Disajikan diskripsi peserta didik, dapat menganalisis cara menghadapi penjajahan Belanda setelah Proklamasi Kemerdekaan

Pembahasan

Pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia masih berjuang keras untuk mempertahankan kemerdekaannya.Kurun waktu Agustus 1945–Desember 1947 menjadi masa-masa paling berat bagi para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Pihak Belanda bersama sekutunya, dan Jepang, masih berupaya mengambil alih kekuasan. Berbagai Pertempuran pecah di sejumlah daerah Strategi gerilya dan diplomasi yang ditempuh berhasil membuat Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Secara umum ada dua bentuk strategi perjuangan menghadapi ancaman Belanda. Pertama ialah perjuangan bersenjata. Perjuangan ini terjadi setelah proklamasi kemerdekaan diantaranya: Pertempuran 10 November di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Medan Area, Peristiwa Bandung Lautan Api dll. Belanda dan sekutunya masih tidak mau menerima bahwa Indonesia telah merdeka. Kedua ialah perjuangan melalui diplomasi. perjuangan ini dilakukan dengan perundingan untuk menyelesaikan masalah diantaranya: Perundingan Linggarjati, Perundingan Renville, Perundingan Roem-Royen, KMB dll. Upaya dengan melakukan perundingan dianggap lebih efektif karena tidak memakan banyak korban jiwa. Dengan demikian,cara menghadapi penjajahan Belanda setelah Proklamasi Kemerdekaan dilakukan dengan dua cara yaitu perjuangan bersenjata dan perjuangan melalui diplomasi.