Siti D

02 Juni 2024 09:24

Iklan

Siti D

02 Juni 2024 09:24

Pertanyaan

Karakter utama dalam cerpen biasanya digambarkan sebagai... A tokoh protagonis yang heroik B tokoh antagonis yang manipulatif C tokoh yang kompleks dengan kelebihan dan kelemahan D tokoh sampingan yang tidak penting E tokoh yang tidak memiliki peran penting dalam cerita

Karakter utama dalam cerpen biasanya digambarkan sebagai...

A tokoh protagonis yang heroik

B tokoh antagonis yang manipulatif

C tokoh yang kompleks dengan kelebihan dan kelemahan

D tokoh sampingan yang tidak penting

E tokoh yang tidak memiliki peran penting dalam cerita

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

23

:

53

:

20

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Celine G

02 Juni 2024 09:46

Jawaban terverifikasi

<p>Karakter utama adalah karakter yang paling berpengaruh pada kemajuan alur cerita dan memegang peran utama dalam cerita. Karakter sendiri dapat kita artikan juga sebagai tokoh.</p><p>Karakter/Tokoh utama biasanya memiliki karakter yang positif (baik) yang sering kita sebut dengan tokoh protagonis.</p><p>Meskipun demikian, tidak semua karakter protagonis dalam sebuah cerita disebut sebagai tokoh utama. Yang membedakan mereka adalah tokoh yang selalu disoroti dan sering muncul dalam cerita tersebut disebut sebagai tokoh utama. Karena banyak tokoh protagonis yang hanya menjadi tokoh figuran atau tokoh untuk pelengkap saja dan tidak memiliki peran penting dalam cerita tersebut.</p><p>Protagonis sendiri berarti perilaku dan watak yang positif, biasanya mereka memiliki jiwa kepahlawanan atau yang selama ini sering kita sebut dengan heroik.&nbsp;</p><p>Tokoh yang heroik biasanya memiliki sifat - sifat berani membela kebenaran dan bahkan rela untuk berkorban.</p><p><strong>Jadi, jawaban yang paling tepat adalah A. tokoh protagonis yang heroik.</strong></p>

Karakter utama adalah karakter yang paling berpengaruh pada kemajuan alur cerita dan memegang peran utama dalam cerita. Karakter sendiri dapat kita artikan juga sebagai tokoh.

Karakter/Tokoh utama biasanya memiliki karakter yang positif (baik) yang sering kita sebut dengan tokoh protagonis.

Meskipun demikian, tidak semua karakter protagonis dalam sebuah cerita disebut sebagai tokoh utama. Yang membedakan mereka adalah tokoh yang selalu disoroti dan sering muncul dalam cerita tersebut disebut sebagai tokoh utama. Karena banyak tokoh protagonis yang hanya menjadi tokoh figuran atau tokoh untuk pelengkap saja dan tidak memiliki peran penting dalam cerita tersebut.

Protagonis sendiri berarti perilaku dan watak yang positif, biasanya mereka memiliki jiwa kepahlawanan atau yang selama ini sering kita sebut dengan heroik. 

Tokoh yang heroik biasanya memiliki sifat - sifat berani membela kebenaran dan bahkan rela untuk berkorban.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah A. tokoh protagonis yang heroik.


Iklan

Navniaaa N

02 Juni 2024 12:16

Jawaban terverifikasi

<p><i><strong>jadi jawaban yang tepat adalah&nbsp;</strong></i></p><p><i><strong>a. tokoh protagonis yang heroik</strong></i></p><p>biasanya ketika kita melihat atau mendengarkan cerita nonfiksi tokoh utamanya adalah tokoh yang memiliki sifat penyabar protagonis dan memiliki kesabaran karena ia yang akan mendalami berbagai konflik yang ada di dalam cerita tersebut,, biasanya tokoh utama juga digambarkan menjadi orang yang paling tersakiti atau orang yang paling berjiwa baik dalam cerita tersebut,, karena nantinya cerita tersebut yang mengangkat unsur keberhasilan adalah tokoh utamanya,, banyak juga yang mengatakan bahwa tokoh utama tidak akan pernah punah sebelum masalahnya selesai atau tidak akan hilang dulu sebelum tamat ceritanya,, jadi bisa kita lihat bahwa tokoh utama sangat berperan penting pada kelangsungan cerita maka dari itu ia bersifat protagonis dan baik...</p>

jadi jawaban yang tepat adalah 

a. tokoh protagonis yang heroik

biasanya ketika kita melihat atau mendengarkan cerita nonfiksi tokoh utamanya adalah tokoh yang memiliki sifat penyabar protagonis dan memiliki kesabaran karena ia yang akan mendalami berbagai konflik yang ada di dalam cerita tersebut,, biasanya tokoh utama juga digambarkan menjadi orang yang paling tersakiti atau orang yang paling berjiwa baik dalam cerita tersebut,, karena nantinya cerita tersebut yang mengangkat unsur keberhasilan adalah tokoh utamanya,, banyak juga yang mengatakan bahwa tokoh utama tidak akan pernah punah sebelum masalahnya selesai atau tidak akan hilang dulu sebelum tamat ceritanya,, jadi bisa kita lihat bahwa tokoh utama sangat berperan penting pada kelangsungan cerita maka dari itu ia bersifat protagonis dan baik...


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan cerpen berikut! Pada pelajaran Bu Ratna, aku tidak dapat konsentrasi sama sekali. Oh Tuhan, aku menyesal. Mengapa aku lakukan perbuatan itu. Itu pun juga salahku karena tidak belajar sebelumnya. Aku terpaksa menyontek. Aku tidak ingin mendapatkan nilai di bawah Sudut pandang kutipan cerpen tersebut adalah.... a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama b. Sudut pandang orang pertama palaku sampingan c. Sudut pandang orang ketiga serba tahu d. Sudut pandang orang ketiga pengamat e. Sudut padang orang kedua pelaku sampingan

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan