Ignacia M

14 November 2023 01:13

Iklan

Ignacia M

14 November 2023 01:13

Pertanyaan

Bacalah teks editorial berikut! Sesuai prediksi, kasus positif Covid-19 terus merambat naik sejak bulan Juni 2022. Hal ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Juli 2022. Bagaimana cara mengantisipasi kondisi ini? Pada 30 Juni 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 2.248. Padahal, satu bulan sebelumnya hanya ada 218 kasus. Ya, memang benar jika dibandingkan dengan puncak penularan pada 16 Februari 2022 sebanyak 64.718, kasus kali ini masih sangat jauh angkanya. Namun, tetap saja, fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi supaya tidak ada penyesalan nantinya. Setelah lebih dari dua tahun terjadinya pandemi, kini datang lagi varian Delta yang lebih ganas pada awal tahun 2021. Seiring berjalannya waktu, kasus mulai menurun seiring meluasnya cakupan imunisasi. Setelah itu, datang varian baru, Omicron. Bersyukur, meski lebih mudah menular, namun Omicron tidak seganas Delta. Ternyata, Omicron datang bersama kawan-kawannya. Muncul turunan varian Omicron dari BA.2, BA.4, hingga BA.5. Meski tingkat keganasan virus ini semakin rendah, namun berbagai cara tetap perlu diupayakan supaya penularan dapat segera dikendalikan. Tentu saja, upaya ini tidaklah mudah, mengingat berbagai pelonggaran sudah dilakukan. Dari diadakannya tes antigen atau PCR bagi setiap penumpang kereta api dan pesawat yang sudah melakukan vaksinasi, lengkap dengan booster-nya, hingga diperbolehkannya membuka masker di tempat terbuka. Di satu sisi, upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali aktivitas masyarakat dapat dipahami agar ekonomi segera pulih, terlebih target imunisasi saat ini sudah melampaui target. Terhitung hingga 2 Juli 2022, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96,78 persen, dosis kedua 81,20 persen, dan dosis ketiga 24,45 persen. Artinya, kekebalan komunitas sudah tercapai. Namun, di sisi lain kita tetap perlu melindungi mereka yang rentan, misalnya karena sudah berusia lanjut, anak-anak, atau yang belum mendapatkan vaksinasi karena berbagai alasan. Sedikit kita menilik Singapura. Mereka sudah menambah tempat tidur bagi pasien rawat inap di rumah sakit dan panti jompo. Posko berbasis komunitas juga sudah mulai dibuka untuk mengobati pasien bergejala ringan. Tidak hanya itu, posko tersebut juga digunakan untuk memantau pasien isolasi mandiri di wilayahnya masing-masing. Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Perlu disiagakan kembali Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia. Vaksinasi juga perlu untuk terus ditingkatkan cakupannya, dan kembali melakukan tracing untuk memutus rantai penularan. Lebih dari itu, masyarakat tetap perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dan kembali memakai masker di mana pun mereka berada. Cara seperti ini sudah terbukti tidak hanya efektif mencegah Covid-19, melainkan juga penyakit menular lainnya. Ya, kita memang tidak sebebas dulu saat sebelum ada Covid-19. Analisis kalimat fakta dan opininya!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

01

:

01

:

33

Klaim

44

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Zahra P

19 November 2023 11:48

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Kalimat fakta:</strong><br>1. Pada 30 Juni 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 2.248.<br>2. Satu bulan sebelumnya hanya ada 218 kasus.<br>3. Puncak penularan terjadi pada 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus.<br>4. Varian Delta muncul pada awal tahun 2021.<br>5. Kasus mulai menurun seiring meluasnya cakupan imunisasi.<br>6. Varian Omicron lebih mudah menular daripada Delta.<br>7. Varian Omicron memiliki turunan varian BA.2, BA.4, dan BA.5.<br>8. Tingkat keganasan virus Omicron semakin rendah.<br>9. Vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96,78 persen.<br>10. Vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 81,20 persen.<br>11. Vaksinasi dosis ketiga sudah mencapai 24,45 persen.<br>12. Singapura menambah tempat tidur bagi pasien rawat inap di rumah sakit dan panti jompo.<br>13. Singapura membuka posko berbasis komunitas untuk mengobati pasien bergejala ringan.<br>14. Posko tersebut juga digunakan untuk memantau pasien isolasi mandiri di wilayahnya masing-masing.<br>15. Indonesia perlu menyediakan Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia.<br>16. Vaksinasi perlu ditingkatkan cakupannya.<br>17. Tracing perlu dilakukan untuk memutus rantai penularan.<br>18. Masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan.<br>19. Masyarakat perlu memakai masker di mana pun mereka berada.</p><p><strong>Kalimat opini:</strong><br>1. Fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi.<br>2. Meski tingkat keganasan virus Omicron semakin rendah, berbagai cara tetap perlu diupayakan untuk mengendalikan penularan.<br>3. Upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali aktivitas masyarakat dapat dipahami agar ekonomi segera pulih.<br>4. Kekebalan komunitas sudah tercapai.<br>5. Perlu melindungi mereka yang rentan, seperti yang sudah berusia lanjut, anak-anak, atau yang belum mendapatkan vaksinasi.<br>6. Indonesia bisa melakukan hal yang sama seperti Singapura.<br>7. Masyarakat tidak sebebas dulu sebelum ada Covid-19.</p><p>&nbsp;</p><p>- SEMOGA MEMBANTU -</p>

Kalimat fakta:
1. Pada 30 Juni 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 2.248.
2. Satu bulan sebelumnya hanya ada 218 kasus.
3. Puncak penularan terjadi pada 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus.
4. Varian Delta muncul pada awal tahun 2021.
5. Kasus mulai menurun seiring meluasnya cakupan imunisasi.
6. Varian Omicron lebih mudah menular daripada Delta.
7. Varian Omicron memiliki turunan varian BA.2, BA.4, dan BA.5.
8. Tingkat keganasan virus Omicron semakin rendah.
9. Vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96,78 persen.
10. Vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 81,20 persen.
11. Vaksinasi dosis ketiga sudah mencapai 24,45 persen.
12. Singapura menambah tempat tidur bagi pasien rawat inap di rumah sakit dan panti jompo.
13. Singapura membuka posko berbasis komunitas untuk mengobati pasien bergejala ringan.
14. Posko tersebut juga digunakan untuk memantau pasien isolasi mandiri di wilayahnya masing-masing.
15. Indonesia perlu menyediakan Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia.
16. Vaksinasi perlu ditingkatkan cakupannya.
17. Tracing perlu dilakukan untuk memutus rantai penularan.
18. Masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan.
19. Masyarakat perlu memakai masker di mana pun mereka berada.

Kalimat opini:
1. Fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi.
2. Meski tingkat keganasan virus Omicron semakin rendah, berbagai cara tetap perlu diupayakan untuk mengendalikan penularan.
3. Upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali aktivitas masyarakat dapat dipahami agar ekonomi segera pulih.
4. Kekebalan komunitas sudah tercapai.
5. Perlu melindungi mereka yang rentan, seperti yang sudah berusia lanjut, anak-anak, atau yang belum mendapatkan vaksinasi.
6. Indonesia bisa melakukan hal yang sama seperti Singapura.
7. Masyarakat tidak sebebas dulu sebelum ada Covid-19.

 

- SEMOGA MEMBANTU -


Iklan

Mercon M

Community

28 April 2024 16:16

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban:</p><p>Kalimat fakta dalam teks editorial tersebut adalah:</p><p>1. "Pada 30 Juni 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 2.248."<br>2. "Satu bulan sebelumnya hanya ada 218 kasus."<br>3. "Fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi supaya tidak ada penyesalan nantinya."<br>4. "Varian Delta yang lebih ganas pada awal tahun 2021."<br>5. "Setelah lebih dari dua tahun terjadinya pandemi, kini datang lagi varian Delta yang lebih ganas pada awal tahun 2021."<br>6. "Omicron tidak seganas Delta."<br>7. "Omicron datang bersama kawan-kawannya. Muncul turunan varian Omicron dari BA.2, BA.4, hingga BA.5."<br>8. "Meski tingkat keganasan virus ini semakin rendah, namun berbagai cara tetap perlu diupayakan supaya penularan dapat segera dikendalikan."<br>9. "Dari diadakannya tes antigen atau PCR bagi setiap penumpang kereta api dan pesawat yang sudah melakukan vaksinasi, lengkap dengan booster-nya, hingga diperbolehkannya membuka masker di tempat terbuka."<br>10. "Target imunisasi saat ini sudah melampaui target. Terhitung hingga 2 Juli 2022, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96,78 persen, dosis kedua 81,20 persen, dan dosis ketiga 24,45 persen."<br>11. "Kekuatan komunitas sudah tercapai."<br>12. "Mereka sudah menambah tempat tidur bagi pasien rawat inap di rumah sakit dan panti jompo."<br>13. "Posko berbasis komunitas juga sudah mulai dibuka untuk mengobati pasien bergejala ringan."<br>14. "Posko tersebut juga digunakan untuk memantau pasien isolasi mandiri di wilayahnya masing-masing."<br>15. "Perlu disiagakan kembali Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia."<br>16. "Vaksinasi juga perlu untuk terus ditingkatkan cakupannya, dan kembali melakukan tracing untuk memutus rantai penularan."<br>17. "Masyarakat tetap perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dan kembali memakai masker di mana pun mereka berada."<br>18. "Cara seperti ini sudah terbukti tidak hanya efektif mencegah Covid-19, melainkan juga penyakit menular lainnya."</p><p>&nbsp;</p><p>Kalimat opini dalam teks editorial tersebut adalah:</p><p>1. "Fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi supaya tidak ada penyesalan nantinya."<br>2. "Meski tingkat keganasan virus ini semakin rendah, namun berbagai cara tetap perlu diupayakan supaya penularan dapat segera dikendalikan."<br>3. "Dari diadakannya tes antigen atau PCR bagi setiap penumpang kereta api dan pesawat yang sudah melakukan vaksinasi, lengkap dengan booster-nya, hingga diperbolehkannya membuka masker di tempat terbuka."<br>4. "Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama."<br>5. "Perlu disiagakan kembali Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia."<br>6. "Vaksinasi juga perlu untuk terus ditingkatkan cakupannya, dan kembali melakukan tracing untuk memutus rantai penularan."<br>7. "Masyarakat tetap perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dan kembali memakai masker di mana pun mereka berada."<br>8. "Cara seperti ini sudah terbukti tidak hanya efektif mencegah Covid-19, melainkan juga penyakit menular lainnya."<br>&nbsp;</p>

Jawaban:

Kalimat fakta dalam teks editorial tersebut adalah:

1. "Pada 30 Juni 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 2.248."
2. "Satu bulan sebelumnya hanya ada 218 kasus."
3. "Fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi supaya tidak ada penyesalan nantinya."
4. "Varian Delta yang lebih ganas pada awal tahun 2021."
5. "Setelah lebih dari dua tahun terjadinya pandemi, kini datang lagi varian Delta yang lebih ganas pada awal tahun 2021."
6. "Omicron tidak seganas Delta."
7. "Omicron datang bersama kawan-kawannya. Muncul turunan varian Omicron dari BA.2, BA.4, hingga BA.5."
8. "Meski tingkat keganasan virus ini semakin rendah, namun berbagai cara tetap perlu diupayakan supaya penularan dapat segera dikendalikan."
9. "Dari diadakannya tes antigen atau PCR bagi setiap penumpang kereta api dan pesawat yang sudah melakukan vaksinasi, lengkap dengan booster-nya, hingga diperbolehkannya membuka masker di tempat terbuka."
10. "Target imunisasi saat ini sudah melampaui target. Terhitung hingga 2 Juli 2022, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96,78 persen, dosis kedua 81,20 persen, dan dosis ketiga 24,45 persen."
11. "Kekuatan komunitas sudah tercapai."
12. "Mereka sudah menambah tempat tidur bagi pasien rawat inap di rumah sakit dan panti jompo."
13. "Posko berbasis komunitas juga sudah mulai dibuka untuk mengobati pasien bergejala ringan."
14. "Posko tersebut juga digunakan untuk memantau pasien isolasi mandiri di wilayahnya masing-masing."
15. "Perlu disiagakan kembali Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia."
16. "Vaksinasi juga perlu untuk terus ditingkatkan cakupannya, dan kembali melakukan tracing untuk memutus rantai penularan."
17. "Masyarakat tetap perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dan kembali memakai masker di mana pun mereka berada."
18. "Cara seperti ini sudah terbukti tidak hanya efektif mencegah Covid-19, melainkan juga penyakit menular lainnya."

 

Kalimat opini dalam teks editorial tersebut adalah:

1. "Fenomena ini perlu diwaspadai dan dimitigasi supaya tidak ada penyesalan nantinya."
2. "Meski tingkat keganasan virus ini semakin rendah, namun berbagai cara tetap perlu diupayakan supaya penularan dapat segera dikendalikan."
3. "Dari diadakannya tes antigen atau PCR bagi setiap penumpang kereta api dan pesawat yang sudah melakukan vaksinasi, lengkap dengan booster-nya, hingga diperbolehkannya membuka masker di tempat terbuka."
4. "Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama."
5. "Perlu disiagakan kembali Wisma Atlet, rumah sakit, puskesmas, dan posko mandiri untuk tanggap darurat di seluruh Indonesia."
6. "Vaksinasi juga perlu untuk terus ditingkatkan cakupannya, dan kembali melakukan tracing untuk memutus rantai penularan."
7. "Masyarakat tetap perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dan kembali memakai masker di mana pun mereka berada."
8. "Cara seperti ini sudah terbukti tidak hanya efektif mencegah Covid-19, melainkan juga penyakit menular lainnya."
 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

2. Pada rute terakhir out, kondisi kami sudah tidak optimal. Padahal jalan yang akan kami telusuri sungguh berat dengan resiko tinggi. Lorong gua menurun terjai dengan jarak 01 meter sampai 21 meter. Bukan cua licin, air yang tergenang juga mengalir dan jatoh mengikuti bentuk lorong gua. Kalau sampai terpeleset bisa berbahaya. Carilah kata yang tidak baku pada paragraf tersebut dan tuliskan bagaimana yang benar! ada yg tau ?

377

5.0

Jawaban terverifikasi

Belalang Anggrek Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akanmenyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek. Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 360°. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Gambar Balitang Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya. Cerdas Ceres Berbahasa dan Bersastra Indonesia Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber- tubuh. lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup. Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapabelalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama. berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. soal: Tulislah gagasan utama dari teks di atas (belalang anggrek)!

352

5.0

Jawaban terverifikasi