Iklan

Pertanyaan

Politik etis yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda belum mampu mengubah nasib bangsa Indonesia sepenuhnya. Meskipun demikian, program politik etis dalam bidang pendidikan berhasil membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Kemajuan tersebut ditandai dengan ...

Politik etis yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda belum mampu mengubah nasib bangsa Indonesia sepenuhnya. Meskipun demikian, program politik etis dalam bidang pendidikan berhasil membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Kemajuan tersebut ditandai dengan ...

  1. kemunculan kaum elite bangsawan

  2. kemunculan golongan elite terpelajar

  3. perkembangan organisasi pergerakan nasional

  4. pendirian sekolah-sekolah untuk kaum priayi bumiputra

  5. pemberlakuan undang-undang tentang pendidikan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

08

:

22

:

35

Klaim

Iklan

R. Nugroho

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari soal di atas yaitu B. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut: Pada akhir abad XIX pemerintah kolonial Belanda mulai mengubah kebijakannya di Indonesia. Pemerintah kolonial BeIanda mulai mengurangi praktik eksploitasi yang sering dilakukan. Selanjutnya, pada 1901 Ratu Wihelmina menerapkan sebuah kebijakan baru bagi masyarakat Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan baru tersebut disebut politik etis. Program politik etis meliputi edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan), dan migrasi (perpindahan penduduk). Dampak pelaksanaan politik etis paling besar dirasakan masyarakat Indonesia di bidang pendidikan. Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di Indonesia, pemerintah kolonial Belanda menunjuk J. H. Abendanon sebagai Direktur Pendidikan di Indonesia. Dampak kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yaitu: Berdirinya sekolah-sekolah di Indonesia . Pemerintah kolonial Belanda mendirikan berbagai tingkat sekolah dasar dan menengah seperti Volkschool , Vervolgschool , Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene Middelbare School (AMS). Pemerintah kolonial Belanda juga mendirikan sekolah tinggi seperti Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS), Rechts Hoge School , Landbouwkundige Hoge School , Technische Hoge School , dan Hollandsch Inlandsch Kweekschool . Oleh karena biaya sekolah yang mahal, pendidikan di sekolah-sekolah tersebut hanya dapat diikuti oleh kalangan bangsawan atau priayi. Lahirnya golongan terpelajar . Pendidikan yang dikenalkan Belanda mendorong para pemuda Indonesia terlibat dalam organisasi dan perlahan mengetahui arti berpolitik. Pemuda Indonesia mulai mendirikan berbagai organisasi bercorak kedaerahan dan sesuai bidang perkumpulan. Organisasi-organisasi yang didirikan oleh kaum intelektual muda Indonesia sejak awal abad XX antara lain Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij , Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Kartini Fonds , dan Jong Java .

Jawaban yang tepat dari soal di atas yaitu B.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:

Pada akhir abad XIX pemerintah kolonial Belanda mulai mengubah kebijakannya di Indonesia. Pemerintah kolonial BeIanda mulai mengurangi praktik eksploitasi yang sering dilakukan. Selanjutnya, pada 1901 Ratu Wihelmina menerapkan sebuah kebijakan baru bagi masyarakat Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan baru tersebut disebut politik etis. Program politik etis meliputi edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan), dan migrasi (perpindahan penduduk). Dampak pelaksanaan politik etis paling besar dirasakan masyarakat Indonesia di bidang pendidikan. Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di Indonesia, pemerintah kolonial Belanda menunjuk J. H. Abendanon sebagai Direktur Pendidikan di Indonesia.

Dampak kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yaitu:

  • Berdirinya sekolah-sekolah di Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda mendirikan berbagai tingkat sekolah dasar dan menengah seperti Volkschool, Vervolgschool, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene Middelbare School (AMS). Pemerintah kolonial Belanda juga mendirikan sekolah tinggi seperti Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS), Rechts Hoge School, Landbouwkundige Hoge School, Technische Hoge School, dan Hollandsch Inlandsch Kweekschool. Oleh karena biaya sekolah yang mahal, pendidikan di sekolah-sekolah tersebut hanya dapat diikuti oleh kalangan bangsawan atau priayi.
  • Lahirnya golongan terpelajar. Pendidikan yang dikenalkan Belanda mendorong para pemuda Indonesia terlibat dalam organisasi dan perlahan mengetahui arti berpolitik. Pemuda Indonesia mulai mendirikan berbagai organisasi bercorak kedaerahan dan sesuai bidang perkumpulan. Organisasi-organisasi yang didirikan oleh kaum intelektual muda Indonesia sejak awal abad XX antara lain Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Kartini Fonds, dan Jong Java.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

22

Yasmin Sausan

Ini yang aku cari! Pembahasan lengkap banget Makasih ❤️

Putri Aprilia

Makasih ❤️ Bantu banget Ini yang aku cari!

kharisma

Pembahasan tidak lengkap

huhuhuhu (Huhu)

Pembahasan terpotong Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan pernyataan berikut! Munculnya golongan intelektual pada abad XX di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kebijakan politik etis. Menurut Anda, benar atau salah pernyataan tersebut? Je...

4

4.5

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia