Maria E

24 Februari 2024 11:55

Iklan

Maria E

24 Februari 2024 11:55

Pertanyaan

Beberapa hewan penyu melakukan migrasi meningalkan bersama sama komunitas yg baru tanpa tersesat. HewN trsbt memanfaatkan adanya

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

00

:

21

:

41

Klaim

2

2


Iklan

Vicenza V

25 Februari 2024 14:53

<p>Hewan penyu tersebut memanfaatkan adanya <strong>medan magnet bumi </strong>yang membantu hewan dalam navigasi dan menentukan arah saat melakukan migrasi.</p>

Hewan penyu tersebut memanfaatkan adanya medan magnet bumi yang membantu hewan dalam navigasi dan menentukan arah saat melakukan migrasi.


Iklan

Miftah F

26 Februari 2024 11:31

<ol><li><strong>Insting bawaan:</strong> Penyu memiliki insting bawaan yang kuat untuk menavigasi dan menemukan jalur pulang ke lokasi bersarang mereka. Insting ini mungkin melibatkan pengenalan pola magnetik bumi atau ciri-ciri lingkungan lainnya.</li><li><strong>Medan magnet bumi:</strong> Penyu memiliki magnetite di dalam tubuhnya yang berfungsi sebagai kompas alami. Mereka dapat merasakan medan magnet bumi dan menggunakannya untuk menentukan arah migrasi.</li><li><strong>Memori lokasi:</strong> Penyu memiliki kemampuan untuk mengingat lokasi dan menggunakan memori tersebut untuk kembali ke wilayah bersarang yang sudah dikenal.</li></ol><p><br>&nbsp;</p>

  1. Insting bawaan: Penyu memiliki insting bawaan yang kuat untuk menavigasi dan menemukan jalur pulang ke lokasi bersarang mereka. Insting ini mungkin melibatkan pengenalan pola magnetik bumi atau ciri-ciri lingkungan lainnya.
  2. Medan magnet bumi: Penyu memiliki magnetite di dalam tubuhnya yang berfungsi sebagai kompas alami. Mereka dapat merasakan medan magnet bumi dan menggunakannya untuk menentukan arah migrasi.
  3. Memori lokasi: Penyu memiliki kemampuan untuk mengingat lokasi dan menggunakan memori tersebut untuk kembali ke wilayah bersarang yang sudah dikenal.


 


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

27

0.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah kedua teks nonfiksi berikut. Teks A Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus betina yang membawa virus dengue. Penyakit ini dapat disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa virus ke manusia. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penularan demam berdarah di negara tropis seperti Indonesia. Musim hujan merupakan salah satu penyebab mewabahnya penya kit DBD di Indonesia. Genangan air hujan merupakan tempat yang ideal bagi nyamuk Aedes untuk bertelur sehingga nyamuk akan lebih mudah untuk berkembang biak. Selain itu, kondisi lingkungan yang kotor juga merupakan faktor penyebab DBD. Nyamuk penyebab DBD cenderung berkembang biak di tempat yang gelap, kotor, dan lembap. Oleh karena itu, kita harus membersihkan lingkungan sekitar agar penyakit DBD tidak menyebar. Teks B Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi akibat adanya perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Wabah demam berdarah biasanya akan meningkat pada saat pertengahan musim hujan. Hal ini dikarenakan bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk yang merupakan hewan pembawa virus dengue yang menyebarkan penyakit ini ke manusia. Berbagai upaya dapat dilakukan u ntuk mencegah penyebaran wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan 3M plus. Kegiatan 3 M meliputi kegiatan menguras, menutup,dan mendaur ulang barang-barang bekas. Menguras merupakan kegiatan membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi secara teratur. Menutup merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Mendaur ulang barang-barang bekas merupakan kegiatan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Sementara itu, maksud dari kegiatan plus adalah dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan menaburkan bubuk abate atau larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras. Sumber: https://promkes.kemkes.go.id, diakses pada tanggal 8 April 2021 dengan penyesuaian. b. Tulislah judul yang tepat untuk teks B tersebut.

4

0.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah teks editorial berikut! Sesuai prediksi, kasus positif Covid-19 terus merambat naik sejak bulan Juni 2022. Hal ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Juli 2022. Bagaimana cara mengantisipasi kondisi ini? Pada 30 Juni 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 2.248. Padahal, satu bulan sebelumnya hanya ada 218 kasus. Ya, memang benar jika dibandingkan dengan puncak penularan pada 16 Februari 2022 sebanyak 64.718, kasus kali ini masih sangat jauh angkanya. Namun, tetap saja, fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi supaya tidak ada penyesalan nantinya. Setelah lebih dari dua tahun terjadinya pandemi, kini datang lagi varian Delta yang lebih ganas pada awal tahun 2021. Seiring berjalannya waktu, kasus mulai menurun seiring meluasnya cakupan imunisasi. Setelah itu, datang varian baru, Omicron. Bersyukur, meski lebih mudah menular, namun Omicron tidak seganas Delta. Ternyata, Omicron datang bersama kawan-kawannya. Muncul turunan varian Omicron dari BA.2, BA.4, hingga BA.5. Meski tingkat keganasan virus ini semakin rendah, namun berbagai cara tetap perlu diupayakan supaya penularan dapat segera dikendalikan. Tentu saja, upaya ini tidaklah mudah, mengingat berbagai pelonggaran sudah dilakukan. Dari diadakannya tes antigen atau PCR bagi setiap penumpang kereta api dan pesawat yang sudah melakukan vaksinasi, lengkap denganbooster-nya, hingga diperbolehkannya membuka masker di tempat terbuka. Di satu sisi, upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali aktivitas masyarakat dapat dipahami agar ekonomi segera pulih, terlebih target imunisasi saat ini sudah melampaui target. Terhitung hingga 2 Juli 2022, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96,78 persen, dosis kedua 81,20 persen, dan dosis ketiga 24,45 persen. Artinya, kekebalan komunitas sudah tercapai. Namun, di sisi lain kita tetap perlu melindungi mereka yang rentan, misalnya karena sudah berusia lanjut, anak-anak, atau yang belum mendapatkan vaksinasi karena berbagai alasan. Sedikit kita menilik Singapura. Mereka sudah menambah tempat tidur bagi pasien rawat inap di rumah sakit dan panti jompo. Posko berbasis komunitas juga sudah mulai dibuka untuk mengobati pasien bergejala ringan. Tidak hanya itu, posko tersebut juga digunakan untuk memantau pasien isolasi mandiri di wilayahnya masing-masing. Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Perlu disiagakan kembali Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia. Vaksinasi juga perlu untuk terus ditingkatkan cakupannya, dan kembali melakukantracinguntuk memutus rantai penularan. Lebih dari itu, masyarakat tetap perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dan kembali memakai masker di mana pun mereka berada. Cara seperti ini sudah terbukti tidak hanya efektif mencegah Covid-19, melainkan juga penyakit menular lainnya. Ya, kita memang tidak sebebas dulu saat sebelum ada Covid-19. Analisis kalimat fakta dan opininya!

48

5.0

Jawaban terverifikasi