Reaksi oksidasi ditandai dengan adanya kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi reduksi ditandai dengan adanya penurunan bilangan oksidasi.
Reaksi redoks dapat ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi atom atau unsur sebelum dan sesudah reaksi. Penentuan bilangan oksidasi mengikuti beberapa aturan berikut.
- Bilangan oksidasi atom unsur bebas adalah nol.
- Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa = +1, kecuali dalam hidrida logam.
- Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya sama dengan –2, kecuali dalam peroksida.
- Dalam senyawa, bilangan oksidasi unsur golongan alkali sama dengan +1, dan unsur golongan alkali tanah sama dengan +2.
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa sama dengan nol.
2K2CrO4+H2SO4→K2Cr2O7+K2SO4+H2O
Berdasarkan aturan penentuan biloks, dapat diperoleh hasil sebagai berikut.
Pada ruas kiri:
- Biloks K dalam K2CrO4=+1 (aturan 4)
- Biloks O dalam K2CrO4 dan H2SO4=−2 (aturan 3)
- Biloks H dalam H2SO4=+1 (aturan 2)
- Biloks Cr dalam K2CrO4 (aturan 3, 4, dan5):
(biloks K×2)+(biloks Cr)+(biloks O×4)((+1)×2)+(biloks Cr)+((−2)×4)(+2)+(biloks Cr)+(−8)(biloks Cr)+(−6)biloks Cr=====0000+6
- Biloks S dalam H2SO4 (aturan 2, 3, dan 5):
(biloks H×2)+(biloks S)+(biloks O×4)((+1)×2)+(biloks S)+((−2)×4)(+2)+(biloks S)+(−8)(biloks S)+(−6)biloks S=====0000+6
Pada ruas kanan:
- Biloks K dalam K2Cr2O7=+1 (aturan 4)
- Biloks O dalam K2Cr2O7, K2SO4, dan H2O=−2 (aturan 3)
- Biloks H dalam H2O=+1 (aturan 2)
- Biloks Cr dalam K2Cr2O7 (aturan 3, 4, dan5):
(biloks K×2)+(biloks Cr×2)+(biloks O×7)((+1)×2)+(biloks Cr×2)+((−2)×7)(+2)+(biloks Cr×2)+(−14)(biloks Cr×2)+(−12)biloks Cr×2biloks Crbiloks Cr=======0000+122+12+6
- Biloks S dalam K2SO4 (aturan 3, 4, dan 5)
(biloks K×2)+(biloks S)+(biloks O×4)((+1)×2)+(biloks S)+((−2)×4)(+2)+(biloks S)+(−8)(biloks S)+(−6)biloks S=====0000+6
Dari data di atas terlihat bahwa pada opsi C tidak ada perubahan biloks untuk semua atom sebelum dan sesudah reaksi.
Jadi, jawaban yang benar adalah C.