Konflik adalah pertikaian atau pertentangan antara dua tokoh atau lebih. Konflik merupakan unsur inti dalam sebuah cerita. Artinya, tanpa konflik, suatu cerita akan terasa hambar karena tidak menarik.
Di dalam sebuah drama, konflik dapat diidentifikasi melalui isi dialog dan gerak. Dua tokoh yang sedang berselisih akan mengucapkan dialog yang isinya saling bertentangan atau mempertahankan ide masing-masing. Mereka akan saling memaki dengan intonasi pengucapan tinggi, layaknya orang bertengkar.
Selain itu, mimik dan gerakan anggota tubuh akan melengkapi isi dialog tadi, misalnya, mencibir, mendorong, menampar, atau memukul. Sebuah konflik akan muncul setidaknya karena dua alasan. Pertama, dalam sebuah cerita, selalu diciptakan dua peran tokoh yang saling berlawanan, yaitu protagonis dan antagonis. Kedua, adanya perbedaan ide/paham antara dua pihak.
Jenis konflik terdiri atas tiga macam, yaitu pelaku dengan alam lingkungannya, antara pelaku dengan pelaku lain, dan antara pelaku dengan dirinya sendiri (konflik batin).
Berdasarkan penjelasan terebut, puncak konflik dalam penggalan drama tersebut tergambar dalam dialog nomor (2) yaitu: Apa? (Malin Kundang bertolak pinggang) Aku bukan anakmu! Aku saudagar kaya raya di atas bumi ini! Dan engkau perempuan tua hina dina. Pergi!
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah pilihan B.