laju reaksiii

1. Diketahui data: - Percobaan 1: [A] = 1,15 M, [B] = 1,72 M, r = 0,143 M/s - Percobaan 2: [A] = 1,72 M, [B] = 2,31 M, r = 0,382 M/s - Percobaan 3: [A] = 2,31 M, [B] = 1,15 M, r = 0,128 M/s 2. Langkah 1: Memeriksa efek perubahan [A] terhadap laju reaksi (r) - Bandingkan percobaan 1 dan 3, di mana [B] tetap, tetapi [A] meningkat dari 1,15 M menjadi 2,31 M (faktor ~2). - Laju reaksi (r) berubah dari 0,143 M/s menjadi 0,128 M/s, yang tidak menunjukkan perubahan signifikan. - Ini menunjukkan bahwa laju reaksi tidak tergantung pada [A]. 3. Langkah 2: Memeriksa efek perubahan [B] terhadap laju reaksi (r) - Bandingkan percobaan 1 dan 2, di mana [A] tetap, tetapi [B] meningkat dari 1,72 M menjadi 2,31 M (faktor ~1,34). - Laju reaksi (r) meningkat dari 0,143 M/s menjadi 0,382 M/s, yang lebih signifikan dibandingkan perubahan [A]. - Perlu diperiksa apakah perubahan laju reaksi terhadap [B] bersifat linear atau kuadratik. 4. Analisis ketergantungan laju reaksi terhadap [B] - Jika ketergantungan linear, peningkatan ~1,34 kali pada [B] seharusnya meningkatkan laju reaksi sekitar 1,34 kali. - Namun, data menunjukkan peningkatan laju reaksi sekitar 2,67 kali, yang lebih besar dari perkiraan linear. - Ini menunjukkan bahwa ketergantungan laju reaksi terhadap [B] lebih kuat dari linear, kemungkinan bersifat kuadratik. 5. Kesimpulan - Berdasarkan analisis di atas, hukum laju reaksi yang paling sesuai adalah r = k[B]^2, yang merupakan opsi E. Jadi, hukum laju reaksi dari data yang diberikan adalah r = k[B]^2.