Kiranaaa A

07 Oktober 2025 02:32

Iklan

Kiranaaa A

07 Oktober 2025 02:32

Pertanyaan

1. Majas perbandingan seperti simile dan metafora tidak hanya memperindah bahasa, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam menyampaikan gagasan. Jelaskan minimal dua fungsi estetis atau komunikatif dari penggunaan majas perbandingan dalam sebuah karya sastra (seperti puisi atau cerpen)! Sertakan contoh singkat untuk memperkuat penjelasanmu!

1. Majas perbandingan seperti simile dan metafora tidak hanya memperindah bahasa, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam menyampaikan gagasan. Jelaskan minimal dua fungsi estetis atau komunikatif dari penggunaan majas perbandingan dalam sebuah karya sastra (seperti puisi atau cerpen)! Sertakan contoh singkat untuk memperkuat penjelasanmu! 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

12

:

06

:

19

Klaim

7

2


Iklan

Almira A

13 Oktober 2025 08:39

<p>Fungsi estetis majas perbandingan adalah untuk memperindah bahasa dan menciptakan imajinasi, sementara fungsi komunikatifnya adalah untuk menyampaikan pesan dengan lebih kuat, mendalam, dan mudah diingat.</p><p>&nbsp;</p><p>Contoh fungsi estetisnya adalah "Matanya bersinar bagai bintang", yang membuat deskripsi menjadi lebih hidup dan puitis. Sementara itu, contoh fungsi komunikatifnya adalah "Wajahnya bagaikan pinang dibelah dua", yang secara ringkas mengkomunikasikan kemiripan dua orang dengan kesan visual yang kuat.&nbsp;</p>

Fungsi estetis majas perbandingan adalah untuk memperindah bahasa dan menciptakan imajinasi, sementara fungsi komunikatifnya adalah untuk menyampaikan pesan dengan lebih kuat, mendalam, dan mudah diingat.

 

Contoh fungsi estetisnya adalah "Matanya bersinar bagai bintang", yang membuat deskripsi menjadi lebih hidup dan puitis. Sementara itu, contoh fungsi komunikatifnya adalah "Wajahnya bagaikan pinang dibelah dua", yang secara ringkas mengkomunikasikan kemiripan dua orang dengan kesan visual yang kuat. 


Iklan

Daratullaila D

15 Oktober 2025 04:47

<p>Dua fungsi estetis dan komunikatif dari penggunaan majas perbandingan seperti simile dan metafora :</p><p><strong>1. Menimbulkan keindahan dan imajinasi dalam bahasa (fungsi estetis)</strong></p><p>Majas perbandingan membuat kalimat lebih indah dan berkesan karena menghadirkan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca. Pembaca tidak hanya memahami makna secara logis, tetapi juga merasakan keindahan bahasa dan emosi yang terkandung.<br><strong>Contoh:</strong><br><i>“Wajahnya bening seperti embun pagi.”</i><br>(Simile ini membuat pembaca membayangkan kesegaran dan kelembutan wajah tokoh, bukan sekadar “cantik.”)</p><p>&nbsp;</p><p><strong>2. Memperkuat makna dan pesan (fungsi komunikatif)</strong></p><p>Dengan perbandingan, pengarang dapat menegaskan makna tertentu tanpa harus menjelaskan secara panjang. Pembaca akan lebih mudah memahami sifat, keadaan, atau suasana yang dimaksud melalui asosiasi yang dikenal.<br><strong>Contoh:</strong><br><i>“Ia adalah matahari bagi keluarganya.”</i><br>(Metafora ini menyampaikan bahwa tokoh tersebut adalah sumber kehangatan, semangat, dan kehidupan bagi keluarganya.)</p>

Dua fungsi estetis dan komunikatif dari penggunaan majas perbandingan seperti simile dan metafora :

1. Menimbulkan keindahan dan imajinasi dalam bahasa (fungsi estetis)

Majas perbandingan membuat kalimat lebih indah dan berkesan karena menghadirkan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca. Pembaca tidak hanya memahami makna secara logis, tetapi juga merasakan keindahan bahasa dan emosi yang terkandung.
Contoh:
“Wajahnya bening seperti embun pagi.”
(Simile ini membuat pembaca membayangkan kesegaran dan kelembutan wajah tokoh, bukan sekadar “cantik.”)

 

2. Memperkuat makna dan pesan (fungsi komunikatif)

Dengan perbandingan, pengarang dapat menegaskan makna tertentu tanpa harus menjelaskan secara panjang. Pembaca akan lebih mudah memahami sifat, keadaan, atau suasana yang dimaksud melalui asosiasi yang dikenal.
Contoh:
“Ia adalah matahari bagi keluarganya.”
(Metafora ini menyampaikan bahwa tokoh tersebut adalah sumber kehangatan, semangat, dan kehidupan bagi keluarganya.)


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Perhatikan puisi berikut! Ibu yang aku sayangi Ibu yang aku cintai Akan selalu kudoakan Agar hidupmu tenang Akan selalu kudoakan Agar hidupmu tentram Majas yang terjadapat dalam puisi tersebut adalah .... A. personifikasi B. metafora C. asosiasi D. pararelisme E. hiperbola Tolong sertakan penjelasannya 🙏🏻

1

5.0

Jawaban terverifikasi

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

4

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan