pH larutan penyangga sebelum penambahan adalah 5, dan setelah penambahan adalah 5 - log 1,25.
HC3COOH merupakan larutan asam lemah, sedangkan CH3COONa adalah larutan garam. Campuran antara larutan asam lemah dengan garamnya akan membentuk larutan penyangga asam.
Larutan penyangga adalah larutan yang relatif dapat mempertahankan harga pH setelah penambahan asam/basa/pengenceran.
Untuk mengitung pH larutan penyangga asam, digunakan rumus penentuan pH larutan penyangga asam, dengan terlebih dahulu mencari mol masing-masing senyawa seperti berikut:
mol CH3COOH === M×V 0,1 M×900 mL 90 mmol
mol CH3COONa===M×V 0,1 M×900 mL 90 mmol
Garam CH3COONa akan mengion menjadi basa konjugasinya CH3COO−, maka jumlah mol garam sama dengan mol basa konjugasi yaitu 90 mmol.
[H+]===Ka×mol basa konjugasimol asam10−5×909010−5
pHpH===−log [H+]−log [10−5]5
Sedangkan untuk menghitung pH setelah penambahan asam HCl, maka digunakan rumus penentuan pH saat penambahan asam dengan terlebih dahulu mencari mol HCl.
mol HCl===M×V0,1×10010 mmol
Jika larutan penyangga asam direaksikan dengan asam HCl, maka terjadi reaksi :
H+ + CH3COO−⇌ CH3COOH10 mmol 10 mmol 10 mmol
Berdasarkan reaksi diatas, penambahan HCl akan menambah jumlah mol CH3COOH dan mengurangi jumlah mol CH3COO−, maka:
mol CH3COO−(setelah penambahan HCl)===mol CH3COO−(awal)−10 mmol90−1080 mmol
mol CH3COOH (setelah penambahan HCl)===mol CH3COOH (awal)+10 mmol90+10100 mmol
[H+]===Ka×mol basa konjugasimol asam10−5×801001,25⋅10−5
pHpH===−log [H+]−log [1,25⋅10−5]5−log 1,25