Mengapa Indonesia menerima perjanjian Renvile?

Pembahasan

Perjanjian Renville merupakan perjanjian antara Indonesia dan Belanda pada 17 Januari 1945 di geladak kapal perang Amerika Serikat USS Renville, Tanjung Priok, Jakarta. Perjanjian ini ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN) sebagai perwakilan PBB yang terdiri dari Amerika Serikat, Belgia, dan Australia. Pada dasarnya hasil perjanjian tersebut merugikan Indonesia, namun perwakilan Indonesia tetap menerima dengan beberapa pertimbangan antara lain : Menghindari serangan Belanda karena amunisi menipis. Menghormati keputusan KTN sebagai wakil PBB. Menyusun kekuatan militer kembali. Menarik simpati dari dunia internasional. Masih ada harapan untuk mengambil alih daerah yang diduduki Belanda karena akan diselenggarakan plebisit (penentuan pendapat rakyat). Dengan demikian, pemerintah Indonesia memiliki dasar pertimbangan yang kuat sebelum menerima perjanjian Renville tersebut.