Perhatikan tiga buah larutan dalam tiga beaker berikut:
Tiga gelas beaker di atas masing-masing sebanyak 25 mL mengandung HCl , NH 3 , dan NH 4 Cl dengan konsentrasi 0,100 M pada suhu 25 ∘ C .
Dalam gelas 3 terjadi reaksi:
NH 4 + ( a q ) + H 2 O ( l ) ⇌ NH 3 ( a q ) + H 3 O + ( a q )
Hitunglah nilai K a untuk NH 4 + ( a q ) pada 25 ∘ C .
Larutan dalam gelas 2 dituangkan ke dalam gelas 3 dan campuran larutan yang terbentuk dikocok-kocok. Anggaplah bahwa volumenya bertambah. Hitunglah pH larutan yang dihasilkan.
Larutan dalam gelas 1dituangkan ke dalam larutan yang dibuat pada c(ii). Anggaplah bahwa volumenya bertambah. Campuran larutan yang terbentuk dikocok-kocok.
Apakah larutan yang terbentuk merupakan larutan penyangga? Jelaskan!
Hitunglah [ NH 4 + ] akhir pada 25 ∘ C .
Perhatikan tiga buah larutan dalam tiga beaker berikut:
Tiga gelas beaker di atas masing-masing sebanyak 25 mL mengandung HCl,NH3,danNH4Cl dengan konsentrasi 0,100 M pada suhu 25∘C.
Dalam gelas 3 terjadi reaksi: NH4+(aq)+H2O(l)⇌NH3(aq)+H3O+(aq)
Hitunglah nilai Ka untuk NH4+(aq) pada 25∘C.
Larutan dalam gelas 2 dituangkan ke dalam gelas 3 dan campuran larutan yang terbentuk dikocok-kocok. Anggaplah bahwa volumenya bertambah. Hitunglah pH larutan yang dihasilkan.
Larutan dalam gelas 1 dituangkan ke dalam larutan yang dibuat pada c(ii). Anggaplah bahwa volumenya bertambah. Campuran larutan yang terbentuk dikocok-kocok.
Apakah larutan yang terbentuk merupakan larutan penyangga? Jelaskan!
larutan yang terbuat dari campuran gelas 1 dan larutan c(ii) bukan larutan penyangga, dan konsentrasi NH 4 + akhir adalah 0,067 M.
larutan yang terbuat dari campuran gelas 1 dan larutan c(ii) bukan larutan penyangga, dan konsentrasi NH4+ akhir adalah 0,067 M.
Pembahasan
c. (i) NH 4 + ( a q ) merupakan asam lemah, nilai K a dapat diketahui melalui rumus derajat ionisasi ( α ) :
α = [ NH 4 + ] K a K a = α 2 ⋅ [ NH 4 + ]
Derajat ionisasi reaksi yang terjadi:
α = jumlah mol mula − mula jumlah mol zat ion α = jumlah koefisien zat terion jumlah koefisien ion α = 2 2 α = 1
Konsentrasi NH 4 + ( a q ) :
NH 4 Cl ( a q ) → NH 4 + ( a q ) + Cl − ( a q )
Jumlah koefisien NH 4 Cl = jumlah koefisien NH 4 + , maka
[ NH 4 + ] = [ NH 4 Cl ] [ NH 4 + ] = 0 , 100 M
Nilai K a untuk NH 4 + ( a q ) :
K a = α 2 ⋅ [ NH 4 + ] K a = 1 2 ⋅ 0 , 1 K a = 1 0 − 1
(ii) Ketika gelas 2 dituangkan ke dalam gelas 3 akan terbentuk larutan penyangga dengan sistem kesetimbangan:
NH 3 ( a q ) + H 2 O ( l ) ⇌ NH 4 + ( a q ) + OH − ( a q )
Untuk menentukan pH larutan penyangga basa, tentukan terlebih dahulu pOHnya.
Nilai [ OH − ] , K b NH 3 = 1 , 8 × 1 0 − 5 :
[ OH − ] = K b [ NH 4 Cl ] [ NH 3 ] [ OH − ] = 1 , 8 × 1 0 − 5 0 , 100 M 0 , 100 M [ OH − ] = 1 , 8 × 1 0 − 5
pOH larutan:
pOH = − lo g [ OH − ] pOH = − lo g 1 , 8 × 1 0 − 5 pOH = 5 − lo g 1 , 8 pOH = 5 − 0 , 26 pOH = 4 , 74
pH larutan:
pH = 14 − pOH pH = 14 − 4 , 74 pH = 9 , 26
Jadi Ka NH 4 + ( a q ) adalah 1 0 − 1 dan pH larutan campuran gelas 2 dan 3 adalah 9,26.
d. Larutan HCl merupakan asam kuat, ketika larutan penyangga basa ditambah dengan suatu asam kuat, asam tersebut akan bereaksi dengan spesi basa yang terdapat dalam sistem larutan penyangga tersebut, Jadi HCl akan bereaksi dengan NH 3 .
M = V n n = M ⋅ V
Jumlah mol 25 mL larutan HCl 0,100 M:
n HCl = [ HCl ] ⋅ V HCl n HCl = 0 , 100 M ⋅ 25 mL n HCl = 2 , 5 mmol
Jumlah mol25 mL larutan NH 3 0,100 M:
n NH 3 = [ NH 3 ] ⋅ V NH 3 n NH 3 = 0 , 100 M ⋅ 25 mL n NH 3 = 2 , 5 mmol
Jumlah mol25 mL larutan NH 4 Cl 0,100 M:
n NH 4 Cl = [ NH 4 Cl ] ⋅ V NH 4 Cl n NH 4 Cl = 0 , 100 M ⋅ 25 mL n NH 4 Cl = 2 , 5 mmol
(i) Pada reaksi gelas 1 dan larutan c(ii) dihasilkan larutan NH 4 Cl sebanyak 5 mmol, dan tidak ada basa lemah ( NH 3 ) yang bersisa, Larutan hasil reaksi ini bukanlah larutan penyangga karena tidak ada basa lemah yang bersisa, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah sisa dan garam yang dihasilkan.
(ii) Jumlah mol NH 4 + :
NH 4 Cl ( a q ) → NH 4 + ( a q ) + Cl − ( a q )
jumlah koefisien NH 4 Cl dan NH 4 + sama, maka:
n NH 4 + = n NH 4 Cl n NH 4 + = 5 mmol
Volume NH 4 + :
V NH 4 + = V 1 + V 2 + V 3 V NH 4 + = 25 mL + 25 mL + 25 mL V NH 4 + = 75 mL
Konsentrasi NH 4 + :
[ NH 4 + ] = V NH 4 + n NH 4 + [ NH 4 + ] = 75 mL 5 mmol [ NH 4 + ] = 0 , 067 M
Jadi larutan yang terbuat dari campuran gelas 1 dan larutan c(ii) bukan larutan penyangga, dan konsentrasi NH 4 + akhir adalah 0,067 M.
c. (i) NH4+(aq) merupakan asam lemah, nilai Ka dapat diketahui melalui rumus derajat ionisasi (α):
Jadi Ka NH4+(aq) adalah 10−1 dan pH larutan campuran gelas 2 dan 3 adalah 9,26.
d. Larutan HCl merupakan asam kuat, ketika larutan penyangga basa ditambah dengan suatu asam kuat, asam tersebut akan bereaksi dengan spesi basa yang terdapat dalam sistem larutan penyangga tersebut, Jadi HCl akan bereaksi dengan NH3.
(i) Pada reaksi gelas 1 dan larutan c(ii) dihasilkan larutan NH4Cl sebanyak 5 mmol, dan tidak ada basa lemah (NH3) yang bersisa, Larutan hasil reaksi ini bukanlah larutan penyangga karena tidak ada basa lemah yang bersisa, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah sisa dan garam yang dihasilkan.