Diketahui data reaksi berikut :
1. P + S 2 + 2. R + S 2 + 3. R + Q 2 + → → → P 2 + + S E ∘ = + 0 , 34 V R 2 + + S E ∘ = + 1 , 30 V R 2 + + Q E ∘ = − 0 , 60 V
Tentukan urutan daya pereduksi logam tersebut mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Rumus dari penentuan nilai potensial sel adalah:
E ∘ sel = E ∘ red − E ∘ oks
dengan ketentuan:
Eºsel bernilai negatif maka reaksi tidak spontan atau logam pereduksi (yang mengalami oksidasi) kurang reaktif dibandingkan dengan logam yang mengalami reduksinya.
Eºsel bernilai positif maka reaksi spontan atau logam pereduksi (yang mengalami oksidasi) lebih reaktif dibandingkan dengan logam yang mengalami reduksinya.
Logam-logam pada sel volta memiliki sifat berikut ini:
Logam bagian kiri memiliki Eºsel bertanda negatif
Logam bagian kanan memiliki Eºsel bertanda positif
Semakin ke kiri kedudukan logam semakin reaktif (semakin mudah melepaskan elektron)
Semakin ke kiri kedudukan logam semakin mudah mengalami korosi dan merupakan reduktor yang semakin kuat
Dari data berikut ini maka dapat diambil kesimpulan:
1. P + S 2 + → P 2 + + S E 0 = + 0 , 34 V 2. R + S 2 + → R 2 + + S E 0 = + 1 , 30 V 3. R + Q 2 + → R 2 + + Q E 0 = − 0 , 60 V
S mampu mereduksi P.
S mampu mereduksi R.
R tidak mampu mereduksi Q.
Untuk membandingkan nilai R dan P serta Q dan S maka perlu dihitung nilainya seperti pada persamaan berikut:
R + S 2 + → R 2 + + S E 0 = + 1 , 30 V R 2 + + Q → R + Q 2 + E 0 = + 0 , 60 V + S 2 + + Q → Q 2 + + S E 0 = + 1 , 90 V
Dari persamaan di atas maka S mampu mereduksi Q.
S 2 + + Q → Q 2 + + S E 0 = + 1 , 90 V S + P 2 + → P + S 2 + E 0 = + 0 , 34 + Q + P 2 + → Q 2 + + P E 0 = + 2 , 24 V
Dari persamaan di atas maka Q mampu mereduksi P.
P + S 2 + → P 2 + + S E 0 = + 0 , 34 V R 2 + + S → R + S 2 + E 0 = − 1 , 30 V + P + R 2 + → P 2 + + R E 0 = − 0 , 96 V
Dari persamaan di atas maka P tidak mampu mereduksi R.
Jika diurutkan daya pereduksi logam-logam di atas adalah: S > Q > R > P.
Jadi, urutan daya pereduksinya yaituS > Q > R > P.
Rumus dari penentuan nilai potensial sel adalah:
E∘sel=E∘red−E∘oks
dengan ketentuan:
Eºsel bernilai negatif maka reaksi tidak spontan atau logam pereduksi (yang mengalami oksidasi) kurang reaktif dibandingkan dengan logam yang mengalami reduksinya.
Eºsel bernilai positif maka reaksi spontan atau logam pereduksi (yang mengalami oksidasi) lebih reaktif dibandingkan dengan logam yang mengalami reduksinya.
Logam-logam pada sel volta memiliki sifat berikut ini:
Logam bagian kiri memiliki Eºsel bertanda negatif
Logam bagian kanan memiliki Eºsel bertanda positif
Semakin ke kiri kedudukan logam semakin reaktif (semakin mudah melepaskan elektron)
Semakin ke kiri kedudukan logam semakin mudah mengalami korosi dan merupakan reduktor yang semakin kuat
Dari data berikut ini maka dapat diambil kesimpulan: