa space

  4. Pejabat pribumi space

  5. Keluarga bangsawan space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

21

:

42

:

49

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Menurut Kuntowijoyo, priyayiadalah pegawai pemerintah kolonial (abdining Kanjeng Gubernemen) dan abdi dalem Susuhunan. Apapun pekerjaannya, mereka yang mengabdi pada raja adalah priyayi. Pada waktu itu, tampaknya priyayi merupakan kedudukan yang sangat dicita-citakan. Sebagai contoh, ada seorang guru sekolah yang rela meninggalkan jabatannya sebagai guru demi menjadi seorang priyayi, dengan bekerja sebagai pegawai pemerintah. Perlu diketahui bahwa gelar kepriyayian sangat dihormati pada waktu itu. Adapun pengertian lain mengenai priyayi itu sendiri, dalam kebudayaan Jawa istilah priyayi atau berdarah biru merupakan kelas sosial yang mengacu kepada golongan bangsawan. Suatu golongan tertinggi pada masyarakat karena memiliki keturunan dari keluarga kerajaan. Golongan priyayi tertinggi disebut Priyayi Ageng atau sering juga disebut priyageng atau priyagung (bangsawan tinggi). Gelar dalam golongan ini terbagi menjadi bermacam-macam berdasarkan tinggi rendahnya suatu kehormatan. Beberapa gelar dari yang tertinggi hingga dengan hanya satu gelar saja yaitu Raden. Gelar priyayi dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Misalnya, ketika seorang anak laki-laki lahir diberi nama Bomantara, ia bergelar Raden Mas, sehingga nama lengkapnya adalah Raden Mas Bomantara. Begitu pula seterusnya hingga priyayi itu telah menjadi seorang yang dewasa, akan memiliki jabatan dalam hierarki kebangsawanan danakan memiliki gelar yang berbeda dengan gelar yang pernah dimiliki sebelumnya.Pada awal abad ke-20, dengan semakin berkembangnya kebutuhan pemerintah Hindia Belanda akan birokrasi pribumi, orang-orang awan di luar trah darah biru mulai mendapat kesempatan untuk mencapai jabatan administratif tertentu dalam birokrasi pemerintahan, melalui jalur pendidikan dan kemampuan berbahasa Belanda. Jabatan juru tulis, jaksa, petugas pajak, guru, dan mantri umumnya dapat ditempati setelah mereka lulus pendidikan. Namun tetap terdapat pembatasan tak resmi untuk jabatan birokrasi tinggi seperti bupati, dimana tidak saja mempertimbangkan kecakapan dan ijazah resmi melainkan juga harus dari kalangan berdarah biru. Golongan priayi dengan demikian berkembang menjadi dua lapisan, yaitu golongan priayi tinggi (keturunan ningrat) dan priayi rendah (priayi sekolahan). Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah D.

Menurut Kuntowijoyo, priyayi adalah pegawai pemerintah kolonial (abdining Kanjeng Gubernemen) dan abdi dalem Susuhunan. Apapun pekerjaannya, mereka yang mengabdi pada raja adalah priyayi. Pada waktu itu, tampaknya priyayi merupakan kedudukan yang sangat dicita-citakan. Sebagai contoh, ada seorang guru sekolah yang rela meninggalkan jabatannya sebagai guru demi menjadi seorang priyayi, dengan bekerja sebagai pegawai pemerintah. Perlu diketahui bahwa gelar kepriyayian sangat dihormati pada waktu itu. Adapun pengertian lain mengenai priyayi itu sendiri, dalam kebudayaan Jawa istilah priyayi atau berdarah biru merupakan kelas sosial yang mengacu kepada golongan bangsawan. Suatu golongan tertinggi pada masyarakat karena memiliki keturunan dari keluarga kerajaan. Golongan priyayi tertinggi disebut Priyayi Ageng atau sering juga disebut priyageng atau priyagung (bangsawan tinggi). Gelar dalam golongan ini terbagi menjadi bermacam-macam berdasarkan tinggi rendahnya suatu kehormatan. Beberapa gelar dari yang tertinggi hingga dengan hanya satu gelar saja yaitu Raden. Gelar priyayi dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Misalnya, ketika seorang anak laki-laki lahir diberi nama Bomantara, ia bergelar Raden Mas, sehingga nama lengkapnya adalah Raden Mas Bomantara. Begitu pula seterusnya hingga priyayi itu telah menjadi seorang yang dewasa, akan memiliki jabatan dalam hierarki kebangsawanan dan akan memiliki gelar yang berbeda dengan gelar yang pernah dimiliki sebelumnya. Pada awal abad ke-20, dengan semakin berkembangnya kebutuhan pemerintah Hindia Belanda akan birokrasi pribumi, orang-orang awan di luar trah darah biru mulai mendapat kesempatan untuk mencapai jabatan administratif tertentu dalam birokrasi pemerintahan, melalui jalur pendidikan dan kemampuan berbahasa Belanda. Jabatan juru tulis, jaksa, petugas pajak, guru, dan mantri umumnya dapat ditempati setelah mereka lulus pendidikan. Namun tetap terdapat pembatasan tak resmi untuk jabatan birokrasi tinggi seperti bupati, dimana tidak saja mempertimbangkan kecakapan dan ijazah resmi melainkan juga harus dari kalangan berdarah biru. Golongan priayi dengan demikian berkembang menjadi dua lapisan, yaitu golongan priayi tinggi (keturunan ningrat) dan priayi rendah (priayi sekolahan).

Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah D. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

16

Iklan

Pertanyaan serupa

Jelaskan keterkaitan antara penerapan politik etis dan kemunculan elite modern Indonesia!

73

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia