Iklan

Iklan

Pertanyaan

Kami sekeluarga berkumpul di ruang tengah. Ruang tengah bagi keluarga kami, semacam ruang sidang keluarga di atas bentangan tikar. Jika ada ajakan ayah atau ibu untuk berkumpul di ruang tengah selepas makan malam, berarti ada hal penting yang ingin diutarakan ayah. Hal penting itu, jelas mesti disepakati bersama karena megundang anggota keluarga, termasuk paman, bibi-bibi kami, dan para menantu. Aku sudah dapat menduga-duga gerangan apa yang akan disampaikan selepas makan malam oleh ayah yang dalam hal ini sebagai si pangkal, pengundang kami. Apalagi kalau bukan soal Ratih, yang beberapa hari terakhir ini disebut-sebut ayah, dikoarkannya sebagai suatu yang teramat penting, menjadi gunjingan menarik di antara kami bersaudara. Ratih adalah anak almarhum Aman Saka yang mati disambar petir saat membajak sawah di kala hujan setahun lalu. Sejak Pak Aman tiada, Ratih hidup bersama ibunya yang sehari-hari mencari makan dengan berjualan sayur ke Pasar Rabunan. Kami sering dengar dari Ayah, bahwa siapa pun orangnya perlu kasihan kepada Bu Nyali yang hidup menderita; susah cari makan dan kadang mesti minta ke tetangga atau ke ayah kami. "Sebagaimana yang sudah dibayang-bayangkan olehku, untuk jelasnya kini, bagaimana kalau kita mengangkat Ratih menjadi anggota keluarga kita. Kebetulan kita tak punya anak atau saudara perempuan. Padahal kalau kita mengangkat anak seperti Ratih, menyelamatkan hidup sehari-harinya, meringankan beban ibunya dan ajaran agama menganjurkan itu, suatu kebaikan ..." Demikian kata ayah setelah cerita ke sana kemari soal saling menyayangi, mencintai orang tak mampu, megasihi orang-orang yang melarat hidupnya. Lalu Ayah membayangkan, Ratih anak yang cerdas, putus sekolah sejak kelas II SMU lantaran ayahnya mati dan ibunya tak mampu carikan biaya. Selai cantik, ia menguasai ilmu bela diri yang diturunkan ayahnya. Keterkaitan isi cerpen tersebut dengan kehidupan saat ini adalah...

  Kami sekeluarga berkumpul di ruang tengah. Ruang tengah bagi keluarga kami, semacam ruang sidang keluarga di atas bentangan tikar. Jika ada ajakan ayah atau ibu untuk berkumpul di ruang tengah selepas makan malam, berarti ada hal penting yang ingin diutarakan ayah. Hal penting itu, jelas mesti disepakati bersama karena megundang anggota keluarga, termasuk paman, bibi-bibi kami, dan para menantu.

     Aku sudah dapat menduga-duga gerangan apa yang akan disampaikan selepas makan malam oleh ayah yang dalam hal ini sebagai si pangkal, pengundang kami. Apalagi kalau bukan soal Ratih, yang beberapa hari terakhir ini disebut-sebut ayah, dikoarkannya sebagai suatu yang teramat penting, menjadi gunjingan menarik di antara kami bersaudara.

     Ratih adalah anak almarhum Aman Saka yang mati disambar petir saat membajak sawah di kala hujan setahun lalu. Sejak Pak Aman tiada, Ratih hidup bersama ibunya yang sehari-hari mencari makan dengan berjualan sayur ke Pasar Rabunan. Kami sering dengar dari Ayah, bahwa siapa pun orangnya perlu kasihan kepada Bu Nyali yang hidup menderita; susah cari makan dan kadang mesti minta ke tetangga atau ke ayah kami.

     "Sebagaimana yang sudah dibayang-bayangkan olehku, untuk jelasnya kini, bagaimana kalau kita mengangkat Ratih menjadi anggota keluarga kita. Kebetulan kita tak punya anak atau saudara perempuan. Padahal kalau kita mengangkat anak seperti Ratih, menyelamatkan hidup sehari-harinya, meringankan beban ibunya dan ajaran agama menganjurkan itu, suatu kebaikan ..."

     Demikian kata ayah setelah cerita ke sana kemari soal saling menyayangi, mencintai orang tak mampu, megasihi orang-orang yang melarat hidupnya. Lalu Ayah membayangkan, Ratih anak yang cerdas, putus sekolah sejak kelas II SMU lantaran ayahnya mati dan ibunya tak mampu carikan biaya. Selai cantik, ia menguasai ilmu bela diri yang diturunkan ayahnya. 

Keterkaitan isi cerpen tersebut dengan kehidupan saat ini adalah...

  1. Seseorang yang memiliki banyak saudara cenderung tidak menyukai kehadiran orang asing di rumahnya

  2. Seorang anak menginginkan orang lain perhatidan dan menolongnya untuk membayar uang sekolah

  3. Seorang ayah bekerja giat di sawah untuk membayar biaya sekolah anaknya

  4. Seseorang yang memiliki materi lebih senantiasa menolong dan meringankan beban orang lain

  5. Seseorang yang ingin memiliki anak ahli dalam bela diri agar bisa menjaga dirinya sendiri

Iklan

P. Tessalonika

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pilihan jawaban A tidak tepat karena dalam cerita tersebut kehadiran orang baru disukai dan disetujui seluruh anggota keluarga. Pilihan jawaban B tidak tepat karena bantuan untuk menolong tidak diminta dari seorang anak tetapi atas kemauan keluarga itu sendiri. Pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak diceritakan dalam cerita tersebut seorang ayah yang membayar sekolah anaknya. Jawaban E tidak tepat karena alasan Ayah mengangkat Ratih untuk menjadi anaknya bukan karena ahli bela diri.

Pilihan jawaban A tidak tepat karena dalam cerita tersebut kehadiran orang baru disukai dan disetujui seluruh anggota keluarga. Pilihan jawaban B tidak tepat karena bantuan untuk menolong tidak diminta dari seorang anak tetapi atas kemauan keluarga itu sendiri. Pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak diceritakan dalam cerita tersebut seorang ayah yang membayar sekolah anaknya. Jawaban E tidak tepat karena alasan Ayah mengangkat Ratih untuk menjadi anaknya bukan karena ahli bela diri.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

6

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

“Tidak! Lagu Indonesia Raya itu tidak boleh ditukar. Kita harus mendengarnya sampai selesai!” “Tetapi, telingaku sakit mendengarnya!” kata orang yang berseragam hijau dengan tiga pistol di pinggang...

75

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia