Jabbar V
06 Agustus 2024 01:18
Iklan
Jabbar V
06 Agustus 2024 01:18
Pertanyaan
1) Apa perbedaan antara minimal usia kerja dan maksimal usia kerja? Jelaskan! (Jika perlu)
2) Perhatikan kutipan berita berikut!
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materiil UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2023. Hakim konstitusi menyatakan batas usia pelamar kerja tidak termasuk bentuk diskriminasi. "Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan perkara Nomor 35/PUU-XXII/2024 di Gedung MK RI, Jakarta, Selasa (30/7). Permohonan itu menggugat Pasal 35 Ayat (1) yang menyatakan tiap pemberi kerja bisa merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan kerja. Pemohon mempersoalkan isu diskriminasi dalam mendapatkan pekerjaan. Hakim konstitusi Arief Hidayat menyatakan sesuai Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), tindakan diskriminatif apabila terjadi pembedaan yang didasarkan pada agama, suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik. Karena itu, kata Arief, syarat seperti batasan usia, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan bukan merupakan tindakan diskriminatif. "Terlebih, pengaturan mengenai larangan diskriminasi bagi tenaga kerja telah tegas dinyatakan dalam Pasal 5 UU 13/2003 yang menyatakan, 'setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan'," katanya. Namun, satu hakim konstitusi yaitu M Guntur Hamzah punya pendapat berbeda atau dissenting opinion. Guntur berpendapat bahwa permohonan pemohon mestinya dikabulkan sebagian. Menurut dia, bunyi Pasal 35 Ayat (1) dapat diubah dan ditambahkan, sehingga pemberi kerja dilarang mengumumkan lowongan pekerjaan yang mensyaratkan usia, berpenampilan menarik, ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan atau asal usul keturunan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Guntur menyebut jika dilihat dari segi hukum (sense of legality), pasal yang diuji oleh pemohon secara umum memang sepertinya tidak memiliki persoalan konstitusionalitas. Namun, jika dilihat dari kacamata keadilan (sense of justice), Guntur melihat norma Pasal 35 Ayat (1) potensial disalahgunakan, sehingga membutuhkan penegasan karena sangat bias terkait dengan larangan diskriminasi in casu dalam persyaratan pada lowongan pekerjaan. Menurut dia, Pasal 35 Ayat (10) sangat jelas menimbulkan ketidakpastian hukum (legal uncertainty) bagi para pencari kerja. Khususnya, dalam frasa "merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan" yang diletakkan pada pertimbangan subjektif pemberi kerja. Guntur berpandangan persyaratan hendaknya diletakkan pada kualifikasi dan kompetensi, sehingga tak masalah berapapun usia calon pekerja, sepanjang telah memasuki usia kerja dan memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai formasi atau lowongan pekerjaan dimaksud.
Berdasarkan kutipan diatas :
• Apa saja penyebab sektor formal hanya dikhususkan anak pemuda usia 18-25 tahun?
• Apakah hanya Negara Indonesia saja yang menerapkan batas usia 25 tahun? (Dibandingkan negara lain) Jelaskan situasi! (Jika perlu)
• Mengapa batas usia bukan diskriminasi oleh MK dan mengapa batas usia di negara lain cenderung diskriminasi? Jelaskan perbandingannya! (Jika perlu)
3) Apa jadinya kalau batas usia kerja Indonesia dihapus sepenuhnya & merekut tenaga kerja di semua umur? Jelaskan dampaknya!
2
2
Iklan
Rendi R
Community
14 Agustus 2024 14:32
### 1. Perbedaan antara Minimal Usia Kerja dan Maksimal Usia Kerja:
- **Minimal Usia Kerja** adalah usia terendah yang diizinkan oleh hukum atau regulasi bagi seseorang untuk bekerja, umumnya untuk mencegah eksploitasi anak dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang memadai sebelum memasuki dunia kerja. Di kebanyakan negara, minimal usia kerja berkisar antara 14 hingga 16 tahun.
- **Maksimal Usia Kerja** sering kali berkaitan dengan batas usia pensiun, yaitu usia di mana seseorang diharapkan atau diizinkan untuk berhenti bekerja secara penuh waktu. Batas usia ini bervariasi tergantung pada negara dan mungkin juga tergantung pada jenis pekerjaan.
### 2. Diskusi Berdasarkan Kutipan Berita:
- **Penyebab Sektor Formal Hanya Dikhususkan Anak Pemuda Usia 18-25 Tahun:**
Sektor formal mungkin mengutamakan perekrutan pemuda usia 18-25 tahun karena kelompok usia ini dianggap memiliki energi, kemampuan adaptasi, dan fleksibilitas yang lebih tinggi. Mereka juga cenderung lebih terbuka terhadap pelatihan dan pengembangan keterampilan baru, yang penting bagi perusahaan yang ingin tumbuh dan berinovasi. Selain itu, usia ini juga sering kali dipandang sebagai periode di mana karyawan dapat memberikan jangka panjang kontribusi sebelum mencapai pensiun.
- **Penerapan Batas Usia 25 Tahun di Indonesia Dibandingkan dengan Negara Lain:**
Indonesia bukan satu-satunya negara yang menetapkan batas usia dalam perekrutan untuk beberapa posisi. Batas usia seperti ini juga ditemukan di banyak negara lain, terutama dalam program magang atau posisi yang dimaksudkan sebagai peluang masuk bagi lulusan baru. Batas-batas ini di beberapa tempat bisa dipandang sebagai cara untuk membantu integrasi pemuda ke dalam pasar kerja, meskipun juga bisa dianggap sebagai diskriminasi jika dilihat dari perspektif inklusivitas usia.
- **Mengapa Batas Usia Bukan Diskriminasi oleh MK dan Situasi di Negara Lain:**
MK Indonesia berpendapat bahwa batas usia bukan merupakan bentuk diskriminasi jika diletakkan dalam konteks kualifikasi pekerjaan yang sah. Menurut MK, batasan ini tidak didasarkan pada faktor diskriminatif seperti ras, agama, atau jenis kelamin. Di negara lain, batas usia sering kali diperdebatkan sebagai bentuk diskriminasi, terutama jika tidak jelas memenuhi kebutuhan operasional yang sah atau jika diterapkan secara menyeluruh tanpa mempertimbangkan kualifikasi individu atau kebutuhan khusus pekerjaan tersebut.
### 3. Dampak Penghapusan Batas Usia Kerja di Indonesia:
- **Dampak Positif:**
- **Ketersediaan Lebih Luas:** Menghapus batas usia dapat meningkatkan ketersediaan tenaga kerja, memungkinkan perusahaan memilih dari kumpulan kandidat yang lebih luas.
- **Pengalaman dan Diversitas:** Ini bisa meningkatkan diversitas di tempat kerja, dengan membawa bersama karyawan dari berbagai generasi, yang masing-masing menawarkan perspektif dan pengalaman yang berbeda.
- **Pemberdayaan Ekonomi:** Orang yang lebih tua bisa terus bekerja, yang membantu mereka secara finansial dan memungkinkan mereka untuk terus kontribusi aktif dalam ekonomi.
- **Dampak Negatif:**
- **Persaingan Kerja:** Bisa meningkatkan persaingan untuk pekerjaan di antara berbagai usia, potensial merugikan pekerja muda yang kurang berpengalaman.
- **Biaya Kesehatan dan Manajemen:** Perusahaan mungkin menghadapi biaya kesehatan yang lebih tinggi dan tantangan manajemen dalam menangani kebutuhan pekerja dari berbagai usia.
- **Adaptasi Kebijakan:** Mungkin diperlukan adaptasi kebijakan dan praktik kerja untuk mengakomodasi pekerja dari semua usia, termasuk penyesuaian terhadap kebutuhan fisik dan psikologis.
Penghapusan total batas usia kerja bisa menawarkan banyak manfaat tetapi juga menimbulkan tantangan signifikan, memerlukan pertimbangan matang dan kebijakan yang inklusif untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalisir potensi kerugian.
· 5.0 (1)
Iklan
Hafiz P
06 Juli 2025 07:40
### 1. Perbedaan antara Minimal Usia Kerja dan Maksimal Usia Kerja:
-**Minimal Usia Kerja** adalah usia terendah yang diizinkan oleh hukum atau regulasi bagi seseorang untuk bekerja, umumnya untuk mencegah eksploitasi anak dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang memadai sebelum memasuki dunia kerja. Di kebanyakan negara, minimal usia kerja berkisar antara 14 hingga 16 tahun.
-**Maksimal Usia Kerja** sering kali berkaitan dengan batas usia pensiun, yaitu usia di mana seseorang diharapkan atau diizinkan untuk berhenti bekerja secara penuh waktu. Batas usia ini bervariasi tergantung pada negara dan mungkin juga tergantung pada jenis pekerjaan.
###2. Diskusi Berdasarkan Kutipan Berita:
-**Penyebab Sektor Formal Hanya Dikhususkan Anak Pemuda Usia 18-25 Tahun:**
Sektor formal mungkin mengutamakan perekrutan pemuda usia 18-25 tahun karena kelompok usia ini dianggap memiliki energi, kemampuan adaptasi, dan fleksibilitas yang lebih tinggi. Mereka juga cenderung lebih terbuka terhadap pelatihan dan pengembangan keterampilan baru, yang penting bagi perusahaan yang ingin tumbuh dan berinovasi. Selain itu, usia ini juga sering kali dipandang sebagai periode di mana karyawan dapat memberikan jangka panjang kontribusi sebelum mencapai pensiun.
- **Penerapan Batas Usia 25 Tahun di Indonesia Dibandingkan dengan Negara Lain:**
Indonesia bukan satu-satunya negara yang menetapkan batas usia dalam perekrutan untuk beberapa posisi. Batas usia seperti ini juga ditemukan di banyak negara lain, terutama dalam program magang atau posisi yang dimaksudkan sebagai peluang masuk bagi lulusan baru. Batas-batas ini di beberapa tempat bisa dipandang sebagai cara untuk membantu integrasi pemuda ke dalam pasar kerja, meskipun juga bisa dianggap sebagai diskriminasi jika dilihat dari perspektif inklusivitas usia.
-**Mengapa Batas Usia Bukan Diskriminasi oleh MK dan Situasi di Negara Lain:**
MK Indonesia berpendapat bahwa batas usia bukan merupakan bentuk diskriminasi jika diletakkan dalam konteks kualifikasi pekerjaan yang sah. Menurut MK, batasan ini tidak didasarkan pada faktor diskriminatif seperti ras, agama, atau jenis kelamin. Di negara lain, batas usia sering kali diperdebatkan sebagai bentuk diskriminasi, terutama jika tidak jelas memenuhi kebutuhan operasional yang sah atau jika diterapkan secara menyeluruh tanpa mempertimbangkan kualifikasi individu atau kebutuhan khusus pekerjaan tersebut.
### 3. Dampak Penghapusan Batas Usia Kerja di Indonesia:
- **Dampak Positif:**
- **Ketersediaan Lebih Luas:** Menghapus batas usia dapat meningkatkan ketersediaan tenaga kerja, memungkinkan perusahaan memilih dari kumpulan kandidat yang lebih luas.
- **Pengalaman dan Diversitas:** Ini bisa meningkatkan diversitas di tempat kerja, dengan membawa bersama karyawan dari berbagai generasi, yang masing-masing menawarkan perspektif dan pengalaman yang berbeda.
-**Pemberdayaan Ekonomi:** Orang yang lebih tua bisa terus bekerja, yang membantu mereka secara finansial dan memungkinkan mereka untuk terus kontribusi aktif dalam ekonomi.
-**Dampak Negatif:**
- **Persaingan Kerja:** Bisa meningkatkan persaingan untuk pekerjaan di antara berbagai usia, potensial merugikan pekerja muda yang kurang berpengalaman.
- **Biaya Kesehatan dan Manajemen:** Perusahaan mungkin menghadapi biaya kesehatan yang lebih tinggi dan tantangan manajemen dalam menangani kebutuhan pekerja dari berbagai usia.
- **Adaptasi Kebijakan:** Mungkin diperlukan adaptasi kebijakan dan praktik kerja untuk mengakomodasi pekerja dari semua usia, termasuk penyesuaian terhadap kebutuhan fisik dan psikologis.
Penghapusan total batas usia kerja bisa
menawarkan banyak manfaat tetapi juga menimbulkan tantangan signifikan, memerlukan pertimbangan matang dan kebijakan yang inklusif untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalisir potensi kerugian.
· 0.0 (0)
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!