Iklan

Iklan

Pertanyaan

Presiden Suharto menetapkan kebijakan bahwa ABRI berhak ikut menentukan haluan negara dalam pemerintahan. Dampak kebijakan tersebut adalah ...

Presiden Suharto menetapkan kebijakan bahwa ABRI berhak ikut menentukan haluan negara dalam pemerintahan. Dampak kebijakan tersebut adalah ...

  1. politik luar negeri Indonesia makin kuat

  2. ABRI memiliki kekuasaan mutlak dalam pemerintahan

  3. kedudukan pemerintahan digantikan oleh ABRI

  4. muncul kesan militeristik dalam kehidupan sosial dan politik

  5. tugas ABRI menjaga keamanan masyarakat terganggu

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah D Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut: Pada tahun 1967 ketika Mayjen Suharto diangkat sebagai Presiden RI ke 2, Suharto mulai melakukan konsolidasi politik demi memantapkan posisinya sebagai pemimpin. PresidenSuharto mulai memanfaatkan pihak militer ABRIagar menguatkan posisinya.ABRI adalah kekuatan sosial politik yang tidak dapat diabaikan. Untuk selalu memperoleh dukungan dari militer, maka Suharto melakukan pendekatan terhadap militer dengan jalan menerapkan Dwifungsi ABRI. Dengan dukungan militer yang kuat, maka pamor dan wibawa pemerintah di mata rakyat sangat besar. Adapun yang dijalankan oleh pemerintahan Suharto adalah dengan menempatkan ABRI pada posisi sentral, baik dalam pemerintahan maupun non 86 pemerintahan.Tanpa harus ikut Pemilu, ABRI sudah memperoleh jatah 75 kursi dalam DPR RI, suatu jumlah yang cukup besar dalam ukuran fraksi. Di samping itu, banyak anggota ABRI yang duduk dalam kabinet, bahkan pimpinan dalam bidang perekonomian. Bahkansetelah pensiun pun, mereka sudah dipersiapkan dalam pekerjaan lain, seperti Gubernur, Bupati, Walikota, dan posisi lainnya. Penerapan Dwifungsi ABRI ini memunculkan kesan militeristik dalam kehidupan sosial dan politik.

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah D

Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Pada tahun 1967 ketika Mayjen Suharto diangkat sebagai Presiden RI ke 2, Suharto mulai melakukan konsolidasi politik demi memantapkan posisinya sebagai pemimpin. Presiden Suharto mulai memanfaatkan pihak militer ABRI agar menguatkan posisinya. ABRI adalah kekuatan sosial politik yang tidak dapat diabaikan. Untuk selalu memperoleh dukungan dari militer, maka Suharto melakukan pendekatan terhadap militer dengan jalan menerapkan Dwifungsi ABRI. Dengan dukungan militer yang kuat, maka pamor dan wibawa pemerintah di mata rakyat sangat besar.

Adapun yang dijalankan oleh pemerintahan Suharto adalah dengan menempatkan ABRI pada posisi sentral, baik dalam pemerintahan maupun non 86 pemerintahan. Tanpa harus ikut Pemilu, ABRI sudah memperoleh jatah 75 kursi dalam DPR RI, suatu jumlah yang cukup besar dalam ukuran fraksi. Di samping itu, banyak anggota ABRI yang duduk dalam kabinet, bahkan pimpinan dalam bidang perekonomian. Bahkan setelah pensiun pun, mereka sudah dipersiapkan dalam pekerjaan lain, seperti Gubernur, Bupati, Walikota, dan posisi lainnya. Penerapan Dwifungsi ABRI ini memunculkan kesan militeristik dalam kehidupan sosial dan politik.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

37

Najmi Aqil Rabbani

Pembahasan lengkap banget

Nadila

Makasih ❤️

Yashinta Dewanti

Pembahasan tidak lengkap

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bagaimana perkembangan dan kondisi politik yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru?

41

3.5

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia