Iklan

Pertanyaan

Bacalah kutipan novel berikut! "Aduh, Dik Kabul ini bagaimana? Sudahlah, ikuti perintahku. Gunakan besi itu. Toh itu hanya untuk menutup kekurangan. Aku tahu penggunaan besi bekas memang tidak baik. Tapi bagaimana lagi, dana sudah habis. Makanya, kita pun tak mampu membeli pasir giling. Dana benar-benar sudah habis." "Pak, kali ini saya tidak bisa berkompromi," jawab Kabul penuh percaya diri. "Tak bisa kompromi bagaimana? Dengar Dik Kabul. Kita sudah selesai membangun bagian terpenting, yakni struktur jembatan. Bukankah Dik Kabul yakin sejauh ini pekerjaan kita bisa dipertanggungjawabkan?" "Saya bertanggung jawab atas kualitas struktur jembatan." "Nah. Dengan demikian kita tinggal menyelesaikan bagian-bagian luar struktur. Bila kita sedikit menurunkan kualitas di bagian ini mestinya tidak mengapa. Taruhlah, karena kita menggunakan pasir sungai dan besi bekas, lalu lantai jembatan hanya kuat bertahan satu atau dua tahun, Dik Kabul tak usah risau. Karena struktur jembatan tidak ada masalah. Lagi pula kita dikejar waktu. Dan aku bendaharawan GLM, Bupati, Dandim, Kapolres, Kepala Kejaksaan, Ketua Pengadilan, semua kader dan pendukung GLM. Di DPRD, golongan kita dominan. Bahkan wakil dua parpol itu juga orang-orang berjiwa GLM tapi diberi baju hijau dan merah. Semuanya pendukung setia Bapak Pembangunan. Jadi siapa yang berani mengusili kita? Paling-paling LSM! Dan untuk meladeni anak-anak LSM kita punya aparat keamanan. Jadi, Dik Kabul tenang sajalah. Semua bisa kita reka-reka. Semua bisa kita atur." Dikutip dari: Ahmad Tohari, Orang-Orang Proyek , Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 2015 Penyebab konflik dalam kutipan novel tersebut adalah....

Bacalah kutipan novel berikut!

"Aduh, Dik Kabul ini bagaimana? Sudahlah, ikuti perintahku. Gunakan besi itu. Toh itu hanya untuk menutup kekurangan. Aku tahu penggunaan besi bekas memang tidak baik. Tapi bagaimana lagi, dana sudah habis. Makanya, kita pun tak mampu membeli pasir giling. Dana benar-benar sudah habis."

"Pak, kali ini saya tidak bisa berkompromi," jawab Kabul penuh percaya diri.

"Tak bisa kompromi bagaimana? Dengar Dik Kabul. Kita sudah selesai membangun bagian terpenting, yakni struktur jembatan. Bukankah Dik Kabul yakin sejauh ini pekerjaan kita bisa dipertanggungjawabkan?"

"Saya bertanggung jawab atas kualitas struktur jembatan."

"Nah. Dengan demikian kita tinggal menyelesaikan bagian-bagian luar struktur. Bila kita sedikit menurunkan kualitas di bagian ini mestinya tidak mengapa. Taruhlah, karena kita menggunakan pasir sungai dan besi bekas, lalu lantai jembatan hanya kuat bertahan satu atau dua tahun, Dik Kabul tak usah risau. Karena struktur jembatan tidak ada masalah. Lagi pula kita dikejar waktu. Dan aku bendaharawan GLM, Bupati, Dandim, Kapolres, Kepala Kejaksaan, Ketua Pengadilan, semua kader dan pendukung GLM. Di DPRD, golongan kita dominan. Bahkan wakil dua parpol itu juga orang-orang berjiwa GLM tapi diberi baju hijau dan merah. Semuanya pendukung setia Bapak Pembangunan. Jadi siapa yang berani mengusili kita? Paling-paling LSM! Dan untuk meladeni anak-anak LSM kita punya aparat keamanan. Jadi, Dik Kabul tenang sajalah. Semua bisa kita reka-reka. Semua bisa kita atur."

Dikutip dari: Ahmad Tohari, Orang-Orang Proyek, Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 2015

Penyebab konflik dalam kutipan novel tersebut adalah....

  1. perintah tokoh Dalkijo kepada tokoh Kabul untuk menggunakan besi bekas

  2. protes tokoh Kabul kepada tokoh Dalkijo yang tidak dikabulkan permintaannya

  3. keinginan tokoh Kabul dan Dalkijo untuk memperbaiki jembatan yang rusak

  4. tokoh Kabul mengingatkan tokoh Dalkijo mengenai undang-undang pembangunan

  5. tokoh Dalkijo tidak ingin mengeluarkan dana untuk memperbaiki jembatan yang rusak

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

21

:

21

:

47

Klaim

Iklan

M. Rozalina

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Konflik dalam cerita tersebut yaitu tokoh Kabul yang tidak setuju dengan usulan dari Pak Dalkijo demi melanjutkan proyek pembangunan jembatan tersebut. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada awal cerita yaitu tokoh Pak Dalkijo yang mnyuruh tokoh Kabul untuk menggunakan besi bekas pada pembangunan jembatan tersebut.

Konflik dalam cerita tersebut yaitu tokoh Kabul yang tidak setuju dengan usulan dari Pak Dalkijo demi melanjutkan proyek pembangunan jembatan tersebut. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada awal cerita yaitu tokoh Pak Dalkijo yang mnyuruh tokoh Kabul untuk menggunakan besi bekas pada pembangunan jembatan tersebut.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

20

Melodia Citra

Pembahasan lengkap banget Makasih ❤️

Holla Xndii

Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan teks cerpen berikut! (1) Kartu ATM itu singkatan dari kartu Aku Tidak Menyontek. Untuk mendapat kartu, itu kita harus mematuhi sebuah peraturan, yaitu tidak menyontek. Kartu ATM dipa...

4

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia