Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yaitu reaksi yang melibatkan terjadinya penurunan biloks (reduksi) dan juga kenaikan biloks (oksidasi).
Oksidator (pengoksidasi) adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mereduksi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.
Aturan penentuan bilangan oksidasi:
- Biloks unsur bebas (atom dan molekul unsur) = 0, maka biloks
- Biloks unsur O umumnya = -2, kecuali pada senyawa peroksida, superoksida, OF2, maka biloks O pada senyawa di persamaan reaksi adalah -2
- Biloks unsur golongan IA = +1, maka biloks Na = +1
- Biloks unsur H = +1, kecuali pada senyawa hidrida, maka biloks H pada senyawa di persamaan reaksi = +1
- Biloks unsur Cl umumnya = -1, kecuali pada senyawa Cl dengan O, maka biloks Cl pada NaCl = -1
- Biloks unsur golongan transisi berbeda-beda tergantung senyawa
- Biloks ion = muatan, biloks ion
- Jumlah biloks senyawa netral = 0
Menentukan biloks Mn pada senyawa MnO2
Menentukan biloks Mn pada senyawa MnSO4
Berdasarkan penjelasan tersebut, reaksi di atas merupakan reaksi redoks karena Cl mengalami kenaikan biloks dari -1 menjadi 0 dan Mn mengalami penurunan biloks dari +4 menjadi +2.
Oleh karena itu, NaCl merupakan reduktor,
bertindak sebagai oksidator,
adalah hasil oksidasi, dan
merupakan hasil reduksi.