Tabel di bawah ini adalah nilai matematika di dua SMA Swasta Mandiri.
Hitunglah :
a. simpangan kuartil, simpangan rata-rata, dan simpangan baku,
b. berikan komentar tentang data di kedua SMA tersebut.
Tabel di bawah ini adalah nilai matematika di dua SMA Swasta Mandiri.
Hitunglah :
a. simpangan kuartil, simpangan rata-rata, dan simpangan baku,
b. berikan komentar tentang data di kedua SMA tersebut.
Ingat rumus menentukan kuartil untuk data berkelompok :
Q i = Tb + ⎝ ⎛ f 4 i n − f k ⎠ ⎞ p
Keterangan :
Tb : tepi bawah kelas kuartil (batas bawah kelas dikurangi 0,5)
n : jumlah frekuensi
f k : jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil
f : frekuensi kelas kuartil
p : panjang kelas
Pada tabel, diketahui jumlah frekuensi SMA 1 adalah n 1 = 100 . Maka, kelas kuartil bawah untuk SMA 1 adalah data ke- 4 1 n 1 = 4 1 ( 100 ) = 25 , yaitu pada kelas dengan interval 51 − 60 . Sedangkan kelas kuartil atasnya adalah data ke- 4 3 n 1 = 4 3 ( 100 ) = 75 , yaitu pada kelas dengan interval 71 − 80 . Sehingga,
Q 1 Q 3 = = = = = = = = 50 , 5 + ( 17 25 − 13 ) 10 50 , 5 + 17 120 50 , 5 + 7 , 058 57 , 55 70 , 5 + ( 21 75 − 55 ) 10 70 , 5 + 21 200 70 , 5 + 9 , 52 60 , 02
diperoleh simpangan kuartil :
Q d = = = = 2 1 ( Q 3 − Q 1 ) 2 1 ( 60 , 02 − 57 , 55 ) 2 1 ( 2 , 47 ) 1 , 23
Selanjutnya, untuk menentukan simpangan rata-rata dan simpangan baku, terlebih dahulu tentukan rata-rata data SMA 1. Perhatikan tabel berikut.
rata-rata nilai SMA 1 ditentukan sebagai berikut.
x = = = n i = 1 ∑ n f i x i 100 6910 69 , 1
Selanjutnya perhatikan tabel berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, maka diperoleh simpangan rata-rata dan simpangan baku untuk nilai SMA 1 sebagai berikut.
S r S = = = = = = = n i = 1 ∑ n f i ∣ x i − x ∣ 100 1.256 12 , 56 n i = 1 ∑ n f i ( x i − x ) 2 100 22.304 223 , 04 14 , 93
Selanjutnya, jumlah frekuensi SMA 2 adalah n 2 = 80 . Maka, kelas kuartil bawah untuk SMA 2 adalah data ke- 4 1 n 2 = 4 1 ( 80 ) = 20 , yaitu pada kelas dengan interval 51 − 60 . Sedangkan kelas kuartil atasnya adalah data ke- 4 3 n 2 = 4 3 ( 80 ) = 60 , yaitu pada kelas dengan interval 81 − 90 . Sehingga,
Q 1 Q 3 = = = = = = = = 50 , 5 + ( 15 20 − 10 ) 10 50 , 5 + 15 100 50 , 5 + 6 , 67 57 , 16 80 , 5 + ( 12 60 − 58 ) 10 80 , 5 + 12 20 80 , 5 + 1 , 67 82 , 16
diperoleh simpangan kuartil :
Q d = = = = 2 1 ( Q 3 − Q 1 ) 2 1 ( 82 , 16 − 57 , 16 ) 2 1 ( 25 ) 12 , 5
Selanjutnya, untuk menentukan simpangan rata-rata dan simpangan baku, terlebih dahulu tentukan rata-rata data SMA 2. Perhatikan tabel berikut.
rata-rata nilai SMA 1 ditentukan sebagai berikut.
x = = = n i = 1 ∑ n f i x i 80 5560 69 , 5
Selanjutnya perhatikan tabel berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, maka diperoleh simpangan rata-rata dan simpangan baku untuk nilai SMA 1 sebagai berikut.
S r S = = = = = = = n i = 1 ∑ n f i ∣ x i − x ∣ 80 1.060 13 , 25 n i = 1 ∑ n f i ( x i − x ) 2 80 19.320 241 , 5 15 , 54
Selanjutnya bandingkan hasil perhitungan ukuran penyebaran data pada kedua SMA. Perhatikan tabel berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh ukuran penyebaran pada data SMA 1 lebih kecil dibandingkan dengan ukuran penyebaran data SMA 2. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data SMA 2 lebih bervariasi dibandingkan data SMA 1.
Ingat rumus menentukan kuartil untuk data berkelompok :
Qi=Tb+⎝⎛f4in−fk⎠⎞p
Keterangan :
Tb : tepi bawah kelas kuartil (batas bawah kelas dikurangi 0,5)
n : jumlah frekuensi
fk : jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil
f : frekuensi kelas kuartil
p : panjang kelas
Pada tabel, diketahui jumlah frekuensi SMA 1 adalah n1=100. Maka, kelas kuartil bawah untuk SMA 1 adalah data ke-41n1=41(100)=25, yaitu pada kelas dengan interval 51−60. Sedangkan kelas kuartil atasnya adalah data ke-43n1=43(100)=75, yaitu pada kelas dengan interval 71−80. Sehingga,
Selanjutnya, jumlah frekuensi SMA 2 adalah n2=80. Maka, kelas kuartil bawah untuk SMA 2 adalah data ke-41n2=41(80)=20, yaitu pada kelas dengan interval 51−60. Sedangkan kelas kuartil atasnya adalah data ke-43n2=43(80)=60, yaitu pada kelas dengan interval 81−90. Sehingga,
Selanjutnya bandingkan hasil perhitungan ukuran penyebaran data pada kedua SMA. Perhatikan tabel berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh ukuran penyebaran pada data SMA 1 lebih kecil dibandingkan dengan ukuran penyebaran data SMA 2. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data SMA 2 lebih bervariasi dibandingkan data SMA 1.
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
32
5.0 (3 rating)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!