Aisyahmaymunah A

11 November 2024 03:20

Iklan

Aisyahmaymunah A

11 November 2024 03:20

Pertanyaan

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda

Teks 1

Racun Serangga
Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa.

Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!"
Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!"
Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati."
Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?"
Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat."
Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!"
Kakak: (bingung)
Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya).
Kakak: (masih tetap bingung)
-------------------------------

Teks 2


Tukang roti
Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual.

Azril: "Beli rotinya, Pak."
Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana."
Azril: "Ini apa, Pak?"
Tukang Roti: "Ini semangka."
Azril: "Kalau yang ini apa?"
Tukang Roti: "Srikaya."
Azril: "Terus ini apa, Bang?"
Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek."
Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini."
Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!"
Azril: "Gak jadi, deh!"

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

18

:

37

:

50

Klaim

10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Verena A

11 November 2024 07:20

Jawaban terverifikasi

<p>Kakak bantu jawab ya dek ^○^</p><p>Dua teks tersebut adalah contoh teks anekdot, yang memiliki 5 struktur. Berikut kakak berikan penjelasan mengenai struktur teks anekdot pada kedua teks tersebut.</p><p><strong>Teks 1, Racun Serangga</strong></p><p>(<i><strong>Abstraksi</strong></i>)&nbsp;</p><p>Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya.&nbsp;</p><p>(<i><strong>Orientasi</strong></i>)&nbsp;</p><p>Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa.<br>Kakak: "Bu, lbu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!"<br>Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo<br>cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!"</p><p>(<i><strong>Krisis</strong></i>)&nbsp;</p><p>Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti<br>Sebentar lagi kecoanya juga mati.<br>Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?"<br>Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun<br>serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat<br>membunuh serangga ekstra cepat."</p><p>(<i><strong>Reaksi</strong></i>)&nbsp;</p><p>Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!"<br>Kakak: (bingung)<br>bu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil<br>berlari mencari suaminya)</p><p>(<i><strong>Koda</strong></i>)&nbsp;</p><p>Kakak: (masih tetap bingung)</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Teks 2, Tukang Roti</strong></p><p>(<i><strong>Abstraksi</strong></i>)</p><p>Pada pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari<br>menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang<br>roti lewat, Azril lantas memanggil sang penjual.&nbsp;</p><p>(<i><strong>Orientasi</strong></i>)<br>Azril: "Beli rotinya, Pak."<br>Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana.<br>Azril: "Ini apa, Pak?"<br>Tukang Roti: "Ini semangka.<br>Azril: "Kalau yang ini apa?'<br>Tukang Roti: "Srikaya<br>Azril: "Terus ini apa, Bang?"<br>Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek."</p><p>(<i><strong>Krisis</strong></i>)<br>Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli<br>roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini."</p><p>(<i><strong>Reaksi</strong></i>)<br>Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!"</p><p>(<i><strong>Koda</strong></i>)<br>Azril: "Gak jadi, deh!"</p>

Kakak bantu jawab ya dek ^○^

Dua teks tersebut adalah contoh teks anekdot, yang memiliki 5 struktur. Berikut kakak berikan penjelasan mengenai struktur teks anekdot pada kedua teks tersebut.

Teks 1, Racun Serangga

(Abstraksi

Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. 

(Orientasi

Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa.
Kakak: "Bu, lbu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!"
Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo
cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!"

(Krisis

Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti
Sebentar lagi kecoanya juga mati.
Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?"
Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun
serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat
membunuh serangga ekstra cepat."

(Reaksi

Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!"
Kakak: (bingung)
bu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil
berlari mencari suaminya)

(Koda

Kakak: (masih tetap bingung)

 

Teks 2, Tukang Roti

(Abstraksi)

Pada pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari
menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang
roti lewat, Azril lantas memanggil sang penjual. 

(Orientasi)
Azril: "Beli rotinya, Pak."
Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana.
Azril: "Ini apa, Pak?"
Tukang Roti: "Ini semangka.
Azril: "Kalau yang ini apa?'
Tukang Roti: "Srikaya
Azril: "Terus ini apa, Bang?"
Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek."

(Krisis)
Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli
roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini."

(Reaksi)
Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!"

(Koda)
Azril: "Gak jadi, deh!"


Iklan

R. Mulia

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

11 November 2024 12:40

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah sebagai berikut.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut ini penjelasannya.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Teks 1</strong></p><p><strong>Racun Serangga</strong></p><p>&nbsp;</p><p>(<i><strong>Abstraksi</strong></i>)&nbsp;</p><p>Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya.&nbsp;</p><p>(<i><strong>Orientasi</strong></i>)&nbsp;</p><p>Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa.<br>Kakak: "Bu, lbu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!"<br>Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo<br>cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!"</p><p>(<i><strong>Krisis</strong></i>)&nbsp;</p><p>Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti<br>Sebentar lagi kecoanya juga mati.<br>Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?"<br>Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun<br>serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat<br>membunuh serangga ekstra cepat."</p><p>(<i><strong>Reaksi</strong></i>)&nbsp;</p><p>Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!"<br>Kakak: (bingung)<br>bu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil<br>berlari mencari suaminya)</p><p>(<i><strong>Koda</strong></i>)&nbsp;</p><p>Kakak: (masih tetap bingung)</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah seperti penjelasan di atas.</p>

Jawaban yang benar adalah sebagai berikut.

 

Berikut ini penjelasannya.

 

Teks 1

Racun Serangga

 

(Abstraksi

Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. 

(Orientasi

Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa.
Kakak: "Bu, lbu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!"
Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo
cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!"

(Krisis

Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti
Sebentar lagi kecoanya juga mati.
Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?"
Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun
serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat
membunuh serangga ekstra cepat."

(Reaksi

Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!"
Kakak: (bingung)
bu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil
berlari mencari suaminya)

(Koda

Kakak: (masih tetap bingung)

 

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah seperti penjelasan di atas.


Verena A

11 November 2024 16:42

Lucu ya, jawabannya copas punya saya. Terus jawaban kakak tidak lengkap, tapi jawaban kakak yang terverifikasi. Apakah ini privilage seorang master teacher (?)

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Tentukanlah sindiran/kritikan dan makna tersirat yang pada teks dibawah! Pil RT Suatu ketika Roni dan Karto sedang ngobrol di depan rumah Roni. "Lihat itu Pak RT kita yang baru, tingkahnya dan peraturannya justru membuat warga risau, ini salahmu, To. Kamu dulu sudah tak ingatkan agar ndak usah ikut nyoblos, nanti kalau pilihanmu berbuat dosa kamu malah ikut menanggung dosanya," demikian kata Doni kepada Karto. "Kamu itu, Don. Justru kamu dan teman-temanmu yang ndak mau nyobloslah yang berdosa," jawab Karto kesal. "Kok bisa?" sahut Doni. "Kalau saja kalian dulu nyoblos, tentu Pak Wono tak akan jadi RT, sebab pilihan kalian yang bukan Pak Wono membantu agar Pak Wono tidak jadi RT," ujar Karto. Doni diam sejenak, ia memikirkan dengan sangat dalam kalimat yang diungkapkan Karto.

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

21

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan