Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Untuk mengetahui suatu reaksi termasuk reaksi redoks atau bukan, dapat dilihat dari perubahan biloks unsur-unsur didalam reaksi. Berikut beberapa aturan dalam menentukan biloks suatu atom:
- Biloks atom H umumnya yaitu +1, kecuali jika berikatan pada unsur logam yang disebut sebagai senyawa hidrida, biloksnya menjadi -1.
- Biloks atom O umumnya yaitu -2, kecuali jika berikatan pada atom F, atau pada senyawaan peroksida dan superoksida.
- Biloks atom di dalam unsur bebas sama dengan nol.
- Biloks atom di dalam ion sama dengan muatan ionnya.
- Biloks atom-atom golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golonganya.
Bilok unsur-unsur dalam reaksi tersebut adalah:
Pada reaksi (1), atom karbon (C) mengalami oksidasi karena kenaikan bilangan oksidasi dari -3 menjadi -2, sedangkan atom hidrogen (H) mengalami reduksi karena penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Sehingga reaksi (1) merupakan reaksi redoks.
Pada reaksi (2), atom nitrogen (N) mengalami oksidasi karena kenaikan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +4, sedangkan atom oksigen (O) mengalami reduksi karena penurunan bilangan oksidasi dari 0 menjadi -2. Sehingga reaksi (2) merupakan reaksi redoks.
Pada reaksi (3), atom hidrogen (H) mengalami reduksi karena penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0, sedangkan atom iodium (I) mengalami oksidasi karena kenaikan bilangan oksidasi dari -1 menjadi 0. Sehingga reaksi (3) merupakan reaksi redoks.
CH3COOH → H+ + CH3COO− 0 +1 +1 0
Pada reaksi (4), tidak terjadi perubahan biloks, baik kenaikan biloks maupun penurunan biloks. Sehingga reaksi (4) bukan merupakan reaksi redoks.
Jadi, jawaban yang tepat adalah
- Reaksi yang termasuk reaksi redoks adalah reaksi (1), (2), dan (3).
- Reaksi (2) disebut reaksi redoks karena terjadi kenaikan biloks pada unsur nitrogen dan penurunan biloks pada unsur oksigen.
- Unsur yang mengalami kenaikan biloks adalah unsur karbon (C), nitrogen (N), dan Iodium (I), sedangkan unsur yang mengalami penurunan biloks adalah unsur hidrogen (H) para reaksi (1), oksigen (O) dan hidrogen (H) pada reaksi (3).