Soffyramadhani S

26 Maret 2024 00:46

Iklan

Iklan

Soffyramadhani S

26 Maret 2024 00:46

Pertanyaan

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

Pro dan Kontra Puisi Esai

Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.

Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga.

Setelah itu analisislah
1.bagian isu
2.bagian isi/argumen
3.kesimpulan
4.saran


4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

31 Maret 2024 03:20

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Analisis:</strong></p><p><strong>Bagian Isu:</strong> Isu utama yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru yang menuai kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Perdebatan antara pendukung dan penentang puisi esai menjadi fokus utama pembahasan.</p><p><strong>Bagian Isi/Argumen:</strong></p><ul><li><strong>Pro Puisi Esai:</strong> Pihak yang mendukung menganggap bahwa puisi esai dapat menjadikan puisi lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kehadiran catatan kaki dalam puisi esai dianggap sebagai upaya untuk menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Selain itu, penerbitan buku puisi esai di seluruh Indonesia menunjukkan adanya minat dan dukungan yang besar terhadap jenis puisi ini.</li><li><strong>Kontra Puisi Esai:</strong> Pihak yang menentang berpendapat bahwa puisi dan esai memiliki sifat yang berbeda. Puisi cenderung bersifat imajinatif dan fiksi, sementara esai bersifat faktual dan realistis. Beberapa penentang juga menyoroti klaim pencipta pertama puisi esai yang dianggap menyesatkan, serta masifnya gerakan puisi esai yang diduga didanai oleh pihak tertentu dengan tujuan tertentu.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong> Meskipun terdapat pro dan kontra, kemunculan puisi esai diakui sebagai fenomena dalam dunia sastra Indonesia. Hal ini menunjukkan kreativitas sastrawan Indonesia dan mengaktifkan kembali diskusi intelektual tentang perpuisian di Indonesia. Meskipun kontroversial, puisi esai dapat menjadi pembuka bagi kemunculan jenis puisi baru lainnya yang menambah dinamika sastra Indonesia.</p><p><strong>Saran:</strong> Untuk memperdalam analisis, bisa disertakan argumen lebih lanjut dari kedua pihak dan mengundang diskusi terbuka untuk mendengar berbagai pendapat. Selain itu, penting untuk mengungkapkan bahwa pentingnya apresiasi terhadap beragam jenis puisi untuk memperkaya wawasan sastra Indonesia.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Analisis:

Bagian Isu: Isu utama yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru yang menuai kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Perdebatan antara pendukung dan penentang puisi esai menjadi fokus utama pembahasan.

Bagian Isi/Argumen:

  • Pro Puisi Esai: Pihak yang mendukung menganggap bahwa puisi esai dapat menjadikan puisi lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kehadiran catatan kaki dalam puisi esai dianggap sebagai upaya untuk menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Selain itu, penerbitan buku puisi esai di seluruh Indonesia menunjukkan adanya minat dan dukungan yang besar terhadap jenis puisi ini.
  • Kontra Puisi Esai: Pihak yang menentang berpendapat bahwa puisi dan esai memiliki sifat yang berbeda. Puisi cenderung bersifat imajinatif dan fiksi, sementara esai bersifat faktual dan realistis. Beberapa penentang juga menyoroti klaim pencipta pertama puisi esai yang dianggap menyesatkan, serta masifnya gerakan puisi esai yang diduga didanai oleh pihak tertentu dengan tujuan tertentu.

Kesimpulan: Meskipun terdapat pro dan kontra, kemunculan puisi esai diakui sebagai fenomena dalam dunia sastra Indonesia. Hal ini menunjukkan kreativitas sastrawan Indonesia dan mengaktifkan kembali diskusi intelektual tentang perpuisian di Indonesia. Meskipun kontroversial, puisi esai dapat menjadi pembuka bagi kemunculan jenis puisi baru lainnya yang menambah dinamika sastra Indonesia.

Saran: Untuk memperdalam analisis, bisa disertakan argumen lebih lanjut dari kedua pihak dan mengundang diskusi terbuka untuk mendengar berbagai pendapat. Selain itu, penting untuk mengungkapkan bahwa pentingnya apresiasi terhadap beragam jenis puisi untuk memperkaya wawasan sastra Indonesia.

 

 

 


 


Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

31 Maret 2024 09:38

Jawaban terverifikasi

<p><strong>1. Bagian Isu:</strong> Isu yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru dalam sastra Indonesia. Perdebatan ini memunculkan pro dan kontra di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Para pendukung melihatnya sebagai inovasi untuk membuat puisi lebih dekat dan dipahami oleh masyarakat umum, sementara para penentang meragukan kesesuaian puisi dengan format esai yang bersifat faktual dan realistis.</p><p><strong>2. Bagian Isi/Argumen:</strong> a. Pendukung puisi esai menganggap bahwa kehadirannya memperbaharui puisi yang cenderung kaku dan sulit dipahami, dengan menambahkan catatan kaki untuk menjelaskan konteks sosial di luar puisi. b. Beberapa pihak yang mendukung bahkan menginisiasi gerakan puisi esai dengan menerbitkan karya-karya tersebut di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga. c. Penentang puisi esai berargumen bahwa puisi adalah bentuk sastra yang bersifat imajinatif, sedangkan esai bersifat faktual, sehingga kedua jenis tulisan ini tidak dapat digabungkan. d. Mereka juga menyoroti klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama puisi esai, dengan menyebutkan bahwa puisi dengan tema sosial dan catatan kaki telah ada sejak masa penyair Inggris abad ke-18. e. Kritik juga dialamatkan pada pembiayaan yang masif terhadap gerakan puisi esai oleh pihak tertentu yang mungkin memiliki motif politik atau komersial.</p><p><strong>3. Kesimpulan:</strong> Meskipun perdebatan mengenai puisi esai terus berlanjut, keberadaannya telah menciptakan fenomena baru dalam dunia sastra Indonesia. Pada akhirnya, keberadaan puisi esai menggambarkan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat merangsang diskusi intelektual tentang perpuisian Indonesia.</p><p><strong>4. Saran:</strong> a. Penting untuk terus menggali pemahaman lebih dalam tentang esensi puisi esai dan batas-batasnya dengan puisi tradisional serta esai faktual. b. Mendorong terbukanya ruang diskusi yang terbuka dan kritis di kalangan penyair, sastrawan, dan masyarakat umum untuk merespons dan mengevaluasi perkembangan sastra Indonesia. c. Perlunya transparansi dalam pembiayaan dan sponsor gerakan puisi esai agar tidak terjadi penyalahgunaan dan motif politis atau komersial yang merugikan integritas sastra.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

1. Bagian Isu: Isu yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru dalam sastra Indonesia. Perdebatan ini memunculkan pro dan kontra di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Para pendukung melihatnya sebagai inovasi untuk membuat puisi lebih dekat dan dipahami oleh masyarakat umum, sementara para penentang meragukan kesesuaian puisi dengan format esai yang bersifat faktual dan realistis.

2. Bagian Isi/Argumen: a. Pendukung puisi esai menganggap bahwa kehadirannya memperbaharui puisi yang cenderung kaku dan sulit dipahami, dengan menambahkan catatan kaki untuk menjelaskan konteks sosial di luar puisi. b. Beberapa pihak yang mendukung bahkan menginisiasi gerakan puisi esai dengan menerbitkan karya-karya tersebut di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga. c. Penentang puisi esai berargumen bahwa puisi adalah bentuk sastra yang bersifat imajinatif, sedangkan esai bersifat faktual, sehingga kedua jenis tulisan ini tidak dapat digabungkan. d. Mereka juga menyoroti klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama puisi esai, dengan menyebutkan bahwa puisi dengan tema sosial dan catatan kaki telah ada sejak masa penyair Inggris abad ke-18. e. Kritik juga dialamatkan pada pembiayaan yang masif terhadap gerakan puisi esai oleh pihak tertentu yang mungkin memiliki motif politik atau komersial.

3. Kesimpulan: Meskipun perdebatan mengenai puisi esai terus berlanjut, keberadaannya telah menciptakan fenomena baru dalam dunia sastra Indonesia. Pada akhirnya, keberadaan puisi esai menggambarkan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat merangsang diskusi intelektual tentang perpuisian Indonesia.

4. Saran: a. Penting untuk terus menggali pemahaman lebih dalam tentang esensi puisi esai dan batas-batasnya dengan puisi tradisional serta esai faktual. b. Mendorong terbukanya ruang diskusi yang terbuka dan kritis di kalangan penyair, sastrawan, dan masyarakat umum untuk merespons dan mengevaluasi perkembangan sastra Indonesia. c. Perlunya transparansi dalam pembiayaan dan sponsor gerakan puisi esai agar tidak terjadi penyalahgunaan dan motif politis atau komersial yang merugikan integritas sastra.

 

 

 


 


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Indonesia dan Malaysia adalah negara yang mempunyai berbagai kesamaan. Akan tetapi di satu sisi pernah terjadi peristiwa sengketa antara kedua negara. Salah satu sengketa yang pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia adalah terkait batas wilayah. Beberapa contoh kasus sengketa batas wilaya antara Indonesia dan Malaysia adalah sengketa Blok Ambalat dan sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan. selain sengketa terkait batas wilayah, sebutkan peristiwa yang pernah terjadi antara dua negara yang berkaitan dengan bidang seni dan budaya? menurut pedapat anda, mengapa hal itu bisa terjadi?Jelaskan!

21

5.0

Jawaban terverifikasi