Jawaban yang tepat adalah opsi A.
Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H+ atau ion OH−. Jika hidrolisis menghasilkan ion H+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH− maka larutan bersifat basa.
Pada soal di atas, akan dicari larutan garam yang dapat mengubah warna indikator fenolftalein (pp) dari tak berwarna menjadi merah. Fenolftalein adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam basa. Indikator fenolftalein memiliki perubahan warna dari tak berwarna dalam larutan asam menjadi merah muda dalam larutan basa. Senyawa garam yang terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion OH− dalam larutannya akan mengubah warna indikator fenolftalein tak berwarna menjadi merah muda.
Senyawa garam pada opsi jawaban yang terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion OH− dalam larutannya adalah K2CO3 dengan persamaan reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut.
K2CO3K++H2OCO32−+H2O→→⇌2K++CO32−tidak bereaksiH2CO3+OH−
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, diketahui bahwa senyawa K2CO3 terurai menjadi kation K+ dan anion CO32−. Kation K+ merupakan kation yang berasal dari basa kuat, sedangkan anion CO32− merupakan anion yang berasal dari asam lemah, sehingga hanya anion CO32− yang mengalami hidrolisis dan menghasilkan ion OH− dalam larutannya. Ion OH− yang dihasilkan dalam reaksi hidrolisis garam K2CO3 akan menyebabkan warna indikator fenolftalein berubah dari tak berwarna menjadi merah muda.
Dengan demikian, indikator fenolftalein (pp) akan berubah warnanya dari tak berwarna menjadi merah dalam larutan K2CO3.