Dyii D

18 Oktober 2024 00:55

Iklan

Dyii D

18 Oktober 2024 00:55

Pertanyaan

Tentukanlah sindiran/kritikan dan makna tersirat yang pada teks dibawah! Pil RT Suatu ketika Roni dan Karto sedang ngobrol di depan rumah Roni. "Lihat itu Pak RT kita yang baru, tingkahnya dan peraturannya justru membuat warga risau, ini salahmu, To. Kamu dulu sudah tak ingatkan agar ndak usah ikut nyoblos, nanti kalau pilihanmu berbuat dosa kamu malah ikut menanggung dosanya," demikian kata Doni kepada Karto. "Kamu itu, Don. Justru kamu dan teman-temanmu yang ndak mau nyobloslah yang berdosa," jawab Karto kesal. "Kok bisa?" sahut Doni. "Kalau saja kalian dulu nyoblos, tentu Pak Wono tak akan jadi RT, sebab pilihan kalian yang bukan Pak Wono membantu agar Pak Wono tidak jadi RT," ujar Karto. Doni diam sejenak, ia memikirkan dengan sangat dalam kalimat yang diungkapkan Karto.

Tentukanlah sindiran/kritikan dan makna tersirat yang pada teks dibawah! 

Pil RT

Suatu ketika Roni dan Karto sedang ngobrol di depan rumah Roni. "Lihat itu Pak RT kita yang baru, tingkahnya dan peraturannya justru membuat warga risau, ini salahmu, To. Kamu dulu sudah tak ingatkan agar ndak usah ikut nyoblos, nanti kalau pilihanmu berbuat dosa kamu malah ikut menanggung dosanya," demikian kata Doni kepada Karto. "Kamu itu, Don. Justru kamu dan teman-temanmu yang ndak mau

nyobloslah yang berdosa," jawab Karto kesal. "Kok bisa?" sahut Doni. "Kalau saja kalian dulu nyoblos, tentu Pak Wono tak akan jadi RT, sebab pilihan kalian yang bukan Pak Wono membantu agar Pak Wono

tidak jadi RT," ujar Karto. Doni diam sejenak, ia memikirkan dengan sangat dalam kalimat yang

diungkapkan Karto.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

08

:

56

:

43

Klaim

12

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Zahrand Z

19 Oktober 2024 12:06

Jawaban terverifikasi

<p>Sindiran atau kritik dalam cerita tersebut mengarah pada pentingnya partisipasi dalam pemilihan, khususnya dalam memilih pemimpin seperti Ketua RT. Cerita ini mengkritik orang-orang yang tidak menggunakan hak suaranya (tidak ikut nyoblos), namun kemudian merasa tidak puas dengan hasil pilihan pemimpin yang terpilih. Karto menyindir Doni dengan mengatakan bahwa justru orang yang tidak ikut memilih yang "berdosa", karena mereka tidak berpartisipasi namun ikut merasakan dampak dari hasil pemilihan.</p><p>Makna tersiratnya adalah bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap hasil keputusan pemimpin, termasuk dengan cara berpartisipasi dalam proses pemilihan. Jika tidak memilih, maka seseorang tidak berhak mengeluh atas hasil pemilihan tersebut.</p>

Sindiran atau kritik dalam cerita tersebut mengarah pada pentingnya partisipasi dalam pemilihan, khususnya dalam memilih pemimpin seperti Ketua RT. Cerita ini mengkritik orang-orang yang tidak menggunakan hak suaranya (tidak ikut nyoblos), namun kemudian merasa tidak puas dengan hasil pilihan pemimpin yang terpilih. Karto menyindir Doni dengan mengatakan bahwa justru orang yang tidak ikut memilih yang "berdosa", karena mereka tidak berpartisipasi namun ikut merasakan dampak dari hasil pemilihan.

Makna tersiratnya adalah bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap hasil keputusan pemimpin, termasuk dengan cara berpartisipasi dalam proses pemilihan. Jika tidak memilih, maka seseorang tidak berhak mengeluh atas hasil pemilihan tersebut.


Iklan

Rendi R

Community

28 Oktober 2024 00:03

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Teks ini memiliki sindiran dan makna tersirat sebagai berikut:</p><p>Sindiran/Kritikan</p><p>Teks ini menyindir masyarakat yang apatis terhadap pemilihan atau proses demokrasi di lingkungannya. Doni dan teman-temannya memilih untuk tidak ikut pemilihan RT, tetapi setelah hasilnya keluar, mereka justru mengeluh dan menyalahkan pemimpin yang terpilih. Kritik ini ditujukan kepada orang-orang yang memilih diam atau tidak berpartisipasi dalam pemilihan, tetapi kemudian mengkritik hasilnya.</p><p>Makna Tersirat</p><p>Makna tersirat dari teks ini adalah pentingnya partisipasi aktif dalam proses pemilihan, baik itu di lingkungan kecil seperti RT maupun dalam skala yang lebih besar. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam memilih pemimpin agar hasil yang didapatkan bisa lebih baik dan sesuai dengan harapan bersama. Tidak berpartisipasi dalam pemilihan juga berarti memberikan kesempatan kepada kandidat yang mungkin kurang ideal untuk terpilih, sehingga setiap suara memiliki arti penting dalam demokrasi.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

 

Teks ini memiliki sindiran dan makna tersirat sebagai berikut:

Sindiran/Kritikan

Teks ini menyindir masyarakat yang apatis terhadap pemilihan atau proses demokrasi di lingkungannya. Doni dan teman-temannya memilih untuk tidak ikut pemilihan RT, tetapi setelah hasilnya keluar, mereka justru mengeluh dan menyalahkan pemimpin yang terpilih. Kritik ini ditujukan kepada orang-orang yang memilih diam atau tidak berpartisipasi dalam pemilihan, tetapi kemudian mengkritik hasilnya.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari teks ini adalah pentingnya partisipasi aktif dalam proses pemilihan, baik itu di lingkungan kecil seperti RT maupun dalam skala yang lebih besar. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam memilih pemimpin agar hasil yang didapatkan bisa lebih baik dan sesuai dengan harapan bersama. Tidak berpartisipasi dalam pemilihan juga berarti memberikan kesempatan kepada kandidat yang mungkin kurang ideal untuk terpilih, sehingga setiap suara memiliki arti penting dalam demokrasi.

 

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

*Tentukan struktur teks negosiasi membeli laptop baru* Rudu: "Yah, Rudi dengar Ayah baru membelikan ponsel baru ya untuk Wati," tanya Rudi. Ayah: Iya Rud, kenapa? Jangan bilang kamu juga mau, ponsel kamu kan masih bagus," jawab Ayah sembari menaikkan alisnya. Rudi masih bagus kok, tapi..." Rudi: "Nggak kok, Yah. lya, ponsel Ayah: "Wah, gawat nih kalau ada tapinya," potong Ayah. Rudi:"Lebih gawat Rudi, Yah. Belakangan, tugas kuliah semakin banyak dan membutuhkan banyak aplikasi untuk menyelesaikannya, sementara laptop Rudi lambat, Yah." Rudi meneruskan pembicaraannya. Ayah: "Jangan bilang kamu mau minta dibelikan laptop baru." Rudi: "lya, Yah. Karena tugas Rudi selalu terhambat. Lagi pula, laptop ini memang sudah cukup berumur, dari Rudi kelas 10 SMA. Padahal, program studi Rudi juga memang membutuhkan laptop yang lebih cepat, Yah. Rudi kan belajar desain. Aplikasi 3D itu membutuhkan daya komputasi tinggi, Yah" Ayah: "Wah, kamu ini memang bisa saja, tapi kan ayah baru mem- belikan ponsel untuk adikmu. Uang ayah nanti habis, Rud." Rudi: "Pembelian laptop baru tidak harus hari ini kok. Tetapi, Ayah bisa mulai buat rencana anggarannya dari sekarang. Ayah bisa mulai sisihkan dari pengeluaran per bulan." Ayah: "Wah, kamu pintar juga ya." Rudi: "Iya dong. Oh, ya, untuk membantu, Ayah juga bisa memakai tabungan Rudi kok." Ayah: "Oh ya? Ayah coba pikir-pikir dulu ya." Rudi: "Coba Ayah pertimbangkan, suatu nanti mungkin Wati juga akan meminta laptop baru pelajaran TIK. Kebutuhan laptop untuk pelajaran TIK tidak seberat belajar desain. Jadi, kalau Ayah membelikan laptop baru untuk Rudi, laptop yang ini bisa diberikan ke Wati kan, Yah. Jadi, Ayah tidak usah membelikan Wati laptop lagi untuk pelajaran TIK." Ayah: "Ya, sudah kalau begitu. Ayah akan belikan, tapi..." Rudi: "Janji, Yah. Rudi akan belajar dengan sungguh-sungguh," jawab Rudi memotong perkataan Ayah. Ayah: "Kamu itu... bukan itu maksud Ayah. Kamu kan sudah duduk di perguruan tinggi. Itu sih sudah menjadi kewajiban kamu sendiri untuk sadar akan pentingnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh." Rudi: "Oh, iya, Yah. Hehe.. kalau begitu apa, Yah?" Ayah: "Tapi nanti ya, Ayah anggarkan untuk me- nabung dulu mulai gajian bulan depan dan kamu harus tepati janji mau mengajari Wati untuk menggunakan laptop." Rudi: "Siap Pak!" jawab Rudi sambil sedikit bercanda.

98

3.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

25

5.0

Jawaban terverifikasi