Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan salah satu atom H diganti dengan atom halogen (F, Cl, Br, I). Haloalkana sering dilambang dengan rumus
, R menyatakan rantai karbon dan X menyatakan gugus halogen.
Penamaan dan penomoran haloalkana adalah secara alfabetis (A-Z), tidak lagi berdasarkan kereaktifan unsur halogen. Alfabet yang dijadikan patokan adalah huruf awal dari nama atom dalam bahasa inggris.
Tata nama senyawa haloalkana disesuaikan berdasarkan aturan IUPAC sebagai berikut.
- Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai utama.
- Pemberian nomor dari atom karbon yang paling dekat dengan halogen
- Penamaan senyawa menjadi : nomor cabang - nama cabang - nama rantai utama.
Pemberian nama untuk senyawa dengan struktur di atas sebagai berikut.
Langkah 1. Rantai terpanjang terdiri atas 5 atom karbon sehingga nama rantai induk adalah pentana.
Langkah 2. Terdapat 2 gugus halogen yang berbeda serta gugus alkil sebagai cabang.
Penomoran dari sebelah kiri sehingga gugus halogen terikat pada nomor terkecil. Br (bromo) di nomor 2, Cl (chloro, kloro) di nomor 3, dan
(methyl, metil) di nomor 4.

Langkah 3. Berikan nama senyawa tersebut dengan nama halogen sesuai abjad. Nama senyawa dengan struktur tersebut adalah 2-bromo-3-kloro-4-metil-pentana.
Jadi, nama yang tepat untuk struktur tersebut adalah 2-bromo-3-kloro-4-metilpentana.