Jabbar V

14 Juli 2024 05:46

Iklan

Jabbar V

14 Juli 2024 05:46

Pertanyaan

1) Apa penyebab warga Indonesia masih hidup dalam garis kemiskinan? Sebutkan dan jelaskan contoh kondisi dan situasi! (jika perlu) 2) Jumlah penganggur di indonesia tahun 2024 sebanyak 7,2 juta jiwa. Artinya jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tenaga kerja sebanyak 149,38 juta jiwa. Tapi walaupun kecil, ini bisa jadi masalah baru. Salah satunya tidak bisa menikmati kemakmuran hingga depresi. Apa penyebabnya dan gimana solusi biar pengangguran berkurang? 3) Tahun 2024, Indonesia memiliki PDB rata-rata sebesar $5.509/kapita dari 279,1 juta jiwa. Tapi masih banyak masalah seperti biaya hidup tinggi, pengangguran, kriminal, dll. Coba bayangkan pada tahun 2037 mendatang. Kalau ekonomi PDB Indonesia tiba-tiba meroket hampir menyaingi negara Qatar, apa jadinya kalau semua penduduk Indonesia makmur sepenuhnya di pertengahan "Generasi emas tahun 2045"?​

1) Apa penyebab warga Indonesia masih hidup dalam garis kemiskinan? Sebutkan dan jelaskan contoh kondisi dan situasi! (jika perlu)


2) Jumlah penganggur di indonesia tahun 2024 sebanyak 7,2 juta jiwa. Artinya jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tenaga kerja sebanyak 149,38 juta jiwa. Tapi walaupun kecil, ini bisa jadi masalah baru. Salah satunya tidak bisa menikmati kemakmuran hingga depresi. Apa penyebabnya dan gimana solusi biar pengangguran berkurang? 


3) Tahun 2024, Indonesia memiliki PDB rata-rata sebesar $5.509/kapita dari 279,1 juta jiwa. Tapi masih banyak masalah seperti biaya hidup tinggi, pengangguran, kriminal, dll. Coba bayangkan pada tahun 2037 mendatang. Kalau ekonomi PDB Indonesia tiba-tiba meroket hampir menyaingi negara Qatar, apa jadinya kalau semua penduduk Indonesia makmur sepenuhnya di pertengahan "Generasi emas tahun 2045"?​

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

07

:

56

:

51

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

14 Juli 2024 05:54

Jawaban terverifikasi

Penyebab Kemiskinan di Indonesia Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 9,70 persen atau setara dengan 26,60 juta jiwa. Ada banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor struktural dan faktor nonstruktural. Faktor struktural adalah faktor yang terkait dengan struktur ekonomi dan sosial masyarakat. Faktor-faktor ini bersifat permanen dan sulit untuk diubah dalam waktu singkat. Beberapa contoh faktor struktural yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia adalah: * Keterbatasan akses terhadap sumber daya alam dan modal. Masyarakat miskin umumnya memiliki akses yang terbatas terhadap sumber daya alam dan modal, seperti tanah, air, dan modal usaha. Hal ini membuat mereka sulit untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. * Rendahnya kualitas pendidikan. Masyarakat miskin umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini membuat mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bergaji tinggi. * Kesenjangan pendapatan yang tinggi. Kesenjangan pendapatan yang tinggi antara kelompok kaya dan miskin merupakan salah satu penyebab utama kemiskinan. Hal ini membuat sebagian besar pendapatan nasional dikuasai oleh segelintir orang kaya, sehingga hanya sedikit yang tersisa untuk masyarakat miskin. Faktor nonstruktural adalah faktor yang terkait dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Faktor-faktor ini bersifat temporer dan dapat diubah dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa contoh faktor nonstruktural yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia adalah: * Bencana alam. Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir dapat menyebabkan kerusakan harta benda dan infrastruktur, sehingga membuat masyarakat miskin semakin terpuruk. * Penyakit. Penyakit dapat menyebabkan masyarakat miskin kehilangan kemampuan untuk bekerja dan mencari nafkah. * Perilaku konsumtif. Masyarakat miskin yang memiliki perilaku konsumtif cenderung menghabiskan pendapatan mereka untuk hal-hal yang tidak penting, sehingga mereka tidak memiliki tabungan untuk masa depan. Contoh Kondisi dan Situasi Berikut adalah beberapa contoh kondisi dan situasi yang dapat menyebabkan kemiskinan di Indonesia: * Seorang petani yang tinggal di daerah terpencil. Petani tersebut memiliki akses yang terbatas terhadap sumber daya alam dan modal, seperti tanah, air, dan modal usaha. Hal ini membuat mereka sulit untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. * Seorang buruh pabrik yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Buruh pabrik tersebut hanya memiliki keterampilan yang terbatas, sehingga mereka hanya mendapatkan upah yang rendah. * Seorang anak yang berasal dari keluarga miskin. Anak tersebut tidak dapat bersekolah karena orang tuanya tidak mampu membiayainya. Hal ini membuat anak tersebut tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan pekerjaan yang baik di masa depan. Solusi Mengurangi Kemiskinan Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Upaya-upaya tersebut antara lain: * Meningkatkan akses terhadap sumber daya alam dan modal. Pemerintah menyediakan berbagai program bantuan kepada masyarakat miskin, seperti program bantuan modal usaha, program bantuan pupuk dan benih, dan program bantuan infrastruktur. * Meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin. * Mempersempit kesenjangan pendapatan. Pemerintah meningkatkan upah minimum regional (UMR) dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin. * Membangun infrastruktur. Pemerintah membangun infrastruktur di daerah-daerah terpencil, seperti jalan raya, jembatan, dan irigasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap berbagai layanan publik dan pasar. Selain upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mengurangi kemiskinan. Masyarakat dapat melakukan berbagai upaya, seperti: * Meningkatkan keterampilan. Masyarakat dapat mengikuti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja. * Meningkatkan perilaku konsumtif. Masyarakat dapat membiasakan diri untuk hidup hemat dan tidak boros. * Membangun usaha sendiri. Masyarakat dapat membangun usaha sendiri untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Dengan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan kemiskinan di Indonesia dapat dikurangi dan diatasi.


Jabbar V

14 Juli 2024 07:02

Hampir sempurna

Iklan

Salsabila M

Community

14 Juli 2024 13:27

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>1) Penyebab Warga Indonesia Masih Hidup dalam Garis Kemiskinan</p><p>Beberapa penyebab utama mengapa banyak warga Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan meliputi:</p><p><strong>1. Pendidikan Rendah:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Banyak warga Indonesia yang tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak. Akibatnya, mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.</li><li><strong>Contoh:</strong> Anak-anak di pedesaan yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena jarak yang jauh dan biaya yang tinggi.</li></ul><p><strong>2. Kurangnya Lapangan Pekerjaan:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Sektor-sektor ekonomi tertentu tidak mampu menyerap tenaga kerja yang ada.</li><li><strong>Contoh:</strong> Di daerah-daerah tertentu, banyak orang yang bekerja di sektor informal dengan pendapatan yang tidak menentu.</li></ul><p><strong>3. Keterbatasan Akses Terhadap Layanan Kesehatan:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Banyak orang tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai, yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.</li><li><strong>Contoh:</strong> Warga di pedesaan yang tidak memiliki akses ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.</li></ul><p><strong>4. Infrastruktur yang Kurang Memadai:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Infrastruktur yang buruk menghambat perkembangan ekonomi dan akses ke layanan dasar.</li><li><strong>Contoh:</strong> Jalan yang rusak parah yang menghambat transportasi barang dan orang.</li></ul><p><strong>5. Ketidakmerataan Pembangunan:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Pembangunan yang tidak merata antara kota dan desa menyebabkan ketimpangan ekonomi.</li><li><strong>Contoh:</strong> Pendapatan masyarakat di desa jauh lebih rendah dibandingkan di kota.</li></ul><p>2) Penyebab dan Solusi untuk Mengurangi Pengangguran di Indonesia</p><p><strong>Penyebab Pengangguran:</strong></p><ul><li><strong>Ketidaksesuaian antara Pendidikan dan Keterampilan dengan Kebutuhan Pasar Kerja:</strong> Banyak lulusan yang keterampilannya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri.</li><li><strong>Kurangnya Investasi dalam Sektor-sektor Produktif:</strong> Tanpa investasi yang memadai, lapangan kerja baru tidak bisa tercipta.</li><li><strong>Regulasi Tenaga Kerja yang Kaku:</strong> Beberapa regulasi mungkin menghambat penciptaan lapangan kerja baru.</li></ul><p><strong>Solusi untuk Mengurangi Pengangguran:</strong></p><ul><li><strong>Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan:</strong> Menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja dan menyediakan pelatihan keterampilan yang relevan.</li><li><strong>Mendorong Investasi:</strong> Pemerintah dapat memberikan insentif untuk mendorong investasi dalam sektor-sektor yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.</li><li><strong>Deregulasi dan Reformasi Pasar Tenaga Kerja:</strong> Memperbaiki regulasi yang menghambat penciptaan lapangan kerja dan mendorong fleksibilitas di pasar tenaga kerja.</li><li><strong>Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM):</strong> Memberikan dukungan kepada UMKM agar mereka dapat tumbuh dan menciptakan lapangan kerja baru.</li></ul><p>3) Bayangan Ekonomi Indonesia pada 2037 dan Kemakmuran di 2045</p><p>Jika pada tahun 2037 ekonomi PDB Indonesia meroket dan hampir menyaingi Qatar, berikut adalah beberapa kemungkinan yang dapat terjadi:</p><p><strong>1. Kenaikan Standar Hidup:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Dengan PDB per kapita yang tinggi, standar hidup masyarakat meningkat.</li><li><strong>Contoh:</strong> Akses yang lebih baik ke pendidikan, kesehatan, dan perumahan.</li></ul><p><strong>2. Peningkatan Infrastruktur:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Investasi besar-besaran dalam infrastruktur, seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi.</li><li><strong>Contoh:</strong> Jalan raya yang lebih baik, jaringan listrik yang stabil, dan akses internet yang luas.</li></ul><p><strong>3. Diversifikasi Ekonomi:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Ekonomi yang tidak hanya bergantung pada satu sektor, melainkan banyak sektor produktif.</li><li><strong>Contoh:</strong> Perkembangan sektor teknologi, manufaktur, dan pariwisata.</li></ul><p><strong>4. Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran:</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Dengan lapangan kerja yang banyak dan ekonomi yang tumbuh, angka kemiskinan dan pengangguran turun drastis.</li><li><strong>Contoh:</strong> Lebih banyak warga yang memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan yang mencukupi.</li></ul><p><strong>5. Kemakmuran di Tahun 2045 (Generasi Emas):</strong></p><ul><li><strong>Kondisi:</strong> Semua penduduk Indonesia mencapai kemakmuran penuh dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi.</li><li><strong>Contoh:</strong> Akses universal ke pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan standar hidup yang tinggi.</li></ul><p>Namun, untuk mencapai ini, Indonesia perlu melakukan sejumlah langkah strategis, termasuk:</p><ul><li><strong>Reformasi Ekonomi dan Kebijakan yang Berkelanjutan:</strong> Menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.</li><li><strong>Pengembangan Sumber Daya Manusia:</strong> Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja.</li><li><strong>Pembangunan Infrastruktur yang Inklusif:</strong> Memastikan pembangunan infrastruktur merata di seluruh wilayah Indonesia.</li><li><strong>Memperkuat Tata Kelola dan Pemberantasan Korupsi:</strong> Meningkatkan efisiensi pemerintahan dan transparansi untuk mendukung pembangunan ekonomi.</li><li>&nbsp;</li></ul>

 

1) Penyebab Warga Indonesia Masih Hidup dalam Garis Kemiskinan

Beberapa penyebab utama mengapa banyak warga Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan meliputi:

1. Pendidikan Rendah:

  • Kondisi: Banyak warga Indonesia yang tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak. Akibatnya, mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
  • Contoh: Anak-anak di pedesaan yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena jarak yang jauh dan biaya yang tinggi.

2. Kurangnya Lapangan Pekerjaan:

  • Kondisi: Sektor-sektor ekonomi tertentu tidak mampu menyerap tenaga kerja yang ada.
  • Contoh: Di daerah-daerah tertentu, banyak orang yang bekerja di sektor informal dengan pendapatan yang tidak menentu.

3. Keterbatasan Akses Terhadap Layanan Kesehatan:

  • Kondisi: Banyak orang tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai, yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.
  • Contoh: Warga di pedesaan yang tidak memiliki akses ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

4. Infrastruktur yang Kurang Memadai:

  • Kondisi: Infrastruktur yang buruk menghambat perkembangan ekonomi dan akses ke layanan dasar.
  • Contoh: Jalan yang rusak parah yang menghambat transportasi barang dan orang.

5. Ketidakmerataan Pembangunan:

  • Kondisi: Pembangunan yang tidak merata antara kota dan desa menyebabkan ketimpangan ekonomi.
  • Contoh: Pendapatan masyarakat di desa jauh lebih rendah dibandingkan di kota.

2) Penyebab dan Solusi untuk Mengurangi Pengangguran di Indonesia

Penyebab Pengangguran:

  • Ketidaksesuaian antara Pendidikan dan Keterampilan dengan Kebutuhan Pasar Kerja: Banyak lulusan yang keterampilannya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri.
  • Kurangnya Investasi dalam Sektor-sektor Produktif: Tanpa investasi yang memadai, lapangan kerja baru tidak bisa tercipta.
  • Regulasi Tenaga Kerja yang Kaku: Beberapa regulasi mungkin menghambat penciptaan lapangan kerja baru.

Solusi untuk Mengurangi Pengangguran:

  • Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan: Menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja dan menyediakan pelatihan keterampilan yang relevan.
  • Mendorong Investasi: Pemerintah dapat memberikan insentif untuk mendorong investasi dalam sektor-sektor yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
  • Deregulasi dan Reformasi Pasar Tenaga Kerja: Memperbaiki regulasi yang menghambat penciptaan lapangan kerja dan mendorong fleksibilitas di pasar tenaga kerja.
  • Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM): Memberikan dukungan kepada UMKM agar mereka dapat tumbuh dan menciptakan lapangan kerja baru.

3) Bayangan Ekonomi Indonesia pada 2037 dan Kemakmuran di 2045

Jika pada tahun 2037 ekonomi PDB Indonesia meroket dan hampir menyaingi Qatar, berikut adalah beberapa kemungkinan yang dapat terjadi:

1. Kenaikan Standar Hidup:

  • Kondisi: Dengan PDB per kapita yang tinggi, standar hidup masyarakat meningkat.
  • Contoh: Akses yang lebih baik ke pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

2. Peningkatan Infrastruktur:

  • Kondisi: Investasi besar-besaran dalam infrastruktur, seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi.
  • Contoh: Jalan raya yang lebih baik, jaringan listrik yang stabil, dan akses internet yang luas.

3. Diversifikasi Ekonomi:

  • Kondisi: Ekonomi yang tidak hanya bergantung pada satu sektor, melainkan banyak sektor produktif.
  • Contoh: Perkembangan sektor teknologi, manufaktur, dan pariwisata.

4. Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran:

  • Kondisi: Dengan lapangan kerja yang banyak dan ekonomi yang tumbuh, angka kemiskinan dan pengangguran turun drastis.
  • Contoh: Lebih banyak warga yang memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan yang mencukupi.

5. Kemakmuran di Tahun 2045 (Generasi Emas):

  • Kondisi: Semua penduduk Indonesia mencapai kemakmuran penuh dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi.
  • Contoh: Akses universal ke pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan standar hidup yang tinggi.

Namun, untuk mencapai ini, Indonesia perlu melakukan sejumlah langkah strategis, termasuk:

  • Reformasi Ekonomi dan Kebijakan yang Berkelanjutan: Menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
  • Pengembangan Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja.
  • Pembangunan Infrastruktur yang Inklusif: Memastikan pembangunan infrastruktur merata di seluruh wilayah Indonesia.
  • Memperkuat Tata Kelola dan Pemberantasan Korupsi: Meningkatkan efisiensi pemerintahan dan transparansi untuk mendukung pembangunan ekonomi.
  •  

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1) Apa perbedaan antara kebaikan dan keburukan? Sebutkan dan jelaskan : • Beberapa contoh dari kebaikan dan keburukan! • Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan keburukan! • Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan kebaikan! 2) Di sebuah Sekolah Dasar, Si Akbar datang terlambat. Guru killer pun memukul siswa dengan penggaris kayu sampai 10x. Siswa lain hanya ketawa melihat tanpa ada kecurigaan pada situasi ini. Padahal Akbar ini lahir dari keluarga miskin. Setiap hari, Akbar harus membantu orang tua dalam waktu yang sangat banyak. Hari ke dua sampai hari ke lima, guru killer pun terus memukul Akbar sampai 50x. Siswa lain merasa khawatir, bahwa memukul sebanyak ini sangat tidak manusiawi dilakukan. Namun Guru killer tidak habis pikir, kenapa Akbar selalu terlambat sekolah. Setelah lebih dari 5 hari, guru killer mengikuti Akbar yang sedang pulang. Alangkah terkejutnya, bahwa Akbar banyak membantu orang tua kegiatan. Karena Orang tua sudah lansia. Guru killer pun sadar dan menyesal atas perbuatan itu. Tiba-tiba siswa sekelas Akbar datang menghampiri. Siswa lain merasa kaget dan siswa merasa tidak adil dengan guru killer. Keesokan harinya, saat guru killer masuk kelas. Disambut oleh kemarahan siswa lain, karena guru killer dianggap telah mencemarkan nama baik Akbar yang hidup miskin, ditambah lagi siswa mengganggap guru sebagai monster killer dan harus dipukul. Pada akhirnya siswa lain menghajar guru habis-habisan sampai gurunya menangis. Pada saat Akbar terlambat ke kelas melihat siswa lain mengeroyok Guru Killer, Akbar pun merasa bahwa Guru Killer tidak sejahat itu. Berdasarkan cerita diatas, apa dan bagaimana : • Penyebab guru killer tega memukul Akbar tanpa sebab! • Persamaan antara guru killer dan siswa lain terhadap Akbar? • Guru dianggap sebagai monster killer? jelaskan! • Rasanya jika Guru killer dikeroyok sama siswa lain? • Cara mengatasi agar guru killer dan siswa bisa diselesaikan secara damai? Jelaskan kesimpulan! 3) Setelah kejadian nomor dua tadi, para pemimpin negara langsung turun tangan ke sebuah lokasi Sekolah Dasar. Soal kasus siswa lain memukul Guru Killer, gara-gara memukul Akbar dengan alasan terlambat. Padahal Akbar hidup dalam garis kemiskinan. Akibatnya, Guru killer dikenakan sanksi tegas, karena telah membuat Akbar trauma dan siswa lain merasa provokasi. Sanksinya adalah Guru Killer tidak boleh bertemu Akbar di ruang kelas selama 3 bulan dan pengajar guru di kelas Akbar akan diganti oleh kepala sekolah untuk sementara waktu. Guru killer juga mengurangi gaji sebesar 30%/bulan. Bayangkan saja kalau Akbar sampai masuk ke rumah sakit, maka Guru killer bisa dituntut 15 tahun penjara. Berdasarkan diatas : • Apakah sanksi Guru killer dianggap pantas? Jelaskan! (kalau ada) • Mengapa pemimpin negara harus melakukan di Sekolah Dasar untuk menyelamatkan Akbar? • Apa jadinya kalau Guru Killer beneran dibenci oleh satu sekolah dasar dan cenderung dijauhi? Jelaskan! (Jika ada) • Apakah kepemimpinan perlu penanganan medis kepada Akbar? • Tuliskan contoh dari cerita diatas, berdasarkan Keburukan dibalas dengan kebaikan!

8

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

74

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Soal Essay nomor 1-5! Hadiah : 5.000 poin 1) Apa perbedaan antara kejujuran dan kebohongan? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 2) Apa perbedaan antara sisi terang💡dan sisi gelap? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 3) Negara kita menempatkan peringkat kedua, sebagai negara paling tidak jujur dalam akademik di dunia. Selama ketidakjujuran masih ada, kita tidak dapat memberi harapan untuk bisa jadi negara maju di tahun 2035-2045 mendatang. Padahal kita mempunyai sebuah aplikasi Ruangguru untuk membantu belajar dari kelas 1 SD sampai kelas 12 SMA. Sayangnya jumlah unduhan siswa hanya sekitar 25 juta orang dari 278 juta orang di seluruh Indonesia. Alasan tidak semua orang download apk adalah sebagian besar orang sudah pada kerja, sebagian pada penganggur, dan sebagian kecil pelajar belum mencoba apk ini. Bahkan orang menengah kebawah tidak bisa main apk Ruangguru, kalau tidak punya HP. Akibatnya, negara bangsa kita jadi tercemar, gara-gara manusia tidak jujur dan lemah hukum dari pemerintah otonomi daerah. Berdasarkan keburukan diatas, mengapa apk ruangguru tidak seramai di FYP medosos dan apa saja pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari sisi gelap NKRI tersebut? Jelaskan harapan dan kesempatan! (Jika perlu) 4) Perhatikan Ilustrasi berikut! (berdasarkan nomor 2 atas) Sebagian orang yang melihat berita ini merasa, kalau negara kita sudah tidak ada harapan lagi untuk bisa memajukan negara. Karena negara kita semakin tertinggal dari negara lain. Tidak heran kalau suatu saat nanti ada negara menyerang NKRI, maka hancurlah semua harapan kehidupan dan mengambil ahli semua tanah kita dari negara asing. Akhirnya beberapa kelompok orang seluruh daerah menulis surat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara b*n*h diri. Cara ini sebagai bentuk pasrah bagi sebagian rakyat negara, sampai dunia internasional jadi kaget. Berdasarkan ilustrasi tadi, mengapa rakyat begitu cemas sama situasi ketidakjujuran dan apa jadinya kalau 278 juta jiwa mengakhiri hidup barengan? Jelaskan dampaknya! 5) Setelah membaca nomor 3 dan 4, kita semakin paham betapa kejamnya manusia sebagai ketidakpedulian sesamanya. Walaupun begitu, bukan berarti kita langsung mengakhiri hidup. Perlu di ingat, bahwa tidak semua penduduk Indonesia antara penjabat atau rakyat itu jahat lho. Masih banyak orang yang peduli mengenai sosial postif dan kerjasama. Kalau sosial tidak ada, maka teknologi, makanan cepat saji, dan kendaraan gak bakalan ada sampai saat ini. Bandingkan sama negara lain, yang paling bahaya itu justru perang senjata yang bisa memakan banyak korban di timur tengah. Solusinya hanya satu, yaitu memperkuat hukum dalam UU tentang masalah kejujuran. Hukuman ini akan diberatkan, tergantung tingkat keparahan suatu negara. Berdasarkan diatas, bagaimana tanggapanmu?

15

5.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

25

5.0

Jawaban terverifikasi