Aulya F

Ditanya 5 hari yang lalu

Iklan

Aulya F

Ditanya 5 hari yang lalu

Pertanyaan

Pahami bahwa karyawan, vendor, kontraktor, dan mitra memiliki informasi tentang data dan praktik keamanan kalian, merupakan penerapan dari .... A. Pencadangan data B. Peringatan real time C. Penilaian risiko D. Pengauditan data

Pahami bahwa karyawan, vendor, kontraktor, dan mitra memiliki informasi tentang data dan praktik keamanan kalian, merupakan penerapan dari ....

A. Pencadangan data

B. Peringatan real time

C. Penilaian risiko

D. Pengauditan data

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

44

:

49

Klaim

0

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

J. Siregar

Dijawab 5 hari yang lalu

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Jawaban yang benar adalah C. Penilaian Risiko.</strong></p><p>&nbsp;</p><p>Penilaian risiko (<i>risk assessment</i>) merupakan &nbsp;suatu proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat memengaruhi keamanan data dan operasional suatu organisasi.</p><p>&nbsp;</p><p>Dalam konteks soal, memastikan bahwa karyawan, vendor, kontraktor, dan mitra memiliki informasi tentang data dan praktik keamanan bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko keamanan. Hal ini berkaitan dengan:&nbsp;</p><ul><li>Melibatkan identifikasi potensi ancaman dan kerentanan yang dapat membahayakan keamanan informasi organisasi.</li><li>Memahami bahwa karyawan, vendor, kontraktor, dan mitra memiliki akses ke informasi sensitif adalah bagian penting dari penilaian risiko.</li><li>Penilaian risiko membantu organisasi untuk menentukan langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi data mereka.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Jadi, jawabannya adalah C.</strong></p>

Jawaban yang benar adalah C. Penilaian Risiko.

 

Penilaian risiko (risk assessment) merupakan  suatu proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat memengaruhi keamanan data dan operasional suatu organisasi.

 

Dalam konteks soal, memastikan bahwa karyawan, vendor, kontraktor, dan mitra memiliki informasi tentang data dan praktik keamanan bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko keamanan. Hal ini berkaitan dengan: 

  • Melibatkan identifikasi potensi ancaman dan kerentanan yang dapat membahayakan keamanan informasi organisasi.
  • Memahami bahwa karyawan, vendor, kontraktor, dan mitra memiliki akses ke informasi sensitif adalah bagian penting dari penilaian risiko.
  • Penilaian risiko membantu organisasi untuk menentukan langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi data mereka.

 

 

Jadi, jawabannya adalah C.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Toni sedang pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun, gurunya menyuruh Toni mengerjakan di Lab Komputer bersama temannya dengan catatan tidak boleh rame, tidak boleh bermain game. Hal tersebut merupakan bagian dari Informatika pada tema... A. Analisis Data B. Algoritma dan Pemrograman C. Praktik Lintas Bidang D. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Analisislah kesalahan berbahasa mulai kesalahan fonologis, morfologi, sintaksis masing masing 60 pada link dibawah ini https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/0412918556/tingkatkan-skor-manajemen-risiko-indeks-kabupaten-semarang-diluncurkan-aplikasi-si-polaris Tingkatkan Skor Manajemen Risiko Indeks Kabupaten Semarang Diluncurkan Aplikasi Si-Polaris. UNGARAN, suaramerdeka.com -Bupati Semarang Ngesti Nugraha meluncurkan Inovasi Si-Polaris, yaitu singkatan dari Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Risiko. Peluncuran apilkasi itu dilakukan pada Jumat 14 Juni 2024 di Ruang Rapat Dharma Satya Gedung B Lantai II Setda Kabupaten Semarang di Ungaran. Dalam sambutannya, Bupati Ngesti sangat mengapresiasi hadirnya inovasi Si-Polaris ini. Melalui inovasi ini ia berharap akan dapat memperkuat tata kelola risiko dalam rangka meningkatkan capaian Manajemen Risiko Indeks (MRI) di Kabupaten Semarang. Peluncuran aplikasi ini dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Manajemen Risiko Pemerintah Daerah yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi (SPIP-T). Si-Polaris ini bertujuan untuk memudahkan segenap jajaran pemerintah daerah Kabupaten Semarang di dalam melaksanakan pendokumentasian, pengolahan, dan pengelolaan data risiko yang ada di setiap perangkat daerah. Jadi saya sangat pngaprsiasi ini," katanya. Inovasi Si-Polaris diinisiasi oleh Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Chrisolina Libratini Endraswari Sayogiyanti SSos MM yang juga Ketua Tim Teknis Komite Pengelolaan Risiko sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Bupati Semarang Nomor 700/0235/2024 tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Nomor 700/0526/2022 tentang Pembentukan Tim Teknis Komite Pengelolaan Risiko. Chrisolina menuturkan ide pembuatan aplikasi ini dilatarbalakangi masih sangat rendahnya kinerja pengelolaan risiko Pemerintah Kabupaten Semarang. Indikasinya, dari capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 berada di posisi terbawah dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Di samping itu, capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 yang mencapai 2,257 juga masih cukup jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai sebesar 2,84. "Penyebab utama masih rendahnya capaian MRI Kabupaten Semarang adalah dikarenakan masih lemahnya tata kelola dalam pengelolaan risiko oleh Pemerintah Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil evaluasi BPKP Provinsi Jawa Tengah diketahui bahwa salah satu kelemahan tata kelola risiko di Kabupaten Semarang adalah belum optimalnya pemenuhan data dukung pengelolaan risiko untuk penilaian MRI Kabupaten Semarang. Seperti, dokumen Register Risiko (RR), Rencana Tindak Pengendalian (RTP), dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan dari seluruh Perangkat Daerah. Sehingga, skor MRI Kabupaten Semarang tidak dapat meningkat dari kisaran 2 dan demikian pula levelnya tidak dapat meningkat dari level 2," ucapnya. Oleh sebab itulah menurut Chrisolina, diperlukan satu instrumen bantu yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi guna memudahkan pendokumentasian, pengolahan, dan pengelolaan data risiko sebagai bahan penyusunan dokumen penilaian risiko yang terdiri atas Register Risiko (RR), Rencana Tindak Pengendalian (RTP), dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan. "Melalui pemanfaatan aplikasi Si-Polaris ini diharapkan akan dapat meningkatkan akurasi aata dan ketepatan pemenuhan bukti dukung (evidence) dalam Penilaian Risiko Pemerintah Kabupaten Semarang. Sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen risiko yang bermuara pada peningkatan capaian MRI dan SPIP-T Pemerintah Kabupaten Semarang," katanya. Menurut Chrisolina, sebagai tindak lanjut dari peluncuran aplikasi ini oleh Bupati Semarang, Bapperida akan melaksanakan penerapan Aplikasi Si-Polaris untuk semua Perangkat Daerah yang sebelumnya telah diujicobakan terbatas pada enam perangkat daerah.

1

5.0

Jawaban terverifikasi

Saya kira dewasa ini banyak berjumpa dengan yang disebut “Fundamentalisme agama”. Gerakan fundamentalisme agama ini merupakan ideologi yang berdasarkan nilai-nilai agama tertentu. Gerakan fundamentalisme yang berkembang ini memuculkan sifat fanatik dan eksklusif karena menganggap agama lain itu salah. Nilai toleransi pun menjadi hilang sehingga dapat menimbulkan tindak kekerasan antar pemeluk agama. Perilaku seperti ini jelas bertentangan dengan nilai Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila telah mengakui berbagai agama dan toleransi sesuai agama dan keyakinan individu. Masalah agama adalah masalah individu yang tidak dapat dipaksakan oleh siapapun bahkan negara sekalipun. Dari wacana tersebut, manakah solusi yang manakah solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah diatas? 1. Masyarakat cenderung pro aktif dalam hal pertahanan dan keamanan 2. Harus bisa mengikuti agama lain agar memahami semua aturan yang berlaku 3. Masyarakat dapat memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari masalah yang ada 4. Mengintesifkan pembelajaran Pancasila di sekolah dengan penekanan pada implementasi nilai-nilai Pancasila. 5. Menerapkan pembiasaan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik dengan membuat keyakinan kelas 6. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi dalam masyarakat majemuk melalui iklan layanan masyarakat 7. Mengintensifkan kinerja aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan represif kepada pihak-pihak yang disinyalir sebagai pelaku intoleransi A. 1, 2, 3 B. 2, 3, 4 C. 3, 4, 5 D. 4, 5, 6 E. 5, 6, 7

1

0.0

Jawaban terverifikasi