Iklan

Iklan

Pertanyaan

Tentukan apakah reaksi berikut termasuk reaksi disproporsionasi, konproporsionasi, atau reaksi redoks biasa! Ca ( s ) + 2 H 2 ​ O ( l ) → Ca ( OH ) 2 ​ ( a q ) + H 2 ​ ( g )

Tentukan apakah reaksi berikut termasuk reaksi disproporsionasi, konproporsionasi, atau reaksi redoks biasa!

Iklan

Q. 'Ainillana

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

reaksi redoks tersebut merupakan reaksi redoks biasa.

reaksi redoks tersebut merupakan reaksi redoks biasa.

Iklan

Pembahasan

Reaksi disproporsionasi atau autoredoks adalah jenis khusus reaksi redoks di mana suatu unsur dari suatu reaksi mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus membentuk dua produk yang berbeda.Sedangkan reaksi konproporsionasi atau antiautoredoks adalah kebalikan darireaksidisproporsionasi, yaitu persamaanreaksiredoks yang zat hasil reduksi dan zat hasil oksidasinya zat yang sama. Apabila zat yang mengalami oksidasi dan reduksi berbeda serta membentuk hasil yang berbeda pula, maka reaksi tersebut merupakan reaksi redoks biasa. Persamaan reaksi: Ca ( s ) + 2 H 2 ​ O ( l ) → Ca ( OH ) 2 ​ ( a q ) + H 2 ​ ( g ) Biloks padatan Ca = 0 Biloks Ca pada Ca ( OH ) 2 ​ = +2 Biloks H pada H 2 ​ O = +1 Biloks H pada H 2 ​ = 0 Berdasarkan data biloks tersebut, Ca mengalami oksidasi menjadi Ca ( OH ) 2 ​ karena terjadi kenaikan biloks dari 0 menjadi +2. Sedangkan H pada H 2 ​ O mengalami reduksi menjadi H 2 ​ karena terjadipenurunan biloks dari +1 menjadi 0. Maka, reaksi redoks tersebut merupakan reaksi redoks biasa. Jadi, reaksi redoks tersebut merupakan reaksi redoks biasa.

Reaksi disproporsionasi atau autoredoks adalah jenis khusus reaksi redoks di mana suatu unsur dari suatu reaksi mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus membentuk dua produk yang berbeda. Sedangkan reaksi konproporsionasi atau antiautoredoks adalah kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu persamaan reaksi redoks yang zat hasil reduksi dan zat hasil oksidasinya zat yang sama. Apabila zat yang mengalami oksidasi dan reduksi berbeda serta membentuk hasil yang berbeda pula, maka reaksi tersebut merupakan reaksi redoks biasa.

Persamaan reaksi:

Biloks padatan = 0

Biloks  pada = +2

Biloks  pada = +1

Biloks  pada = 0

Berdasarkan data biloks tersebut,  mengalami oksidasi menjadi  karena terjadi kenaikan biloks dari 0 menjadi +2. Sedangkan  pada  mengalami reduksi menjadi  karena terjadi penurunan biloks dari +1 menjadi 0. Maka, reaksi redoks tersebut merupakan reaksi redoks biasa.

Jadi, reaksi redoks tersebut merupakan reaksi redoks biasa.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Sri Rahayu Syalwa Fadillah

Pembahasan tidak lengkap

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tentukan manakah reaksi autoredoks, reaksi konproporsionasi, atau reaksi yang bukan termasuk keduanya! Sr ( s ) + 2 HCl ( a q ) → Sr 2 + ( aq ) + 2 Cl − ( a q ) + H 2 ​ ( g )

141

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia