Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal di bawah ini! (1) Selain demam, batuk, dan sesak napas, beberapapasien yang terinfeksi Covid-19 di rumah sakit di New Yorktampak sangat bingung sampai-sampai tidak tahu tempat mereka berada atau tahun mereka hidup saat ini. (2) Kadang-kadang, gejala ini berhubungan dengan kadar oksigen yang rendah dalam darah mereka; ada pula pasien tertentu yang terlihat sangat kebingungan dan khawatir dengan nasib paru-paru mereka. (3) Dengan melihat gejala yang dialami sejumlah pasien ini, Jennifer Frontera, seorang ahli saraf di Rumah Sakit NYU Langone, Brooklynmengatakan bahwa temuan itu meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus Corona pada otak dan sistem saraf. (4) Saat ini, sebagian besar orang mengetahui bahwa penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 2,2 juta orang di seluruh dunia iniumumnya menyerang sistem pernapasan. (5) Tetapi, tanda-tanda yang lebih tidak umummuncul dalam laporan terbaru. (6) Sebuah studi yang diterbitkan pekan lalu dalam Journal of American Medical Association , misalnya, menemukan36,4% dari 214 pasien di Tiongkok yang memiliki gejalaneurologis, mulai dari kehilangan kemampuan mencium bau dan nyeri sarafhingga kejang dan strok. (7) Sebuah makalah di New England Journal of Medicine pekan inimengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap 58 pasien di Strasbourg, Prancis, yakni lebih dari setengah pasien merasa bingung atau gelisah, dengan pencitraan otak yang menunjukkan peradangan. (8) Bagi para ilmuwan, temuan ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena hal tersebut juga terlihat pada sejumlah virus, termasuk HIVyang dapat menyebabkan penurunan kognitif pengidapnya jika tidak diobati. (9) Michel Toledano, seorang ahli saraf di Mayo Clinic di Minnesota mengatakan bahwa virus memengaruhi otak dengan dua cara. (10) Salah satunya adalah dengan memicu respons imun abnormal yang dikenal sebagai badai sitokinyang menyebabkan peradangan otak atau yang disebutautoimun ensefalitis . (11) Kedua adalah infeksi langsung pada otakyang disebutvirusensefalitis . (12) Otak dilindungi oleh sesuatu yang disebut penghalang darah-otak, yakni sesuatu yang menghalangi zat asing, tetapi bukan berarti tidak bisa ditembus. (13) Dari temuan pada sejumlah pasien terinfeksi yang kehilangan kemampuan indra penciuman, beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut ada kaitannya dengan otak. (14) Namun, dugaan ini belum terbukti. (15) Apalagi, banyak pasien yang mengalami anosmia tanpa mengalami gejalaneurologisyang parah. (16) Dalam kasus virus Corona , dokter percaya bahwaberdasarkan bukti saat ini, dampak neurologis cenderung merupakan hasil dari respons imun yang terlalu aktif daripada serangan terhadap otak. (17) Untuk membuktikan adanya serangan terhadap otak, virus harus dideteksi dalam cairanserebrospinal.(18) Hal ini pernah dilakukan pada seorang pria Jepang berusia 24 tahun yang kasusnya diterbitkan dalam International Journal of Infectious Disease. (19) Pria itu mengalami kebingungan dan kejang serta pencitraan yang menunjukkan otaknya meradang. (20) Tetapi, karena ini adalah satu-satunya kasus yang diketahui sejauh inidan tes virus belum divalidasi untuk cairan tulang belakang, para ilmuwan tetap berhati-hati dalam mengambil kesimpulan. Adiyanto. 2020. "Hati-hati, Virus Korona Kemungkinan bisa Menyerang Otak". mediaindonesia.com . Diakses dan diadaptasi pada April 2020. https://mediaindonesia.com/weekend/305155/hati-hati-virus-korona-kemungkinan-bisa-menyerang-otak Penggunaan konjungsi yang TIDAK tepat pada paragraf pertama terdapat pada kalimat ….

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal di bawah ini!


    (1) Selain demam, batuk, dan sesak napas, beberapa pasien yang terinfeksi Covid-19 di rumah sakit di New York tampak sangat bingung sampai-sampai tidak tahu tempat mereka berada atau tahun mereka hidup saat ini. (2) Kadang-kadang, gejala ini berhubungan dengan kadar oksigen yang rendah dalam darah mereka; ada pula pasien tertentu yang terlihat sangat kebingungan dan khawatir dengan nasib paru-paru mereka. (3) Dengan melihat gejala yang dialami sejumlah pasien ini, Jennifer Frontera, seorang ahli saraf di Rumah Sakit NYU Langone, Brooklyn mengatakan bahwa temuan itu meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus Corona pada otak dan sistem saraf. (4) Saat ini, sebagian besar orang mengetahui bahwa penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 2,2 juta orang di seluruh dunia ini umumnya menyerang sistem pernapasan. (5) Tetapi, tanda-tanda yang lebih tidak umum muncul dalam laporan terbaru.

    (6) Sebuah studi yang diterbitkan pekan lalu dalam Journal of American Medical Association, misalnya, menemukan 36,4% dari 214 pasien di Tiongkok yang memiliki gejala neurologis, mulai dari kehilangan kemampuan mencium bau dan nyeri saraf hingga kejang dan strok. (7) Sebuah makalah di New England Journal of Medicine pekan ini mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap 58 pasien di Strasbourg, Prancis, yakni lebih dari setengah pasien merasa bingung atau gelisah, dengan pencitraan otak yang menunjukkan peradangan. (8) Bagi para ilmuwan, temuan ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena hal tersebut juga terlihat pada sejumlah virus, termasuk HIV yang dapat menyebabkan penurunan kognitif pengidapnya jika tidak diobati. (9) Michel Toledano, seorang ahli saraf di Mayo Clinic di Minnesota mengatakan bahwa virus memengaruhi otak dengan dua cara. (10) Salah satunya adalah dengan memicu respons imun abnormal yang dikenal sebagai badai sitokin yang menyebabkan peradangan otak atau yang disebut autoimun ensefalitis. (11) Kedua adalah infeksi langsung pada otak yang disebut virus ensefalitis.

    (12) Otak dilindungi oleh sesuatu yang disebut penghalang darah-otak, yakni sesuatu yang menghalangi zat asing, tetapi bukan berarti tidak bisa ditembus. (13) Dari temuan pada sejumlah pasien terinfeksi yang kehilangan kemampuan indra penciuman, beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut ada kaitannya dengan otak. (14) Namun, dugaan ini belum terbukti. (15) Apalagi, banyak pasien yang mengalami anosmia tanpa mengalami gejala neurologis yang parah. (16) Dalam kasus virus Corona, dokter percaya bahwa berdasarkan bukti saat ini, dampak neurologis cenderung merupakan hasil dari respons imun yang terlalu aktif daripada serangan terhadap otak. (17) Untuk membuktikan adanya serangan terhadap otak, virus harus dideteksi dalam cairan serebrospinal. (18) Hal ini pernah dilakukan pada seorang pria Jepang berusia 24 tahun yang kasusnya diterbitkan dalam International Journal of Infectious Disease. (19) Pria itu mengalami kebingungan dan kejang serta pencitraan yang menunjukkan otaknya meradang. (20) Tetapi, karena ini adalah satu-satunya kasus yang diketahui sejauh ini dan tes virus belum divalidasi untuk cairan tulang belakang, para ilmuwan tetap berhati-hati dalam mengambil kesimpulan. space

Adiyanto. 2020. "Hati-hati, Virus Korona Kemungkinan bisa Menyerang Otak". mediaindonesia.com. Diakses dan diadaptasi pada April 2020.
https://mediaindonesia.com/weekend/305155/hati-hati-virus-korona-kemungkinan-bisa-menyerang-otak


Penggunaan konjungsi yang TIDAK tepat pada paragraf pertama terdapat pada kalimat ….space 

  1. 1space 

  2. 2space 

  3. 3space 

  4. 4space 

  5. 5space 

Iklan

R. Trihandayani

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah E.

jawaban yang tepat adalah E. space

Iklan

Pembahasan

Paragraf pertama bacaan di atas mengandung kesalahan pada penggunaan konjungsi. Pada kalimat (5) paragraf pertama, terdapat konjungsi tetapi yang diletakkan di awal kalimat. Hal tersebut tidak tepat karena konjungsi tetapi adalah konjungsi intrakalimat, bukan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan klausa dalam kalimat majemuk. Sementara itu, konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan gagasan yang terdapat antara suatu kalimat dengan kalimat sebelumnya. Penggunaan konjungsi pada kalimat (5) akan menjadi benar jika diubah menjadi konjungsi akan tetapi yang merupakan konjungsi antarkalimat. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E .

Paragraf pertama bacaan di atas mengandung kesalahan pada penggunaan konjungsi. Pada kalimat (5) paragraf pertama, terdapat konjungsi tetapi yang diletakkan di awal kalimat. Hal tersebut tidak tepat karena konjungsi tetapi adalah konjungsi intrakalimat, bukan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan klausa dalam kalimat majemuk.

Sementara itu, konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan gagasan yang terdapat antara suatu kalimat dengan kalimat sebelumnya. Penggunaan konjungsi pada kalimat (5) akan menjadi benar jika diubah menjadi konjungsi akan tetapi yang merupakan konjungsi antarkalimat.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Harlydawa

Pembahasan terpotong

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Teks berikut untuk menjawab soal di bawah ini. (1) Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi yang ada di Indonesia kian meredup dan hilang begitu saja. (2) Namun, berbeda dengan suku Mentawai ya...

12

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia