Majapahit merupakan kerajaan yang sangaaat besar. Kerajaan ini telah melaksanakan ekspansi keberbagai daerah di seluruh nusantara. Wilayahnya meliputi pelosok Indonesia bahkan sampai Malaysia dan Filpina> wow. Namun, ada suatu daerah yang belum ditaklukkan oleh kerajaan majapahit. Siapakah dia? Yap, ia adalah kerajaan padjajaran atau sering juga disebut kerajaan sunda. Kerajaan ini sangat tangguh. Dan kerajaan ini belum pasti dimana kerajaanya. ini dikarenakan kerajaan ini sering berpindah pusat kerajaan.Namun, yang pasti pernah merajai di wilayah jawa barat. Majapahit sangat geram dengan kerajaan ini. Terutama adalah patih nya yang masyhur, gajah mada. Ia sangat ingin membuktikan sumpah nya yang terkenal dengan sumpah pallapa.tau kan? Itu loh, sumpah yang menyatakan bahwa patih gajah mada tidak akan melepaskan puasa (meni`mati dunia) sebelum menaklukkan seluruh wilayah di nusantara. Begitu juga dengan rajanya yang terkenal yaitu hayam wuruk. Duet maut ini sangat bersikeras mendapatkan kerajaan padjajaran. Kemudian, hayam wuruk mendengar berita bahwa putri dari raja padjajaran sangat cantik. Dan hayam wuruk berniat kawin dengan putri tersebut. Putri itu tidak lain adalah diah pitaloka. Yap, putri dari raja sri baduga maharaja. Mendengar pernyataan hayam wuruk yang berniat untuk menikahi putrinya, sri baduga maharaja menyambut dengan senang hati karena putrinya akan menikah dengan soerang raja yang sangat terkenal di nusantara dari kerajaan majapahit. Akhirnya, sri baduga maharaja berangkat menuju kerajaan majapahit untuk mengantarkan putrinya bertemu hayam wuruk. Sang raja membawa rombongan yang sangat banyak untuk menyambut pertemuan putrinya dengan raja hayam wuruk. Disisi lain, gajahmada juga berangkat dari kerajaan majapahit menuju kerajaan padjajaran. Namun, mereka bukan mengantarkan hayam wuruk bertemu diah pitaloka. Mereka berangkat dengan membawa armada ynag paling kuat, lain tidak lain adalah untuk menaklukkan dan menghancurkan kerajaan padjajaran. Dan pada akhirnya, dua rombongan besar ini bertemu disebuah wilayah yang tersebut adalah wilayah bubat. Sri baduga maharaga kaget, ia segera bernegosiasi dengan gajah mada karena ia tidak bermaksud untuk menyerang majapahit. Namun, gajah mada tetap cuek dan tak percaya dengan omongan raja tersebut. Dengan semangat sumpah palapa, gajah mada dan para pasukan dengan mudah membantai rombongan padjajaran. Sri baduga maharaja juga terbunuh dalam peristiwa tersebut. Melihat ayahnya mati terbunuh, diah pitaloka memutuskan untuk bunuh diri dan mati. Karena perang ini terjadi di bubat maka pareng ini dikenal dengan sebutan perang bubat. Kemudian, pasukan gajah mada balik ke kerajaan majapahit. Mendengar peristiwa yang telah terjadi, hayam wuruk sangat kecewa karena putri yang akan dinikahinya telah mati dalam peperangan tersebut. Hal ini membuat hubungan antara raja hayam wuruk dengan patih gajah mada semakin memburuk. Duet maut ini akhirnya memutuskan untuk berpisah dan membuat kerajaan majapahit kacau balau. Perang babat menimbulkan banyak pengaru antar dua kerajaan kuat ini. Pengaruh itu bahkan terbawa sampai sekarang. Mungkin banyak kita temui nama jalan “gajahmada”, “hayam wuruk”, “majapahit” di berbagai tempat. Namun, tidak untuk jawa barat. Ini karena pengaruh perang bubat.Orang sunda juga melarang anak cucu nya untuk menikah dengan orang jawa. Wow, begitu besar pengaruh dari perang ini.
Dengan demikian, renggangnya hubungan antara hayam wuruk dan mahapatih gajah mada,diakibatkan oleh perang yang terjadi di desa Bubat pada tahun 1279 Saka atau 1357 M,pada awalnya raja hayam wuruk ingin menikahkan puterinya dengan pangeran padjadjaran,tetapi maha patih gajah mada tidak menyetujuinya dan menghasut raja padjadjaran untuk tidak menikahkan puteranya dengan puteri hayam wuruk,akhirnya terjadilah perang Bubat yang disebabkan oleh pengkhianatan mahapatih gajah mada.Tragedi ini berakhir dengan tewasnya Raja Sunda bersama rombongannya, termasuk putrinya, Dyah Pitaloka Citraresmi. Sang Putri Dyah Pitaloka akhirnya dengan hati berduka melakukan bela pati, bunuh diri untuk membela kehormatan bangsa dan negaranya.