Hidrogen sulfida H 2 S , dapat digunakan untuk mengendapkan ion-ion logamsecara selektif melalui pengontrolan p H larutan. Gunakan data berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanyang terkait.
Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan tahap-tahap ionisasi H 2 S .
Tuliskan pernyataan tetapan kesetimbangan ionisasi total H 2 S menjadi 2 H + dan S 2 − dan tentukan nilai tetapan kesetimbangannya.
Untuk larutan dengan [ H 2 S ] = 0,10M, [ Bi 3 + ]= [ Mn 2 + ]= 1,50 M dan [ H + ] = 10,00 M, tentukan garam sulfida yang mengendap terlebih dahulu dan hitunglah persen larutan garam ini yang masih tertinggal dalam larutan jenuh.
p H larutan akan terus bertambah hingga logam berikutnya mengendap sebagai garam sulfida. Tentukan p H larutan pada saat garam yang kedua mulai mengendap.
Hidrogen sulfida H2S, dapat digunakan untuk mengendapkan ion-ion logam secara selektif melalui pengontrolan pH larutan. Gunakan data berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait.
Tuliskan pernyataan tetapan kesetimbangan ionisasi total H2S menjadi 2H+ dan S2−dan tentukan nilai tetapan kesetimbangannya.
Untuk larutan dengan [H2S] = 0,10 M, [Bi3+] = [Mn2+] = 1,50 M dan [H+] = 10,00 M, tentukan garam sulfida yang mengendap terlebih dahulu dan hitunglah persen larutan garam ini yang masih tertinggal dalam larutan jenuh.
pH larutan akan terus bertambah hingga logam berikutnya mengendap sebagai garam sulfida. Tentukan pH larutan pada saat garam yang kedua mulai mengendap.
Berdasarkan pembahasan, maka: H 2 S memiliki K a1 = 5 , 7 × 10 − 8 dan K a2 = 1 , 3 × 10 − 13 serta tetapan kesetimbangan K = 7 , 4 ⋅ 10 − 21 , garam sulfida yang lebih dahulu mengendap adalah Bi 2 S 3 sebanyak 4 , 2 ⋅ 10 − 6 % dan p H larutanpada saat garam yang kedua mulai mengendap adalah 6,7.
Pada soal diketahui tetapan ionisasi H 2 S dan K sp Bi 2 S 3 dan MnS.
Untuk menyelesaikan soal poin a, digunakan reaksi pengionan H 2 S dimana mengalami dua kali pengionan sehingga memiliki dua tetapan ionisasi asam sebagai berikut:
H 2 S ⇌ H + + HS − K a 1 = 5 , 7 × 1 0 − 8 HS − ⇌ H + + S 2 − K a 2 = 1 , 3 × 1 0 − 13
Soal poin b diselesaikan menggunakan tetapan kesetimbangan dengan mengkalikan tetapan ionisasi asam pertama dan kedua.
H 2 S ⇌ 2 H + + S 2 −
K = = = K a 1 × K a 2 5 , 7 ⋅ 1 0 − 8 × 1 , 3 ⋅ 1 0 − 13 7 , 4 ⋅ 1 0 − 21
Pada poin c, untuk menentukan garam sulfida yang lebih dahulu mengendap, menggunakan konsep pengaruh K sp terhadap pengendapan dengan menentukan K sp dan membandingkan dengan Q sp . Apabila Q sp > K sp maka akan terbentuk endapan. Sehingga dicari garam sulfida yang memiliki nilai Q sp paling tinggi.
Untuk garam sulfida Bi 2 S 3
Bi 2 S 3 ⇌ 2 Bi 3 + + 3 S 2 −
Q sp = = = [ Bi 3 + ] 2 [ S 2 − ] 3 ( 1 , 5 ⋅ 1 0 − 3 ) 2 ( 7 , 4 ⋅ 1 0 − 18 ) 3 9 , 1 ⋅ 1 0 − 58
K sp Bi 2 S 3 = 1 , 6 ⋅ 1 0 − 72 , maka Q sp > K sp
Untukgaram sulfida MnS
MnS ⇌ Mn 2 + + S 2 −
Q sp = = = [ Mn 2 + ] [ S 2 − ] ( 1 , 5 ⋅ 1 0 − 3 ) ( 7 , 4 ⋅ 1 0 − 18 ) 1 , 1 ⋅ 1 0 − 20
K sp MnS = 3 , 0 ⋅ 1 0 − 11 , maka Q sp < K sp
Makagram sulfida yang mengendap terlebih dahulu adalah Bi 2 S 3
Untuk menentukan persen larutan garam dalam larutan jenuh, digunakan konsep massa zat yang mengendap dalam larutan dengan mengibaratkan massa menjadi konsentrasi.
Menghitung konsentrasi Bi 3 + dalam larutan jenuh.
K sp 1 , 6 ⋅ 1 0 − 72 [ Bi 3 + ] 2 [ Bi 3 + ] = = = = = [ Bi 3 + ] 2 [ S 2 − ] 3 [ Bi 3 + ] 2 ( 7 , 4 ⋅ 1 0 − 18 ) 3 ( 7 , 4 ⋅ 1 0 − 18 ) 3 1 , 6 ⋅ 1 0 − 72 ( 7 , 4 ⋅ 1 0 − 18 ) 3 1 , 6 ⋅ 1 0 − 72 6 , 3 ⋅ 1 0 − 11 M
Persentase Bi 3 + dalam larutan jenuh:
% Bi = = 1 , 5 ⋅ 1 0 − 3 6 , 3 ⋅ 1 0 − 11 × 100% 4 , 2 ⋅ 1 0 − 6 %
Pada poin d untuk menentukan p H larutan garam saat garam kedua mulai jenuh atau mengendap digunakan konsep penentuan p H larutan jenuh, maka perlu menentukan konsentrasi basa konjugasi ( S 2 − ) dalam MnS terlebih dahulu.
K sp 3 , 0 ⋅ 1 0 − 11 [ S 2 − ] = = = = [ Mn 2 + ] [ S 2 − ] ( 1 , 5 ⋅ 1 0 − 3 ) [ S 2 − ] 1 , 5 ⋅ 1 0 − 3 3 , 0 ⋅ 1 0 − 11 2 , 0 ⋅ 1 0 − 8 M
Sclanjutnya, dengan memasukkan nilai ini ke dalam persamaan K, maka:
[ H + ] 2 [ H + ] 2 [ H + ] [ H + ] = = = = S 2 − K [ H 2 S ] ( 2 , 0 × 1 0 − 8 ) ( 7 , 4 ⋅ 1 0 − 21 ) ( 0 , 10 ) 3 , 7 ⋅ 1 0 − 14 1 , 92 ⋅ 1 0 − 7 M
p H = = = − lo g [ H + ] − lo g ( 1 , 92 ⋅ 1 0 − 7 ) 6 , 7
Berdasarkan pembahasan, maka: H2S memiliki Ka1=5,7×10−8 dan Ka2=1,3×10−13 serta tetapan kesetimbangan K=7,4⋅10−21, garam sulfida yang lebih dahulu mengendap adalah Bi2S3 sebanyak 4,2⋅10−6% dan pH larutan pada saat garam yang kedua mulai mengendap adalah 6,7.
Pada soal diketahui tetapan ionisasi H2S dan KspBi2S3 dan MnS.
Untuk menyelesaikan soal poin a, digunakan reaksi pengionan H2S dimana mengalami dua kali pengionan sehingga memiliki dua tetapan ionisasi asam sebagai berikut:
H2S⇌H++HS−Ka1=5,7×10−8HS−⇌H++S2−Ka2=1,3×10−13
Soal poin b diselesaikan menggunakan tetapan kesetimbangan dengan mengkalikan tetapan ionisasi asam pertama dan kedua.
H2S⇌2H++S2−
K===Ka1×Ka25,7⋅10−8×1,3⋅10−137,4⋅10−21
Pada poin c, untuk menentukan garam sulfida yang lebih dahulu mengendap, menggunakan konsep pengaruh Kspterhadap pengendapan dengan menentukan Ksp dan membandingkan dengan Qsp. Apabila Qsp> Kspmaka akan terbentuk endapan. Sehingga dicari garam sulfida yang memiliki nilai Qsppaling tinggi.
Maka gram sulfida yang mengendap terlebih dahulu adalah Bi2S3
Untuk menentukan persen larutan garam dalam larutan jenuh, digunakan konsep massa zat yang mengendap dalam larutan dengan mengibaratkan massa menjadi konsentrasi.
Pada poin d untuk menentukan pH larutan garam saat garam kedua mulai jenuh atau mengendap digunakan konsep penentuan pH larutan jenuh, maka perlu menentukan konsentrasi basa konjugasi (S2−) dalam MnS terlebih dahulu.
Sclanjutnya, dengan memasukkan nilai ini ke dalam persamaan K, maka: [H+]2[H+]2[H+][H+]====S2−K[H2S](2,0×10−8)(7,4⋅10−21)(0,10)3,7⋅10−141,92⋅10−7M
pH===−log[H+]−log(1,92⋅10−7)6,7
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
3
0.0 (0 rating)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!