Fabel merupakan jenis cerita pendek dengan tokoh binatang yang diberi watak dan budi pekerti manusia. Karakter-karakter yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia dan diceritakan mampu berbicara dan bertindak seperti halnya manusia.
Dalam menelaah cerita fabel, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur intrinsik atau unsur pembangun cerita tersebut. Salah satu unsur intrinsik adalah alur. Alur merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun secara kronologis. Alur dibedakan menjadi tiga macam, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.
Berikut contoh fabel dengan judul "Belalang dan Kawanan Semut"
Kisah ini mencerita tentang Belalang dan Kawanan Semut yang tinggal di suatu pohon bersama. Semut memang terkenal dengan sifatnya yang pekerja keras serta mampu bekerja sama mengumpulkan makanan di dalam sarangnya.
Berbeda dengan Semut yang bekerja keras, Belalang memiliki karakter yang berbeda. Belalang memiliki kebiasaan sering bermalas-malasan dan sering mengejek semut sebagai hewan bodoh.
Belalang menganggap kalau semut sering mengumpulkan makanan padahal di tempat tinggal mereka sudah banyak makanan. Semut pun berusaha tidak menjawab ejekan dari Belalang karena mereka berusaha mengumpulkan makanan sebelum musim dingin tiba.
Sementara itu, Belalang mengganggap musim dingin masih lama dan tetap bermalas-malasan tanpa berusaha untuk mengumpulkan makanan. Pohon sebagai tempat tinggal Belalang dan Semut akhirnya diterpa angin kencang dan salju tebal, ini menjadi arti bahwa musim dingin akan tiba. Semut pun tidak merasa khawatir karena telah memiliki persediaan makanan.
Belalang terperangkap di dalam pohon dan tidak bisa mencari makanan di musim dingin. Belalang pun menangis dan kelaparan. Ia begitu menyesal karena tidak mengumpulkan makanan sejak musim panas. Belalang akhirnya merasa dialah hewan bodoh dan kawanan semutlah yang pintar.
Sumber: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/fx-dimas-prasetyo/cerita-fabel-untuk-anak-menjelang-tidur/4
Fabel di atas menggunakan alur maju yang dimulai dengan kawanan semut yang selalu mengumpulkan makanan untuk musim dingin. Sementara itu, belalang yang pemalas hanya mengejek kawanan semut tersebut. Musim dingin akhirnya tiba, dan belalang kebingungan karena tidak memiliki persediaan makanan selama musim dingin.
Dengan demikian, alur yang digunakan pada fabel tersebut adalah alur maju.