Iklan

Pertanyaan

Tragedi Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan....

Tragedi Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan....

  1. Jayanegara

  2. Hayam Wuruk

  3. Wikramawardhana

  4. Tribhuwanatunggadewi

  5. Raden Wijaya

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

08

:

40

:

02

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Tragedi Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sehingga pilihan B adalah jawaban yang tepat.

Tragedi Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sehingga pilihan B adalah jawaban yang tepat.

Pembahasan

Pembahasan
lock

Menurut Kakawin Nagarakertagama, Kerajaan Majapahit telah menguasai daerah Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan Filipina di masa kepemimpinan Hayam Wuruk. Aneh nya Ada satu wilayah yang belum bisa dikuasai oleh Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda. Padahal secara wilayah Kerajaan Sunda masih sama sama berada di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan Mahapatih Gajah Mada tidak memiliki alasan untuk menaklukan Kerajaan Sunda ini. Kekosongan alasan untuk menaklukan Sunda menyebabkan Majapahit memakai jalur diplomasi untuk menjalin persekutuan. Raja Hayam Wuruk melakukannya dengan cara berniat mempersunting putri Raja Sunda, bernama Dyah Potaloka Citraresmi Ternyata upaya menjalin kekrabatan antara kedua Kerajaan besar di Jawa ini berujung petaka. Pada 1375 M rombongan Kerajaan Sunda berangkat menuju Trowulan (Mojokerto. Jawa Timur). Untuk mengantar Dyah Pitaloka dalam rangka pernikahannya dengan Hayam Wuruk dan berhenti di Desa Bubat tidak jauh dari pusat pemerintahan Majapahit. Pada saat ini lah terjadi perbedaan pendapat, antara Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Gajah Mada melihat ini adalah kesempatan untuk menaklukan Kerajaan Sunda dari pada menjalin hubungan persekutuan. Pendapat ini berasal dari Gajah Mada yang masih bersikeras dengan sumpah Amukti Palapanya. Dimana gajah mada bersumpah untuk menaklukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan imperium Majapahit. Dengan pendapatnya ini Gajah Mada mengambil keputusan sepihak dan menyatakan bahwa Dyah Pitaloka Citraresmi hanya sebagai upeti dari Kerajaan Sunda untuk Majapahit. Pihak Sunda yang tidak bisa menerima penghinaan itu akhirnya memutuskan untuk melawan meski jumlahnya tidak sebanyak pasukan Majapahit. Serangan tak seimbang itu memakan banyak korban. Bahkan, konon seluruh rombongan Sunda tewas, hanya menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi. Yang pada akhirnya pun melakukan belapati (mengakhiri nyawanya sendiri) dengan menancapkan tusuk konde tepat di jantungnya. Adanya peristiwa perang bubat ini menjadikan hubungan antara Gajah Mada dengan Hayam Wuruk menjadi tegang dan hubungan kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Pajajaran menjadi rusak. Dengan demikian Tragedi Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sehingga pilihan B adalah jawaban yang tepat.

Menurut Kakawin Nagarakertagama, Kerajaan Majapahit telah menguasai daerah Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan Filipina di masa kepemimpinan Hayam Wuruk. 

Aneh nya Ada satu wilayah yang belum bisa dikuasai oleh Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda. Padahal secara wilayah Kerajaan Sunda masih sama sama berada di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan Mahapatih Gajah Mada tidak memiliki alasan untuk menaklukan Kerajaan Sunda ini. Kekosongan alasan untuk menaklukan Sunda menyebabkan Majapahit memakai jalur diplomasi untuk menjalin persekutuan. Raja Hayam Wuruk melakukannya dengan cara berniat mempersunting putri Raja Sunda, bernama Dyah Potaloka Citraresmi  

Ternyata upaya menjalin kekrabatan antara kedua Kerajaan besar di Jawa ini berujung petaka. Pada 1375 M rombongan Kerajaan Sunda berangkat menuju Trowulan (Mojokerto. Jawa Timur). Untuk mengantar Dyah Pitaloka dalam rangka pernikahannya dengan Hayam Wuruk dan berhenti di Desa Bubat tidak jauh dari pusat pemerintahan Majapahit. Pada saat ini lah  terjadi perbedaan pendapat, antara Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Gajah Mada melihat ini adalah kesempatan untuk menaklukan Kerajaan Sunda dari pada menjalin hubungan persekutuan. Pendapat ini berasal dari Gajah Mada yang masih bersikeras dengan sumpah Amukti Palapanya. Dimana gajah mada bersumpah untuk menaklukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan imperium Majapahit. Dengan pendapatnya ini Gajah Mada mengambil keputusan sepihak dan menyatakan bahwa Dyah Pitaloka Citraresmi hanya sebagai upeti dari Kerajaan Sunda untuk Majapahit.

Pihak Sunda yang tidak bisa menerima penghinaan itu akhirnya memutuskan untuk melawan meski jumlahnya tidak sebanyak pasukan Majapahit. Serangan tak seimbang itu memakan banyak korban. Bahkan, konon seluruh rombongan Sunda tewas, hanya menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi. Yang pada akhirnya pun melakukan belapati (mengakhiri nyawanya sendiri) dengan menancapkan tusuk konde tepat di jantungnya. Adanya peristiwa perang bubat ini menjadikan hubungan antara Gajah Mada dengan Hayam Wuruk menjadi tegang dan hubungan kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Pajajaran menjadi rusak. 
 

Dengan demikian Tragedi Perang Bubat antara Pajajaran dengan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sehingga pilihan B adalah jawaban yang tepat.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

11

Rafif Santosa

Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan wacana berikut ini : Salah satu cara majapahit dibawah pimpinan Mahapatih Gajahmada untuk mewujudkan cita cita menguasai seluruh Nusantara melalui sumpah Palapa adalah dengan menguasai k...

36

4.8

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia