Anonim A

19 November 2024 22:51

Iklan

Anonim A

19 November 2024 22:51

Pertanyaan

kerjakan soal Orde Baru berikut 1. Orde Baru dilihat dr pengertian, kpn, siapa tokohnya, why lahir Orba 2. Apa isi SUPERSEMAR dan maknanya 3. Jelaskan tentang front Pancasila 4. Mengapa terjadi dualisme kepemimpinan 5. Apa tugas kabinet Ampera 6. Jelaskan Nawaksara dan makna pidato Sukarno berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita 7. Apa yg dimaksud dg politik Nefos-Oldefos dan Poros Jakarta-Pnom Penh- Hanoi-Peking-Pyongyang 8. Jelaskan hasil fusi parpol thn 1973 9. Apa yg anda ketahui tentang Eka Prasetya Pancakarsa 10. Jelaskan tentang Dwifungsi ABRI Jawab semuaaa

kerjakan soal Orde Baru berikut 
1. Orde Baru dilihat dr pengertian, kpn, siapa tokohnya, why lahir Orba
2. Apa isi SUPERSEMAR dan maknanya
3. Jelaskan tentang front Pancasila
4. Mengapa terjadi dualisme kepemimpinan
5. Apa tugas kabinet Ampera
6. Jelaskan Nawaksara dan makna pidato Sukarno berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita
7. Apa yg dimaksud dg politik Nefos-Oldefos dan Poros Jakarta-Pnom Penh- Hanoi-Peking-Pyongyang
8. Jelaskan hasil fusi parpol thn 1973
9. Apa yg anda ketahui tentang Eka Prasetya Pancakarsa
10. Jelaskan tentang Dwifungsi ABRI

 

 

Jawab semuaaa

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

01

:

48

:

44

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Bianca B

20 November 2024 02:54

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut jawaban untuk soal no 2. Apa isi SUPERSEMAR dan maknanya.</p><p>&nbsp;</p><p>Supersemar adalah surat yang menjadi penanda peralihan kepemimpinan nasional dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Isi Supersemar yakni perintah terkait situasi keamanan pemerintahan Indonesia kala itu.<br>Kata Supersemar sendiri merupakan singkatan dari Super Perintah 11 Maret 1966. Surat perintah ini dikeluarkan oleh presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno kepada Letjen Soeharto.</p><p>&nbsp;</p><p>Tiga poin penting isi Supersemar yaitu:</p><p>1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.</p><p>2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknya.</p><p>3. Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti tersebut di atas.</p><p>&nbsp;</p><p>Setelah menerima Supersemar, pada 12 Maret 1966 Letjen Soeharto membubarkan dan melarang PKI beserta ormas-ormas yang bernaung atau senada dengannya di seluruh Indonesia.</p><p>Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya pemerintahan Orde Baru. Pada Sidang Istimewa MPRS tanggal 7-12 Maret 1967 di Jakarta, MPR secara resmi mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia kedua.</p>

Berikut jawaban untuk soal no 2. Apa isi SUPERSEMAR dan maknanya.

 

Supersemar adalah surat yang menjadi penanda peralihan kepemimpinan nasional dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Isi Supersemar yakni perintah terkait situasi keamanan pemerintahan Indonesia kala itu.
Kata Supersemar sendiri merupakan singkatan dari Super Perintah 11 Maret 1966. Surat perintah ini dikeluarkan oleh presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno kepada Letjen Soeharto.

 

Tiga poin penting isi Supersemar yaitu:

1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.

2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknya.

3. Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti tersebut di atas.

 

Setelah menerima Supersemar, pada 12 Maret 1966 Letjen Soeharto membubarkan dan melarang PKI beserta ormas-ormas yang bernaung atau senada dengannya di seluruh Indonesia.

Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya pemerintahan Orde Baru. Pada Sidang Istimewa MPRS tanggal 7-12 Maret 1967 di Jakarta, MPR secara resmi mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia kedua.


Iklan

Ilhamhaqiqi I

Dijawab sejam yang lalu

<p>&nbsp;</p><p><strong>1. Orde Baru</strong></p><ul><li><strong>Pengertian:</strong> Orde Baru adalah tatanan pemerintahan yang muncul setelah Orde Lama, berfokus pada stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi dengan menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara secara mutlak.</li><li><strong>Kapan:</strong> Dimulai pada tahun 1966, resmi berjalan setelah Soeharto menerima kekuasaan dari Soekarno, dan berakhir tahun 1998.</li><li><strong>Tokoh:</strong> Soeharto, Jenderal Nasution, Ali Moertopo, dan tokoh militer lainnya.</li><li><strong>Alasan Lahir:</strong> Orde Baru muncul sebagai respons terhadap krisis politik dan ekonomi yang memuncak pasca peristiwa <strong>G30S/PKI</strong>. Tujuannya adalah mengoreksi penyimpangan Orde Lama dan mengembalikan stabilitas nasional.</li></ul><p><strong>2. Supersemar</strong></p><ul><li><strong>Isi:</strong> Surat Perintah 11 Maret 1966 yang memberi mandat kepada Letjen Soeharto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengamankan situasi nasional dan menjaga wibawa presiden.</li><li><strong>Makna:</strong> Supersemar menjadi dasar hukum Soeharto untuk membubarkan PKI dan mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, menjadi titik awal berdirinya Orde Baru.</li></ul><p><strong>3. Front Pancasila</strong></p><ul><li><strong>Pengertian:</strong> Aliansi kelompok anti-komunis yang muncul setelah G30S/PKI, terdiri dari berbagai organisasi masyarakat, mahasiswa, dan militer yang ingin mengembalikan Indonesia ke nilai-nilai Pancasila dan menumpas pengaruh komunisme.</li></ul><p><strong>4. Dualisme Kepemimpinan</strong></p><ul><li><strong>Penyebab:</strong> Setelah Supersemar, muncul dua pusat kekuasaan: <strong>Soekarno</strong> sebagai presiden resmi, dan <strong>Soeharto</strong> yang mengendalikan kekuatan militer dan politik praktis. Soekarno masih berupaya mempertahankan pengaruhnya, sementara Soeharto perlahan mengurangi kekuasaan Soekarno.</li></ul><p><strong>5. Tugas Kabinet Ampera</strong></p><ul><li>Memulihkan stabilitas politik dan ekonomi.</li><li>Melaksanakan amanat Trisakti (berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian dalam budaya).</li><li>Mengembalikan pemerintahan ke jalur konstitusional sesuai Pancasila dan UUD 1945.</li></ul><p><strong>6. Nawaksara &amp; Penemuan Kembali Revolusi Kita</strong></p><ul><li><strong>Nawaksara:</strong> Pidato Soekarno yang berisi 9 poin untuk mengatasi krisis politik, namun tidak mengakui keterlibatan PKI dalam G30S, yang membuat DPR menolak pidato ini.</li><li><strong>Makna pidato Penemuan Kembali Revolusi Kita:</strong> Soekarno menyerukan refleksi atas revolusi Indonesia, menekankan pentingnya gotong royong dan kemandirian bangsa, meskipun pada akhirnya pandangannya tersingkir oleh kebijakan Orde Baru.</li></ul><p><strong>7. Politik Nefos-Oldefos &amp; Poros Jakarta-Pnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang</strong></p><ul><li><strong>Nefos (New Emerging Forces):</strong> Kekuatan baru dunia (negara berkembang) yang melawan imperialisme.</li><li><strong>Oldefos (Old Established Forces):</strong> Kekuatan lama yang dianggap imperialis, seperti AS dan sekutunya.</li><li><strong>Poros Jakarta-Pnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang:</strong> Aliansi Indonesia dengan negara-negara sosialis Asia untuk melawan pengaruh Barat dan membangun solidaritas antar-revolusi Asia.</li></ul><p><strong>8. Hasil Fusi Parpol 1973</strong></p><ul><li><strong>PPP (Partai Persatuan Pembangunan):</strong> Gabungan partai Islam (NU, Parmusi, PSII, Perti).</li><li><strong>PDI (Partai Demokrasi Indonesia):</strong> Gabungan partai nasionalis dan Kristen (PNI, Partai Katolik, Parkindo, IPKI, Murba).</li><li><strong>Golkar:</strong> Tetap berdiri sendiri sebagai kekuatan politik utama yang didukung negara.</li></ul><p><strong>9. Eka Prasetya Pancakarsa</strong></p><ul><li>Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4) yang menjadi program wajib Orde Baru untuk menanamkan ideologi negara ke masyarakat, sering dijadikan alat legitimasi kekuasaan.</li></ul><p><strong>10. Dwifungsi ABRI</strong></p><ul><li><strong>Pengertian:</strong> Konsep yang memberikan ABRI (kini TNI) dua peran: sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial-politik. Ini memungkinkan militer aktif dalam pemerintahan, politik, hingga ekonomi, menjadi pilar utama kekuasaan Orde Baru.</li></ul><p>&nbsp;</p>

 

1. Orde Baru

  • Pengertian: Orde Baru adalah tatanan pemerintahan yang muncul setelah Orde Lama, berfokus pada stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi dengan menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara secara mutlak.
  • Kapan: Dimulai pada tahun 1966, resmi berjalan setelah Soeharto menerima kekuasaan dari Soekarno, dan berakhir tahun 1998.
  • Tokoh: Soeharto, Jenderal Nasution, Ali Moertopo, dan tokoh militer lainnya.
  • Alasan Lahir: Orde Baru muncul sebagai respons terhadap krisis politik dan ekonomi yang memuncak pasca peristiwa G30S/PKI. Tujuannya adalah mengoreksi penyimpangan Orde Lama dan mengembalikan stabilitas nasional.

2. Supersemar

  • Isi: Surat Perintah 11 Maret 1966 yang memberi mandat kepada Letjen Soeharto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengamankan situasi nasional dan menjaga wibawa presiden.
  • Makna: Supersemar menjadi dasar hukum Soeharto untuk membubarkan PKI dan mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, menjadi titik awal berdirinya Orde Baru.

3. Front Pancasila

  • Pengertian: Aliansi kelompok anti-komunis yang muncul setelah G30S/PKI, terdiri dari berbagai organisasi masyarakat, mahasiswa, dan militer yang ingin mengembalikan Indonesia ke nilai-nilai Pancasila dan menumpas pengaruh komunisme.

4. Dualisme Kepemimpinan

  • Penyebab: Setelah Supersemar, muncul dua pusat kekuasaan: Soekarno sebagai presiden resmi, dan Soeharto yang mengendalikan kekuatan militer dan politik praktis. Soekarno masih berupaya mempertahankan pengaruhnya, sementara Soeharto perlahan mengurangi kekuasaan Soekarno.

5. Tugas Kabinet Ampera

  • Memulihkan stabilitas politik dan ekonomi.
  • Melaksanakan amanat Trisakti (berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian dalam budaya).
  • Mengembalikan pemerintahan ke jalur konstitusional sesuai Pancasila dan UUD 1945.

6. Nawaksara & Penemuan Kembali Revolusi Kita

  • Nawaksara: Pidato Soekarno yang berisi 9 poin untuk mengatasi krisis politik, namun tidak mengakui keterlibatan PKI dalam G30S, yang membuat DPR menolak pidato ini.
  • Makna pidato Penemuan Kembali Revolusi Kita: Soekarno menyerukan refleksi atas revolusi Indonesia, menekankan pentingnya gotong royong dan kemandirian bangsa, meskipun pada akhirnya pandangannya tersingkir oleh kebijakan Orde Baru.

7. Politik Nefos-Oldefos & Poros Jakarta-Pnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang

  • Nefos (New Emerging Forces): Kekuatan baru dunia (negara berkembang) yang melawan imperialisme.
  • Oldefos (Old Established Forces): Kekuatan lama yang dianggap imperialis, seperti AS dan sekutunya.
  • Poros Jakarta-Pnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang: Aliansi Indonesia dengan negara-negara sosialis Asia untuk melawan pengaruh Barat dan membangun solidaritas antar-revolusi Asia.

8. Hasil Fusi Parpol 1973

  • PPP (Partai Persatuan Pembangunan): Gabungan partai Islam (NU, Parmusi, PSII, Perti).
  • PDI (Partai Demokrasi Indonesia): Gabungan partai nasionalis dan Kristen (PNI, Partai Katolik, Parkindo, IPKI, Murba).
  • Golkar: Tetap berdiri sendiri sebagai kekuatan politik utama yang didukung negara.

9. Eka Prasetya Pancakarsa

  • Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4) yang menjadi program wajib Orde Baru untuk menanamkan ideologi negara ke masyarakat, sering dijadikan alat legitimasi kekuasaan.

10. Dwifungsi ABRI

  • Pengertian: Konsep yang memberikan ABRI (kini TNI) dua peran: sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial-politik. Ini memungkinkan militer aktif dalam pemerintahan, politik, hingga ekonomi, menjadi pilar utama kekuasaan Orde Baru.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Asas yang dilanggar dalam pelaksanaan penyederhanaan partai politik pada masa Orde Baru

2

0.0

Jawaban terverifikasi