Iklan

Pertanyaan

Dari reaksi-reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks? Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi yang tergolong redoks tersebut. a . Cu 2 ​ O + C → 2 Cu + CO b . NaOH + HCl → NaCl + H 2 ​ O c . CaCO 3 ​ + 2 HCl → CaCl 2 ​ + CO 2 ​ + H 2 ​ O d . 2 FeCl 3 ​ + H 2 ​ S → 2 FeCl 2 ​ + 2 HCl + S e 2 KMnO 4 ​ + 16 HCl → 2 MnCl 2 ​ + 2 KCl + 5 Cl 2 ​ + 8 H 2 ​ O

Dari reaksi-reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks?

Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi yang tergolong redoks tersebut. 


   

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

03

:

57

:

51

Klaim

Iklan

B. Rohmawati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang

Jawaban terverifikasi

Jawaban

oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turutadalah KMnO 4 ​ dan HCl

oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turut adalah  dan space

Pembahasan

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionikaja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks). Bilangan oksidasiadalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi,reaksi reduksiadalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkanreaksi oksidasiadalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Sementara itu zat yang mengalami reduksi disebut oksidator dan sebaliknya zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor, Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut. Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas adalah 0 Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatan Bilangan oksidasi F dalam senyawa selalu -1 Bilangan oksidasi O dalam senyawa maupun ion adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (-1) dan superoksida ( − 2 1 ​ ) Bilangan oksidasi H selalu +1, kecuali ketika berikatan dengan logam menjadi -1 Dalam senyawa unsur golongan IA, IIA dan alumunium mempunyai biloks beruturut-turut +1, +2, dan +3 Jumlah bilangan oksidasi atom dalam senyawa adalah 0 Dalam senyawa unsur yang memiliki keleektronegatifan lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatannya Untuk menentukan reduktor dan oksidator pertama kita perlu mencari biloks atom dari setiap senyawa baik sebelum maupun sesudah reaksi. 1. Cu 2 ​ O mengalami reduksi maka Cu 2 ​ O sebagai oksidator, sedangkan C sebagai reduktor. Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut adalah Cu 2 ​ O dan unsur C 2. dari reaksi tersebut tidak ada perubahan bilangan oksidasi dari masing-masing atom. Artinya reaksi tersebut bukan reaksi redoks. Jadi, tidak ada oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut, karena reaksi tersebut bukan reaksi redoks 3. dari reaksi tersebut tidak ada perubahan bilangan oksidasi dari masing-masing atom. Artinya reaksi tersebut bukan reaksi redoks. Jadi, tidak ada oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut, karena reaksi tersebut bukan reaksi redoks 4. Dari reaksi tersebut FeCl 3 ​ mengalami reduksi, maka FeCl 3 ​ sebagai oksidator. Sedangkan H 2 ​ S mengalami oksidasi, maka H 2 ​ S sebagai reduktor. Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turutadalah FeCl 3 ​ dan H 2 ​ S 5. Dari reaksi di atas KMnO 4 ​ mengalami reaksi reduksi, maka KMnO 4 ​ sebagai oksidator. Sedangkan HCl mengalami reaksi oksidasi, maka HCl sebagai reduktor. Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turutadalah KMnO 4 ​ dan HCl

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks).

Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya.

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Sementara itu zat yang mengalami reduksi disebut oksidator dan sebaliknya zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor, 

Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut. 

  • Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas adalah 0
  • Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatan 
  • Bilangan oksidasi F dalam senyawa selalu -1
  • Bilangan oksidasi O dalam senyawa maupun ion adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (-1) dan superoksida (
  • Bilangan oksidasi H selalu +1, kecuali ketika berikatan dengan logam menjadi -1 
  • Dalam senyawa unsur golongan IA, IIA dan alumunium mempunyai biloks beruturut-turut +1, +2, dan +3
  • Jumlah bilangan oksidasi atom dalam senyawa adalah 0
  • Dalam senyawa unsur yang memiliki keleektronegatifan lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif
  • Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatannya

Untuk menentukan reduktor dan oksidator pertama kita perlu mencari biloks atom dari setiap senyawa baik sebelum maupun sesudah reaksi. 

1. 

 

 mengalami reduksi maka  sebagai oksidator, sedangkan  sebagai reduktor. 

Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut adalah  dan unsur  

2.  
  
dari reaksi tersebut tidak ada perubahan bilangan oksidasi dari masing-masing atom. Artinya reaksi tersebut bukan reaksi redoks. 

Jadi, tidak ada oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut, karena reaksi tersebut bukan reaksi redoks

3. 
 

dari reaksi tersebut tidak ada perubahan bilangan oksidasi dari masing-masing atom. Artinya reaksi tersebut bukan reaksi redoks. 

Jadi, tidak ada oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut, karena reaksi tersebut bukan reaksi redoks

4. 
 

Dari reaksi tersebut  mengalami reduksi, maka  sebagai oksidator. Sedangkan  mengalami oksidasi, maka  sebagai reduktor. 

Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turut adalah  dan 

5. 
 

Dari reaksi di atas  mengalami reaksi reduksi, maka  sebagai oksidator. Sedangkan  mengalami reaksi oksidasi, maka  sebagai reduktor. 

Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turut adalah  dan space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

22

Ade dwi Agustin

Pembahasan lengkap banget

Erna Mujdalifah

Jawaban tidak sesuai Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Pertanyaan serupa

Tentukan bilangan oksidasi, jenis reaksi, dan sifat zat dari reaksi-reaksi berikut. zat pereduksi = ... zat pengoksidasi = ...

2

4.8

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia