Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (=H+) atau ion OH−. Jika hidrolisis menghasilkan ion H+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH− maka larutan bersifat basa.
Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
Pada soal di atas, dicari senyawa garam yang jika dilarutkan dalam air akan mempunyai pH lebih besar dari 7, artinya senyawa garam tersebut jika dihidrolisis akan menghasilkan ion OH−. Senyawa garam yang akan terhidrolisis dan bersifat basa adalah KCN, hal ini dapat diketahui dari persamaan reaksi hidrolisisnya sebagai berikut.
KCNK++H2OCN−+H2O→→⇌K++CN−tidak bereaksiHCN+OH−
Berdasarkan persamaan reaksi hidrolisis tersebut, diketahui bahwa hidrolisis senyawa garam KCN menghasilkan ion OH−. Ion ini dihasilkan dari hidrolisis ion asam lemah CN− yang menghasilkan HCN dan ion OH−. Hal inilah yang menyebabkan pH larutan lebih besar dari 7 atau bersifat basa, sedangkan kation K+ dari senyawa KCN yang merupakan ion basa kuat tidak mengalami hidrolisis.
Dengan demikian, maka garam berikut yang jika dilarutkan dalam air akan mempunyai pH lebih besar dari 7 adalah KCN.
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.