Pada reaksi di bawah ini:
Zn pada reaktan merupakan unsur bebas oleh karena itu bilangan oksidasinya adalah 0, sedangkan bilangan oksidasi Zn pada produk adalah sebagai berikut:
Jumlah bilangan oksidasi unsur pembentuk senyawa adalah 0, maka:
Bilangan oksidasi Zn mengalami peningkatan dari 0 ke +2, oleh karena itu Zn mengalami reaksi oksidasi (reduktor)
Nilai bilangan oksidasi H pada dapat dicari dengan cara berikut:
Jumlah bilangan oksidasi unsur pembentuk senyawa adalah 0, maka:
H pada reaktan merupakan unsur bebas oleh karena itu bilangan oksidasinya adalah 0. Bilangan oksidasi H mengalami penurunan dari + menjadi 0 oleh karena itu, H mengalami reaksi reduksi (oksidator).
Jadi pada reaksi di atas yang merupakan oksidator adalah , reduktor adalah , hasil reduksi adalah , hasil oksidasi adalah .
Pada reaksi di bawah ini:
Khusus untuk senyawa bilangan oksidasi atom O bukan -2, melainkan dihitung dengan cara berikut:
Jumlah bilangan oksidasi unsur pembentuk senyawa adalah 0, maka:
Atom O pada hasil reaksi terdapat pada senyawa dan dapat dicari sebagai berikut:
Bilangan oksidasi O mengalami penurunan yaitu dari -1 menjadi -2 oleh karena itu O mengalami reaksi reduksi (oksidator).
Selanjutnya kita mencari bilangan oksidasi I pada reaktan dan hasil reaksi.
I pada hasil reaksi merupakan unsur bebas oleh karena itu bilangan oksidasinya adalah 0. Bilangan oksidasi I mengalami kenaikan dari -1 ke 0 oleh karena itu I mengalami reaksi oksidasi (reduktor).
Jadi pada reaksi di atas yang merupakan oksidator adalah , reduktor adalah , hasil reduksi adalah , hasil oksidasi adalah .