Iklan

Iklan

Pertanyaan

Berdasarkan ketetapan MPRS Nomor IX/MPRS/ 1966 tentang Supersemar pada Juli 1966, Letjen Suharto dan Presiden Sukarno memiliki kedudukan yang sama. Kondisi tersebut terjadi karena....

Berdasarkan ketetapan MPRS Nomor IX/MPRS/ 1966 tentang Supersemar pada Juli 1966, Letjen Suharto dan Presiden Sukarno memiliki kedudukan yang sama. Kondisi tersebut terjadi karena....space space  

  1. Letjen Suharto mampu memulihkan keadaanundefined 

  2. rakyat sudah tidak percaya dengan Presiden Sukarnoundefined 

  3. Letjen Suharto menyamai kepemimpinan Presiden Sukarnoundefined 

  4. pidato pertanggungjawaban Presiden Sukarno ditolak MPRSundefined 

  5. Letjen Suharto berkedudukan sebagai pemegang mandataris MPRSundefined 

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah E

jawaban yang tepat adalah Eundefined

Iklan

Pembahasan

Setelah dikeluarkannya Surat Perintah pada tanggal 11 Maret 1966 atau disebut juga Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), Presiden Sukarno menginstruksikan kepada Letjen Suharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi kondisi keamanan yang tidak stabil pasca Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Letjen Suharto pun segera melakukan kewenangannya tersebut. Untuk menata pemerintahan, Letjen Suharto ditugaskan sebagai pelaksana pemerintahan dalam Kabinet Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Keadaan ini menyebabkan Letjen Suharto memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pemerintahan. Keluasan wewenang Letjen Suharto juga didukung dengan pemberlakuan Supersemar sebagai ketetapan(TAP) MPRS sehingga secara hukum iamemiliki kedudukan setara dengan Presiden Sukarno, yaitu mandataris MPRS. Jadi, jawaban yang tepat adalah E

Setelah dikeluarkannya Surat Perintah pada tanggal 11 Maret 1966 atau disebut juga Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), Presiden Sukarno menginstruksikan kepada Letjen Suharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi kondisi keamanan yang tidak stabil pasca Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Letjen Suharto pun segera melakukan kewenangannya tersebut. 

Untuk menata pemerintahan, Letjen Suharto ditugaskan sebagai pelaksana pemerintahan dalam Kabinet Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Keadaan ini menyebabkan Letjen Suharto memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pemerintahan. Keluasan wewenang Letjen Suharto juga didukung dengan pemberlakuan Supersemar sebagai ketetapan (TAP) MPRS sehingga secara hukum ia memiliki kedudukan setara dengan Presiden Sukarno, yaitu mandataris MPRS.undefined

Jadi, jawaban yang tepat adalah Eundefined

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

49

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Dualisme kepemimpinan pada masa awal Orde Baru muncul sejak Supersemar ditetapkan sebagai hukum yang sah. Menurut Anda, benar atau salah pernyataan tersebut? Jelaskan dasar pendapat Anda!

53

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia