Iklan

Pertanyaan

Teori Kebutuhan


    Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendikiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. 

    Hakim memulai berbicara. ''Seandainya saja setiap orang mau mematuhi hukum dan etika."

    Nasrudin memotong, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, melainkan hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan" 

    Hakim mencoba bertaktik, "Namun. coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan Anda pilih?"

    Nasrudin menjawab seketika, 'Tentu saja, saya memilih kekayaan." 

    Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendikiawan yang diakui masyarakat. Anda malah memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"

    Nasrudin balik bertanya. "Kalau pilihan Anda sendiri?"

    Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."

    Nasrudin menutup percakapan "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."undefined 

Dikutip dari: Mansur Aliman, "Teori Kebutuhan" dalam 101 Humor Sufi Lucu Sedunia, Yogyakarta, Araska 2015

Ubahlah teks anekdot tersebut ke dalam bentuk dialog!

Ubahlah teks anekdot tersebut ke dalam bentuk dialog! 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

00

:

13

:

36

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah teks anekdot tersebut dapat diubah menjadi dialog dengan menggunakan kalimat langsung. Teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu. Anekdot disajikan dengan cerita yang terinspirasi dari kejadian sebenarnya yang diperankan oleh tokoh-tokoh penting atau terkenal dan bertujuan untuk melakukan kritikan terhadap suatu kejadian. Dialog merupakan percakapan antara dua orang atau lebih. Langkah-langkah mengubah teks anekdot menjadi dialog, yaitu sebagai berikut. Mencermati teks anekdot. Memahami jalan cerita dalam teks anekdot tersebut. Mencatat unsur-unsur pokok atau unsur-unsur penting dalam teks anekdot. Mengubah ke bentuk dialog dengan menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung merupakan kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan tanda petik. Contoh penggunaan kalimat langsung dalam dialog seperti di bawah ini. Nita: "Yan, kamu mau ke mana?" Ryan: "Ke rumah sakit." Berikut unsur-unsur pokok dalam teks anekdot tersebut. Nasrudin sedang berbicara dengan hakim kota. Hakim memberikan pernyataan, kalau seandainya saja setiap orang mematuhi hukum dan etika. Nasrudin langsung merespon pernyataan dari Hakim, kalau seharusnyahukumlah yangharus disesuaikan dengan kemanusiaan.” Hakim memberikan pertanyaan kepada Nasrudin terkait pilihan kekayaan atau kebijaksanaan. Nasrudin memilih kekayaan. Hakim mengatakan kalau pilihan Nasrudin memalukan. Nasrudin bertanya balik kepada Hakim. Hakim memilih kebijaksanaan. Nasrudin memberikan pernyataan, kalausemua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya. Berdasarkan unsur-unsur pokok tersebut, teks anekdot tersebut dapat diubah menjadi dialog dengan kerangka sebagai berikut. Hakim : "Seandainya setiap orang di negeri ini mematuhi hukum dan etika." Nasrudin : "Seharusnya hukum yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan." Hakim : "...." Nasrudin : "...." Dengan kerangka tersebut, dapat dibuat dialog anekdot yang lebih lengkap.

Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah teks anekdot tersebut dapat diubah menjadi dialog dengan menggunakan kalimat langsung.

Teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu. Anekdot disajikan dengan cerita yang terinspirasi dari kejadian sebenarnya yang diperankan oleh tokoh-tokoh penting atau terkenal dan bertujuan untuk melakukan kritikan terhadap suatu kejadian.

Dialog merupakan percakapan antara dua orang atau lebih.

Langkah-langkah mengubah teks anekdot menjadi dialog, yaitu sebagai berikut.

  1. Mencermati teks anekdot. Memahami jalan cerita dalam teks anekdot tersebut.
  2. Mencatat unsur-unsur pokok atau unsur-unsur penting dalam teks anekdot.
  3. Mengubah ke bentuk dialog dengan menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung merupakan kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan tanda petik. Contoh penggunaan kalimat langsung dalam dialog seperti di bawah ini.
    Nita: "Yan, kamu mau ke mana?"
    Ryan: "Ke rumah sakit."

Berikut unsur-unsur pokok dalam teks anekdot tersebut.

  • Nasrudin sedang berbicara dengan hakim kota.
  • Hakim memberikan pernyataan, kalau seandainya saja setiap orang mematuhi hukum dan etika.
  • Nasrudin langsung merespon pernyataan dari Hakim, kalau seharusnya hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.”
  • Hakim memberikan pertanyaan kepada Nasrudin terkait pilihan kekayaan atau kebijaksanaan.
  • Nasrudin memilih kekayaan.
  • Hakim mengatakan kalau pilihan Nasrudin memalukan.
  • Nasrudin bertanya balik kepada Hakim. Hakim memilih kebijaksanaan.
  • Nasrudin memberikan pernyataan, kalau semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.

Berdasarkan unsur-unsur pokok tersebut, teks anekdot tersebut dapat diubah menjadi dialog dengan kerangka sebagai berikut.
Hakim     : "Seandainya setiap orang di negeri ini mematuhi hukum dan etika."
Nasrudin : "Seharusnya hukum yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."
Hakim     : "...."
Nasrudin : "...."

Dengan kerangka tersebut, dapat dibuat dialog anekdot yang lebih lengkap. 

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

8

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!