Skema reaksi redoksnya adalah sebagai berikut (reaksi sudah setara):
Atom yang memiliki bilangan oksidasi yang umum adalah atom O (-2) dan H (+1). Bilangan oksidasi atom S pada senyawa biner adalah -2 sehingga dapat diketahui bilangan oksidasi atom Fe pada FeS sebagai berikut :
Jumlah bilangan oksidasi unsur pembentuk senyawa adalah 0, maka:
Bilangan oksidasi Fe pada adalah +2, kemudian untuk mengetahui apakah Fe mengalami perubahan bilangan oksidasi maka kita harus mencari bilangan oksidasi Fe pada hasil reaksi yaitu .
Bilangan oksidasi Fe pada adalah +2 oleh karena itu atom Fe tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Atom S pada hasil reaksi merupakan unsur bebas sehingga bilangan oksidasi S pada hasil reaksi adalah 0 dan atom S mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari -2 menjadi 0 sehingga atom S pada mengalami reaksi oksidasi (reduktor).
Bilangan oksidasi atom N pada dapat dicari sebagai berikut :
Bilangan oksidasi atom N pada adalah +5, dan karena atom N pada senyawa hasil reaksi tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi maka kita harus mencari dari senyawa hasil reaksi berikutnya yaitu .
Bilangan oksidasi atom N pada adalah +2. Atom N mengalami penurunan bilangan oksidasi yaitu dari +5 menjadi +2. Oleh karena itu atom N pada mengalami reaksi reduksi (oksidator).
Jadi yang bertindak sebagai oksidator adalah dan reduktor adalah .