Annisa A
Ditanya 5 hari yang lalu
Iklan
Annisa A
Ditanya 5 hari yang lalu
Pertanyaan
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 8 sampai dengan 10.
Malamnya, Mandor Djuasin datang ke rumah untuk minta maaf bahwa telah terjadi kekeliruan administrasi. Karena begitu banyak kuli yang harus diurus, belum termasuk begitu banyak Said sebagai nama belakang orang Melayu. Sekaligus Mandor mengabarkan peraturan Maskapai yang menyebut bahwa kuli yang tak berijazah memang tak kan pernah naik pangkat.
Ayah dengan penuh takzim menerima penjelasan itu. Beliau bahkan menyampaikan simpatinya akan betapa berat tugas Mandor Djuasin mengelola ribuan kuli, dan betapa Ayah berterima kasih kepada Mandor karena telah mengiriminya surat yang bagus berlambang Maskapai nan terhormat pula, serta menandatangani sendiri surat itu, meski surat itu salah alamat. Aku tak dapat menahan perasaanku. Air mataku berlinang-linang saat mengintip Ayah mengucapkan semua itu karena dari balik pintu itu aku tahu makna ketulusan wajah ayahku. Sungguh bening hati lelaki pendiam itu, dan detik itu aku berjanji pada diriku sendiri, untuk menempatkan setiap kata ayahku di atas nampan pualam, dan aku bersumpah, aku bersumpah akan sekolah setinggi-tingginya, ke negeri mana pun, apa pun rintangannya, apa pun yang akan terjadi demi ayahku.
8. Watak tokoh Ayah dalam kutipan novel tersebut adalah ....
(A) penurut dan pendiam
(B) pemaaf dan pendiam
(C) perasa dan pendiam
(D) pemurung dan pendiam
(E) penolong dan pendiam
35
2
Iklan
Amida M
Dijawab sehari yang lalu
· 0.0 (0)
Iklan
Sintiya A
Dijawab 5 hari yang lalu
8. A
karena pada teks tersebut terdapat kata pendiam dan dijelaskan pula mengenai sikap ayah yang penuh takzim dalam menerima penjelasan.
· 0.0 (0)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!