Soffyramadhani S

26 Maret 2024 00:46

Iklan

Soffyramadhani S

26 Maret 2024 00:46

Pertanyaan

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

Pro dan Kontra Puisi Esai

Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.

Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga.

Setelah itu analisislah
1.bagian isu
2.bagian isi/argumen
3.kesimpulan
4.saran

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

19

:

12

:

16

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Salsabila M

Community

31 Maret 2024 03:20

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Analisis:</strong></p><p><strong>Bagian Isu:</strong> Isu utama yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru yang menuai kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Perdebatan antara pendukung dan penentang puisi esai menjadi fokus utama pembahasan.</p><p><strong>Bagian Isi/Argumen:</strong></p><ul><li><strong>Pro Puisi Esai:</strong> Pihak yang mendukung menganggap bahwa puisi esai dapat menjadikan puisi lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kehadiran catatan kaki dalam puisi esai dianggap sebagai upaya untuk menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Selain itu, penerbitan buku puisi esai di seluruh Indonesia menunjukkan adanya minat dan dukungan yang besar terhadap jenis puisi ini.</li><li><strong>Kontra Puisi Esai:</strong> Pihak yang menentang berpendapat bahwa puisi dan esai memiliki sifat yang berbeda. Puisi cenderung bersifat imajinatif dan fiksi, sementara esai bersifat faktual dan realistis. Beberapa penentang juga menyoroti klaim pencipta pertama puisi esai yang dianggap menyesatkan, serta masifnya gerakan puisi esai yang diduga didanai oleh pihak tertentu dengan tujuan tertentu.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong> Meskipun terdapat pro dan kontra, kemunculan puisi esai diakui sebagai fenomena dalam dunia sastra Indonesia. Hal ini menunjukkan kreativitas sastrawan Indonesia dan mengaktifkan kembali diskusi intelektual tentang perpuisian di Indonesia. Meskipun kontroversial, puisi esai dapat menjadi pembuka bagi kemunculan jenis puisi baru lainnya yang menambah dinamika sastra Indonesia.</p><p><strong>Saran:</strong> Untuk memperdalam analisis, bisa disertakan argumen lebih lanjut dari kedua pihak dan mengundang diskusi terbuka untuk mendengar berbagai pendapat. Selain itu, penting untuk mengungkapkan bahwa pentingnya apresiasi terhadap beragam jenis puisi untuk memperkaya wawasan sastra Indonesia.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Analisis:

Bagian Isu: Isu utama yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru yang menuai kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Perdebatan antara pendukung dan penentang puisi esai menjadi fokus utama pembahasan.

Bagian Isi/Argumen:

  • Pro Puisi Esai: Pihak yang mendukung menganggap bahwa puisi esai dapat menjadikan puisi lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Kehadiran catatan kaki dalam puisi esai dianggap sebagai upaya untuk menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Selain itu, penerbitan buku puisi esai di seluruh Indonesia menunjukkan adanya minat dan dukungan yang besar terhadap jenis puisi ini.
  • Kontra Puisi Esai: Pihak yang menentang berpendapat bahwa puisi dan esai memiliki sifat yang berbeda. Puisi cenderung bersifat imajinatif dan fiksi, sementara esai bersifat faktual dan realistis. Beberapa penentang juga menyoroti klaim pencipta pertama puisi esai yang dianggap menyesatkan, serta masifnya gerakan puisi esai yang diduga didanai oleh pihak tertentu dengan tujuan tertentu.

Kesimpulan: Meskipun terdapat pro dan kontra, kemunculan puisi esai diakui sebagai fenomena dalam dunia sastra Indonesia. Hal ini menunjukkan kreativitas sastrawan Indonesia dan mengaktifkan kembali diskusi intelektual tentang perpuisian di Indonesia. Meskipun kontroversial, puisi esai dapat menjadi pembuka bagi kemunculan jenis puisi baru lainnya yang menambah dinamika sastra Indonesia.

Saran: Untuk memperdalam analisis, bisa disertakan argumen lebih lanjut dari kedua pihak dan mengundang diskusi terbuka untuk mendengar berbagai pendapat. Selain itu, penting untuk mengungkapkan bahwa pentingnya apresiasi terhadap beragam jenis puisi untuk memperkaya wawasan sastra Indonesia.

 

 

 


 


Iklan

Nanda R

Community

31 Maret 2024 09:38

Jawaban terverifikasi

<p><strong>1. Bagian Isu:</strong> Isu yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru dalam sastra Indonesia. Perdebatan ini memunculkan pro dan kontra di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Para pendukung melihatnya sebagai inovasi untuk membuat puisi lebih dekat dan dipahami oleh masyarakat umum, sementara para penentang meragukan kesesuaian puisi dengan format esai yang bersifat faktual dan realistis.</p><p><strong>2. Bagian Isi/Argumen:</strong> a. Pendukung puisi esai menganggap bahwa kehadirannya memperbaharui puisi yang cenderung kaku dan sulit dipahami, dengan menambahkan catatan kaki untuk menjelaskan konteks sosial di luar puisi. b. Beberapa pihak yang mendukung bahkan menginisiasi gerakan puisi esai dengan menerbitkan karya-karya tersebut di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga. c. Penentang puisi esai berargumen bahwa puisi adalah bentuk sastra yang bersifat imajinatif, sedangkan esai bersifat faktual, sehingga kedua jenis tulisan ini tidak dapat digabungkan. d. Mereka juga menyoroti klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama puisi esai, dengan menyebutkan bahwa puisi dengan tema sosial dan catatan kaki telah ada sejak masa penyair Inggris abad ke-18. e. Kritik juga dialamatkan pada pembiayaan yang masif terhadap gerakan puisi esai oleh pihak tertentu yang mungkin memiliki motif politik atau komersial.</p><p><strong>3. Kesimpulan:</strong> Meskipun perdebatan mengenai puisi esai terus berlanjut, keberadaannya telah menciptakan fenomena baru dalam dunia sastra Indonesia. Pada akhirnya, keberadaan puisi esai menggambarkan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat merangsang diskusi intelektual tentang perpuisian Indonesia.</p><p><strong>4. Saran:</strong> a. Penting untuk terus menggali pemahaman lebih dalam tentang esensi puisi esai dan batas-batasnya dengan puisi tradisional serta esai faktual. b. Mendorong terbukanya ruang diskusi yang terbuka dan kritis di kalangan penyair, sastrawan, dan masyarakat umum untuk merespons dan mengevaluasi perkembangan sastra Indonesia. c. Perlunya transparansi dalam pembiayaan dan sponsor gerakan puisi esai agar tidak terjadi penyalahgunaan dan motif politis atau komersial yang merugikan integritas sastra.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

1. Bagian Isu: Isu yang dibahas adalah kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru dalam sastra Indonesia. Perdebatan ini memunculkan pro dan kontra di kalangan penyair dan pemerhati sastra. Para pendukung melihatnya sebagai inovasi untuk membuat puisi lebih dekat dan dipahami oleh masyarakat umum, sementara para penentang meragukan kesesuaian puisi dengan format esai yang bersifat faktual dan realistis.

2. Bagian Isi/Argumen: a. Pendukung puisi esai menganggap bahwa kehadirannya memperbaharui puisi yang cenderung kaku dan sulit dipahami, dengan menambahkan catatan kaki untuk menjelaskan konteks sosial di luar puisi. b. Beberapa pihak yang mendukung bahkan menginisiasi gerakan puisi esai dengan menerbitkan karya-karya tersebut di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga. c. Penentang puisi esai berargumen bahwa puisi adalah bentuk sastra yang bersifat imajinatif, sedangkan esai bersifat faktual, sehingga kedua jenis tulisan ini tidak dapat digabungkan. d. Mereka juga menyoroti klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama puisi esai, dengan menyebutkan bahwa puisi dengan tema sosial dan catatan kaki telah ada sejak masa penyair Inggris abad ke-18. e. Kritik juga dialamatkan pada pembiayaan yang masif terhadap gerakan puisi esai oleh pihak tertentu yang mungkin memiliki motif politik atau komersial.

3. Kesimpulan: Meskipun perdebatan mengenai puisi esai terus berlanjut, keberadaannya telah menciptakan fenomena baru dalam dunia sastra Indonesia. Pada akhirnya, keberadaan puisi esai menggambarkan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat merangsang diskusi intelektual tentang perpuisian Indonesia.

4. Saran: a. Penting untuk terus menggali pemahaman lebih dalam tentang esensi puisi esai dan batas-batasnya dengan puisi tradisional serta esai faktual. b. Mendorong terbukanya ruang diskusi yang terbuka dan kritis di kalangan penyair, sastrawan, dan masyarakat umum untuk merespons dan mengevaluasi perkembangan sastra Indonesia. c. Perlunya transparansi dalam pembiayaan dan sponsor gerakan puisi esai agar tidak terjadi penyalahgunaan dan motif politis atau komersial yang merugikan integritas sastra.

 

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

139

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

73

0.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

25

5.0

Jawaban terverifikasi

Kerusakan Situs Gunung Padang Akibat Gempa Cianjur Kepala Berita: Gunung Padang yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan. Gunung Padang turut terdampak gempa bumi. Tubuh Berita: Dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022), Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukmana, menjelaskan kerusakan Gunung Padang di bagian tourist information center (TIC), plafon TIC roboh akibat gempa. "Jadi yang rusak kantor TIC, itu pun hanya plafonnya yang jatuh. Kalau situs utamanya aman, tidak ada kerusakan apa pun," ucap Nanang, Sabtu (26/11/2022). Menurutnya, aktivitas wisata di Gunung Padang saat ini masih berjalan. Wisatawan dari luar daerah pun masih banyak yang berdatangan untuk melihat kemegahan struktur bangunan peninggalan leluhur itu. "Yang berkunjung masih banyak, terutama rombongan pelajar. Tapi tidak sebanyak sebelumnya, karena Cianjur masih berduka pascagempa," jelasnya. Ekor Berita: Gunung Padang merupakan situs megalitikum yang dibangun pada 5200 sebelum Masehi (SM). Situs dengan luas 291.800 meter persegi itu berlokasi di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Gunung Padang juga ternyata mengarah ke Gunung Gede Pangrango di sebelah utara. Bahkan perhitungan arahnya sangat tepat, di mana Gunung Gede sebenarnya tidak persis berada di nol derajat arah utara, dan Gunung Padang sengaja dirahakan sesuai garis lurus dengan Gunung Gede Pangrango. Situs Gunung Padang dibuat menggunakan bebatuan kekar kolom (coloumnar joint) dengan bentuk persegi lima memanjang disusun dan bukan terbentuk secara alami. Carilah ciri kebahasaan dalam teks berita tersebut!!

27

0.0

Jawaban terverifikasi