Urutkan
Ridho E
Ditanya 5 menit yang lalu
0
Aisyah U
Ditanya 14 menit yang lalu
0
Ridho E
Ditanya 18 menit yang lalu
0
Intan K
Ditanya 39 menit yang lalu
0
Ridho E
Ditanya sejam yang lalu
0
Ridho E
Ditanya sejam yang lalu
0
Intan K
Ditanya sejam yang lalu
0
Ridho E
Ditanya sejam yang lalu
0
Afifah U
Ditanya sejam yang lalu
0
Kalimat yang tepat untuk melengkapi isi surat undangan tersebut adalah ...
38
0.0
Jelaskan kaidah kebahasaan keterhubungan kata dan kalimat!
57
0.0
Konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama disebut ....
90
3.0
Kerjakan soal berikut !
Sebutkan contoh-contoh buku fiksi!
40
5.0
Kerjakan soal berikut !
Sebutkan syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah ulasan resensi!
25
1.0
Perhatikan kutipan buku fiksi berikut !
"Kau masih baru tamat sekolah. Kau belum pantas berpacaran. Aku tak ingin kau berhubungan
dengan si tukang kredit itu."
Uni Ida hanya diam dengan menekukkan wajah ke lantai. Tak berani menatap wajah Abak.
"Aku tak ingin lagi mendengar bila kau berjumpa dengannya. Aku merasa dia bukan orang-orang baik jangan pernah berhubungan dengan orang yang tak tahu asal-usulnya. Kau mengerti?"
Uni Ida tak menyahut kata-kata Abak. Mulutnya membisu. Tubuhnya kaku. Ia serupa patung. Tapi air mata Uni Ida tumpah. Membasahi pipinya. Dan Abak tidak memikirkan air mata. Bagi Abak, keputusannya tak boleh dilanggar. Mak tak berani menyahut. Mak hanya diam. Kaku. Tapi di akhir pertemuan malam itu, Abak sempat menyalahkan Mak.
"Ini ulahmu, mengundang. si tukang kredit itu datang ke rumah," kata Abak.
Seperti Uni Ida. Mak juga hanya diam.
Di hari berikutnya, Mak tidak pernah lagi menitipkan uang pada Uni Ida. Ini adalah salah satu cara agar Uni Ida dan si Tukang kredit itu tidak pernah lagi berjumpa. Setiap tukang kredit itu datang ke rumah, Maklah yang memberikan uang cicilannya.
Aku tidak tabu apa yang terjadi pada si tukang kredit itu setelah dia tidak berjumpa dengan Uni Ida untuk beberapa lama. Yang kuingat tentang Uni Ida adalah bahwa setiap malam datang, Uni Ida tidak pernah lagi keluar kamar. Mukanya terlihat murung setiap hari. Dia pun sudah tidak banyak bicara. Dan Abak, tidak pernah hirau pada perubahan sikap Uni Ida itu.
Aku tentu kasihan pada Uni Ida kala itu. Beberapa kali aku sengaja membawakan makanan ke kamarnya. Tapi setiap makanan yang pernah kubawakan, tak pernah dimakan Uni Ida. Begitu juga bila aku menyapanya. Uni Ida tak pernah menyahut.
Suatu sore, aku mendengar suara gaduh di depan rumah kami. Dengan langkah gegas aku menyusul asal suara itu. Sesampai di pohon nangka, di samping rumah, kulihat Abak sedang mendorong tubuh si tukang kredit itu agar meninggalkan rumah. Di teras rumah, Mak memegangi tubuh Uni Ida yang sedang menangis.
"Pergi kau! Pergi! Pergi!" Berulang-ulang Abak mengucapkan kata-kata itu dengan lantang.
"Jangan pernah lagi kau injak rumahku ini. Pergi! Pergi!" Abak baru berhenti berteriak setelah tubuh si tukang kredit itu hilang di balik semak dan sebatang pohon asam kandis. Sedangkan Uni Ida, tak henti-hentinya menangis, kadang seperti orang meraung. Suaranya mengalahkan kicauan suara burung. dan pekikan monyet-monyet liar yang hendak mencuri nasi basi jemuran Mak.
Dikutip dari: Farizal Sikumbang, "Penagih Hutang Bersepeda. Kumbang" dalam Kasur Tanah, Jakarta, Penerbit Buku Kompas, 2018
Tentukan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan buku fiksi tersebut !
24
0.0
Kerjakan soal berikut !
Jelaskan maksud pesan moral dalam buku fiksi!
2
0.0
Perhatikan kutipan buku nonfiksi berikut !
Motivasi diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri sendiri, tanpa adanya bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan menemukan alasan untuk bertindak atau melakukan sesuatu tanpa adanya bantuan orang lain. Proses mendapatkan dorongan bertindak ini pada dasarnya adalah sebuah proses penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang memiliki keinginan yang merupakan dorongan untuk bertindak, tetapi seringkali dorongan tersebut melemah karena faktor luar. Melemahnya dorongari ini bisa dilihat dari hilangnya harapan dan ketidakberdayaan.
Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan, bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidakberdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita dapat mengalir kembali.
Disadur darl: Sukini, Menjadi Diri Sendiri, Yogyakarta, Relasi Inti Media, 2016
Tuliskan kesan pribadi atau tanggapan yang sesuai dengan kutipan buku nonfiksi tersebut !
11
0.0
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia